Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Layanan Konseling Online Diabetes dari Mantan Menkes Dokter Terawan

Selasa, 23 Juli 2024 19:56 WIB

Keliru, Layanan Konseling Online Diabetes dari Mantan Menkes Dokter Terawan

Sebuah website yang diklaim menyediakan konsultasi daring terkait diabetes yang dilayani mantan Menteri Kesehatan RI, dokter Terawan Agus Putranto, beredar di Facebook. Website itu menampilkan antarmuka mirip aplikasi pesan WhatsApp, yang berisi percakapan tanya jawab. Namun, aplikasi pesan itu lebih mirip komunikasi interaktif, yang memberikan pilihan jawaban ya dan tidak. 

Di bagian akhir dari rangkaian percakapan itu, dijelaskan bahwa layanan konsultasi itu bagian dari program Asia Tanpa Diabetes. Ditampilkan juga promosi obat diabetes berjenama Glucoformin, yang disertai banyak testimoni.

Namun benarkah dokter Terawan melayani konsultasi daring tersebut, yang berkaitan dengan program Asia Tanpa Diabetes?

PEMERIKSAAN FAKTA

Kepada Tempo, dr. Terawan menyatakan bahwa narasi tersebut hoaks. Pihaknya tidak melayani konsultasi online dalam website tersebut. “Itu hoaks,” kata dokter Terawan melalui pesan, Selasa, 23 Juli 2024.

Sesungguhnya dokter Terawan bukan dokter ahli endokrinologi yang berkaitan dengan diabetes. Terawan adalah dokter dengan spesialisasi di bidang radiologi. 

Selain itu, berdasarkan pemindai URL Analysis Report, tautan situs tersebut terindikasi mencurigakan karena adanya indikator pencocokan dengan URL berbahaya yang serupa. 

Sebelumnya, beberapa pemeriksa fakta telah mengungkapkan bahwa narasi yang mengaitkan dr Terawan dengan program diabetes tingkat Asia, serta pengobatan diabetes sering dibantah. Tempo pernah menjelaskan tentang klaim dokter Terawan menjabat Kepala Perkumpulan Endokrinologi Asia dan ahli sekaligus praktisi kesehatan terbaik untuk program diabetes di Asia adalah tidak benar.

Ahli endokrinologi adalah dokter yang menangani penyakit yang berkaitan dengan masalah hormon seperti diabetes, gangguan tiroid, hiperkalsemia, dan obesitas. Di sisi lain, faktanya dr Terawan bukan ahli endokrinologi dan bukan bagian perkumpulan endokrinologi di Indonesia maupun di tingkat Asia.

Dalam artikel lain, Tempo menyatakan narasi yang menyatakan dokter Terawan berkaitan dengan program Asia Tanpa Diabetes juga hoaks. Beberapa narasi hoaks itu memanipulasi foto dan video sehingga seakan-akan benar, padahal hasil rekayasa.

Dilansir Tirto.id, dr Terawan merupakan dokter spesialis radiologi yang menggeluti teknologi pencitraan dalam menunjang pengobatan. Ia tidak memiliki spesialisasi endokrinologi sebagaimana yang disebutkan dalam narasi yang beredar.

Ia pernah menjabat Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia dan Ketua ASEAN Association of Radiology. Tidak pernah menjabat atau menjadi anggota asosiasi endokrinologi di tingkat nasional ataupun Asia.

Ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI tahun 2019 sampai 2020. Selain itu, dia juga saat ini merupakan pensiunan dokter militer, TNI Angkatan Darat. Dokter Terawan juga pernah menjadi Ketua World International Committee of Military Medicine.

Narasi yang beredar terkait promosi obat diabetes kerap menggunakan nama dan foto pejabat atau mantan pejabat, seperti dr Terawan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, padahal klaim yang disebarkan hoaks. 

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa website interaktif yang mengatasnamakan diri pelayanan konsultasi daring dr Terawan yang berkaitan dengan program Asia Tanpa Diabetes, merupakan klaim yang keliru.

Sejumlah pemeriksaan fakta sebelumnya telah mengungkapkan bahwa narasi yang mengaitkan dr Terawan dengan program Asia Tanpa Diabetes adalah hoaks. Foto, video, dan website digunakan untuk menyebarkan hoaks tersebut.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.i