Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Warga Palestina Diserang Pasukan Israel Saat Salat Idul Adha 2020?

Selasa, 4 Agustus 2020 15:08 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Warga Palestina Diserang Pasukan Israel Saat Salat Idul Adha 2020?

Kanal YouTube Januar Ali mengunggah video yang diklaim sebagai video pasukan Israel yang menyerang warga Palestina saat salat Idul Adha di Masjid Al Aqsa. Video ini diunggah pada 31 Juli 2020, bertepatan saat umat muslim di Indonesia merayakan Idul Adha.

Video berdurasi sekitar 7 menit itu memperlihatkan momen saat ribuan orang menggelar salat berjamaah di sebuah masjid. Setelah salat usai, pasukan dengan seragam hitam yang bersenjata lengkap membubarkan jemaah yang berada di masjid itu. Beberapa kali, terdengar suara tembakan dan orang-orang yang berteriak.

Kanal Januar Ali memberikan judul terhadap video itu "VIRAL NEW PAGI,,, detik detik Israel serang palestina lagi sholat idul adha di masjid al,aqsa". Adapun dalam keterangannya, kanal itu menulis, "Israel serang palestina pagi hari yang sedang sholat idul adha di masjid Al Aqsa."

Gambar tangkapan layar video unggahan kanal YouTube Januar Ali.

Apa benar warga Palestina diserang pasukan Israel saat salat Idul Adha 2020?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video itu memang menunjukkan penyerangan warga Palestina oleh pasukan Israel di Masjid Al Aqsa. Namun, peristiwa itu terjadi setahun lalu atau saat Idul Adha 2019, bukan saat Idul Adha 2020.

Tempo mendapatkan fakta itu setelah memfragmentasi video yang diunggah kanal Januar Ali menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Gambar-gambar tersebut kemudian ditelusuri kembali dengan reverse image tool Google untuk mendapatkan jejak digital video itu.

Lewat cara ini, Tempo mendapatkan petunjuk dari situs MSN yang pernah memuat video yang sama, namun bagian awalnya saja yang berdurasi sekitar 1 menit, pada 11 Agustus 2019. Situs MSN memberi keterangan terhadap video itu dalam bahasa Turki yang artinya: "Serangan polisi Israel dengan gas air mata ke Palestina di Harem-i Sharif".

Gambar bagian awal video unggahan kanal Januar Ali (kiri) sama dengan video yang dimuat situs MSN (kanan).

Tempo kemudian menggunakan petunjuk dari MSN itu untuk melakukan pencarian lanjutan di YouTube. Hasilnya, Tempo mendapatkan video yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi yang dipublikasikan oleh Al Jazeera TV dalam program talk show-nya. Video itu berjudul “Analysis: Israeli police fire tear gas at Palestinians at Al-Aqsa".

Sama halnya dengan video di situs MSN, video itu diunggah pada 11 Agustus 2019. Isi video Al Jazeera, tepatnya pada menit 4:42 hingga 5:15, sama dengan isi video unggahan kanal Januar Ali pada menit 4:54 hingga 5:35, di mana tampak sejumlah pria yang merekam penyerangan itu.

Gambar dari video unggahan kanal Januar Ali (kiri) dan gambar dari video Al Jazeera (kanan).

Al Jazeera memberikan keterangan bahwa polisi Israel menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat suara untuk mengusir jemaah Palestina dari kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Sebelumnya, ribuan warga Palestina berkumpul di masjid tersebut untuk merayakan hari pertama Idul Adha. Hari itu bertepatan dengan hari libur Yahudi Tisha B'av, yang biasanya diikuti dengan peningkatan kunjungan orang Yahudi ke situs suci tersebut.

Menurut Anadolu Agency, sebanyak 37 warga Palestina terluka setelah pasukan Israel menyerang para jemaah di Masjid Al-Aqsa dengan peluru karet, gas air mata, dan pentungan. Media Israel menyebut polisi hanya mencegah pemukim menyerbu Masjid Al Aqsa. Polisi Israel menilai kehadiran ribuan jemaah Palestina itu akan meningkatkan kemungkinan terjadinya bentrokan.

Wakaf Islam di Yerusalem memutuskan salat Idul Adha saat itu ditunda menjadi pukul 7.30, bukan 6.30 seperti yang telah dijadwalkan, untuk mengatasi pemukim yang menyerbu kompleks masjid itu. Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967, sebelum akhirnya menduduki seluruh wilayah kota pada 1980.

Negara itu bahkan mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang "abadi dan tidak terbagi". Yerusalem masih menjadi poros konflik perselisihan Timur Tengah yang telah berlangsung selama puluhan tahun, di mana warga Palestina mengharapkan Yerusalem Timur pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video Warga Palestina yang diserang pasukan Israel saat salat Idul Adha 2020 di Masjid Al Aqsa menyesatkan. Video itu memang memperlihatkan penyerangan jemaah Palestina oleh pasukan Israel di Masjid Al Aqsa, namun saat Idul Adha 2019.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id