Menyesatkan: Video Tentara Arab Saudi Tiba di Gaza

Kamis, 17 Juli 2025 17:40 WIB

Menyesatkan: Video Tentara Arab Saudi Tiba di Gaza

SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] pada 14 Juli 2025, memuat klaim bahwa tentara Arab Saudi tiba di Gaza untuk membela Palestina. 

Video itu memperlihatkan pembaca berita televisi yang menyampaikan sikap pejabat Arab terkait situasi di Gaza. Isi konten itu menyatakan pasukan Arab telah tiba di Gaza untuk memerangi Israel setelah melakukan genosida terhadap penduduk Palestina.

Namun, benarkah video yang beredar memperlihatkan tentara Kerajaan Arab Saudi sudah datang ke Gaza untuk membantu Palestina?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik Google dan menelusuri pemberitaan yang kredibel. Selain itu, Tempo juga menggunakan aplikasi transkripsi untuk menerjemahkan bahasa dalam video. Hasilnya, meski Arab Saudi menentang genosida Israel terhadap Palestina, namun negara itu tidak mengirimkan pasukan militernya ke Gaza.

Klip seorang presenter televisi mengenakan jas biru, sesungguhnya tidak menjelaskan bahwa Arab Saudi mengirimkan pasukan militernya ke Gaza. Klip aslinya dicomot dari unggahan akun Instagram core.news360 edisi 6 Juli 2025. 

Pada tayangan aslinya, Core News sebenarnya memberitakan tentang pernyataan terbaru Kerajaan Arab Saudi yang mengecam tindakan Israel yang terus-menerus membunuh warga sipil di Gaza. 

Saudi Arabia says the situation in Gaza is completely unacceptable and said that the killing of civilians must stop immediately,” kata presenter televisi.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud, seperti yang dimuat oleh Reuters dan Arabnews. Pernyataan itu disampaikan Pangeran Faisal saat berkunjung ke Moskow awal Juli 2025.

Pernyataan Pangeran Faisal tersebut untuk menanggapi pertanyaan dari jurnalis, mengenai kemungkinan negaranya menormalisasi hubungan dengan Israel. 

"Yang kita saksikan adalah Israel menghancurkan Gaza, penduduk sipil Gaza. Ini sama sekali tidak dapat diterima, dan harus dihentikan," kata dia.

Pada pernyataan tahun lalu pun, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel bila masalah Palestina belum diselesaikan.

Anadolu Agency memberitakan Pangeran Faisal dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov duduk bersama dalam penyelenggaraan konferensi pers di Moskow, untuk membahas isu Palestina.

Pangeran Faisal menyatakan prioritas utama mengenai Gaza saat ini adalah menghentikan pertumpahan darah. Ia juga menegaskan kembali dukungan Kerajaan Arab yang teguh pada pembentukan negara Palestina dengan perbatasan yang sama dengan yang berlaku Juni 1967.

Versi batas wilayah Juni 1967 juga telah disetujui kelompok bersenjata Hamas di Palestina. Dilansir Tempo, Suriah pernah menyatakan mengakui negara Palestina dengan batas-batas wilayah tertentu dan Yerusalem sebagai ibukota, tanggal 4 Juni 1967.

Konflik kali ini diawali serangan Hamas ke area konser musik warga Israel tanggal 7 Oktober 2023, yang diklaim Israel membunuh 1.200 orang dan 250 orang disandera. Sementara Kementerian Kesehatan setempat menyatakan 57 ribu warga Palestina tewas dalam aksi pembunuhan massal yang dilakukan militer Israel.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tentara Kerajaan Arab Saudi tiba ke Gaza adalah klaim menyesatkan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]