Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Pengungsi Rohingya Direkrut Datang ke Aceh untuk Coblos Anies Baswedan

Rabu, 7 Februari 2024 22:10 WIB

Keliru, Pengungsi Rohingya Direkrut Datang ke Aceh untuk Coblos Anies Baswedan

Sebuah video diunggah di YouTube dan beredar di WhatsApp berisi klaim bahwa kedatangan pengungsi Rohingya dari Bangladesh ke Aceh adalah untuk mencoblos capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Video itu memperlihatkan ratusan orang berkumpul di sebuah lapangan dan sejumlah perahu berisi penumpang melaju di laut. Tidak ada narasi suara dalam video, tetapi terdapat tulisan yang menyatakan video memperlihatkan pengungsi Rohingya yang datang untuk mencoblos Anies dalam Pilpres 2024.

Namun, benarkah pengungsi Rohingya datang ke Aceh karena direkrut untuk mencoblos di Pilpres 2024?

PEMERIKSAAN FAKTA

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh, Azharul Husna, mengatakan bahwa narasi yang mengatakan pengungsi Rohingya datang ke Aceh karena direkrut untuk mencoblos di Pemilu 2024 adalah keliru.

Dia menjelaskan dua fakta yang bertentangan dengan narasi yang beredar di YouTube tersebut. Pertama, sesungguhnya alasan kepergian pengungsi Rohingya dari tempat asalnya adalah perang dan situasi represif yang mereka alami.

“Kedua, untuk dapat memilih (dalam pemilu), peserta harus masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT),” kata Husna pada Tempo melalui pesan, Selasa, 6 Februari 2024.

Pihaknya telah mengkonfirmasi kemungkinan pengungsi Rohingya masuk DPT Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024, pada Kordiv Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh, Safwani.

Mustahil pengungsi Rohingya mencoblos dalam pemilu di Indonesia karena tidak memenuhi persyaratan, berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) No.7 Tahun 2022. Sebab mereka yang memiliki hak suara pada pemilu di Indonesia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, dan sudah kawin atau sudah pernah kawin.

“Sementara pengungsi Rohingya stateless (karena tidak diakui Myanmar sebagai warga negara), dan tidak memegang kewarganegaraan apapun termasuk Indonesia,” kata Husna lagi.

Sebelumnya, beredar pula narasi yang mengatakan bahwa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk menambah suara atau pemilih salah satu capres dalam Pilpres 2024. Namun, berdasarkan penelusuran Tempo, narasi tersebut keliru.

Faktanya, dari berbagai sumber terkonfirmasi, orang etnis Rohingya keluar dari kamp pengungsi Cox Bazar, Bangladesh, tempat mereka tinggal sebelumnya, untuk menghindari bahaya yang semakin mengancam di sana.

Setelah terusir dari Myanmar tahun 2017 lalu oleh serangan militer, mereka mengungsi ke kamp Cox Bazar, namun semakin hari semakin terancam penculikan dan pemerasan. Mereka berusaha menyelamatkan diri ke beberapa negara lain, di antaranya Malaysia, Indonesia, dan India.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan pengungsi Rohingya datang ke Indonesia untuk mencoblos capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam Pilpres 2024, adalah keliru.

Mereka tidak masuk DPT KPU dan tidak memenuhi syarat untuk ikut memilih dalam pemilu di Indonesia, berdasarkan aturan PKPU No.7 Tahun 2022. Selain itu, alasan mereka pergi ke luar negeri adalah untuk menghindari ancaman keselamatan yang semakin meningkat di tempat tinggal asalnya.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id