Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Orang Belanda di Kamp Pendudukan Jepang di Indonesia?

Selasa, 14 Juli 2020 12:41 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Orang Belanda di Kamp Pendudukan Jepang di Indonesia?

Akun Facebook Franci membagikan 14 foto lawas ke halaman Masa Hindia Belanda (Nederlands-Indië) pada Minggu 13 Juli 2020. Seluruh foto itu diklaim sebagai foto-foto orang Belanda yang mengalami penderitaan di kamp-kamp Jepang saat menjajah Indonesia.

Belasan foto itu memang memperlihatkan suasana di kamp-kamp pengungsian. Terlihat sejumlah pria, wanita, dan anak-anak keturunan warga asing yang hidup di ruangan-ruangan yang sempit dan tak layak. Akun Franci pun menuliskan narasi sebagai berikut:

Keadaan yang paling menderita bagi orang-orang Belanda adalah pada saat pendudukan Jepang tahun 1942-1945. Kekalahan Belanda dari Jepang membuat banyak orang Belanda yang lahir dan besar di Indonesia (Hindia Belanda) harus mengungsi ke negeri Belanda. Para laki-laki ditangkap, dijadikan tawanan perang dan disiksa dengan kejam. Tentara Belanda yang tertangkap banyak yang dipenggal kepalanya. Sementara kaum wanita dan anak-anak dikarantina di kamp Tjideng Batavia dalam keadaan yang kumuh dan kurang makanan. Tercatat sekitar 300 wanita Belanda dijadikan budak seks para tentara Jepang dan mengalami siksaan yang berat.

Apa benar foto-foto unggahan akun Franci adalah foto-foto orang Belanda di kamp-kamp Jepang saat menjajah Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menggunakan sejumlah reverse image tool untuk menelusuri jejak digital foto-foto tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa beberapa foto bukanlah foto suasana di kamp-kamp Jepang di Indonesia. Berikut ini fakta-faktanya:

Foto 1

Fakta:

Sesuai arsip di situs The Historical Marker Database, foto ini adalah foto interniran atau kamp konsentrasi Jepang di Santo Tomas, Filipina. Foto ini diambil oleh pasukan Amerika Serikat, Signal Corps, pada Februari 1945. Disebut interniran karena kamp tersebut diisi oleh sejumlah tahanan yang berasal dari berbagai bangsa atau etnis. Pada Februari 1942, interniran ini berisi 3.200 orang Amerika, 900 orang Inggris (termasuk orang Kanada, orang Australia, dan lain-lain), 40 orang Polandia, 30 orang Belanda, dan beberapa orang dari Spanyol, Meksiko, Nikaragua, Kuba, Rusia, Belgia, Swedia, Denmark, Cina, dan Burma. Sekitar 100 di antaranya adalah orang Filipina atau sebagian Filipina, terutama pasangan dan anak dari orang Amerika. Foto tersebut juga pernah menjadi sampul buku karya Frances B. Cogan, "Captured: The Japanese Internment of American Civilians in the Philippines". Perlu diketahui bahwa, selama Perang Dunia II, banyak interniran yang dibuat oleh negara-negara yang berkonflik, seperti Jerman, Uni Soviet, AS, dan Jepang. Khusus di wilayah kekuasaan Kekaisaran Jepang, yang menempati interniran kebanyakan adalah warga negara AS, Inggris, dan Belanda.

Sumber: The Historical Marker Database dan Amazon

Foto 2

Fakta:

Foto ini ditemukan sebagai arsip di situs Australian War Memorial milik pemerintah Australia. Menurut keterangannya, foto ini adalah foto saat Mayor A.M. Hutson memberikan perawatan kepada Kapten Anderson dari Inggris yang menderita kekurangan gizi. Perawatan dilakukan di Kuching Civil Hospital, Serawak, Malaysia, yang sebelumnya menjadi rumah sakit militer Jepang. Foto diambil oleh SGT F.A.C. Burke pada 16 September 1945.

Sumber: Australian War Memorial

Foto 3

Fakta:

Foto ini juga merupakan koleksi Australian War Memorial yang diambil di Aitape, Papua Nugini, pada 24 Oktober 1943. Foto ini adalah foto Sersan NX143314 Leonard G. Siffleet dari Unit Khusus "M" yang akan dipenggal dengan pedang oleh Yasuno Chikao. Eksekusi ini merupakan perintah dari Wakil Laksamana Kamada, Komandan Angkatan Laut Jepang di Aitape. Sersan Siffleet ditangkap bersama Pte Pattiwahl dan Pte Reharin, anggota Pasukan Hindia Belanda di Ambon, ketika terlibat dalam pengintaian di belakang garis Jepang. Sementara Yasuno meninggal sebelum perang berakhir.

Sumber: Australian War Memorial

Foto 4

Fakta:

Foto ini dimuat di situs NOS Jeugdjournaal, program berita televisi yang diproduksi oleh siaran publik Belanda NOS. Dalam keterangannya, tertulis bahwa foto ini adalah foto suasana interniran Jepang di Brastagi, Sumatera. Terdapat ratusan orang Belanda yang dikurung di kamp tersebut pada November 1944. 

Sumber: NOS Jeugdjournaal

Foto 5

Fakta:Foto ini memperlihatkan suasana sebuah kamp di masa pendudukan Jepang di Indonesia. Selama lebih dari tiga tahun, perempuan dan anak-anak tinggal di kamp Jepang yang kotor dan penuh sesak di Cideng, Batavia.

Sumber: Pinterest

Foto 6

Fakta:Foto ini adalah koleksi Imperial War Museum dengan nomor SE 4863. Dalam situsnya, foto ini diberi keterangan: "Para tahanan sipil di kamp Cideng, Batavia."

Sumber: Imperial War Museum

Foto 7

Fakta:Foto ini adalah koleksi Tropen Museum di Belanda yang didokumentasikan pada 1945. Situs tersebut memberikan keterangan bahwa foto ini adalah foto para perempuan dan anak-anak yang mandi di kamp perempuan Kampung Makassar, Batavia, setelah pendudukan Jepang.

Sumber: Tropen Museum

Foto 8

Fakta:

Foto ini adalah koleksi Australian War Memorial, yang diberi keterangan: "Seorang perempuan dan enam anak di interniran Kampung Makassar, Batavia, pada 1945. Ada 10 ribu wanita dan anak yang hidup dalam kamp Jepang tersebut."

Sumber: Australian War Memorial

Foto 9

Fakta: Foto ini pernah dimuat di ABC News Australia pada 27 Juli 2017. ABC memberikan keterangan bahwa foto ini adalah foto para tahanan di kamp perempuan Bulu, Semarang, pada 1945. Foto didapat dari Nikola Drakulic dan Valentin Schreiber dari Europeana Collections.

Sumber: ABC

Foto 10

Fakta:

Foto ini pernah dimuat oleh Kompas.com yang diambil dari buku "Konflik Bersejarah-Ensiklopedi Pendudukan Jepang" terbitan 2013. Foto ini diberi keterangan: "Rakyat Indonesia sedang melakukan seikerei. Seikerei adalah penghormatan setiap pagi pada Tenno Heika (Kaisar Jepang) dengan cara membungkuk ke arah Tokyo."

Sumber: Kompas.com

Foto 11

Fakta:

Melalui Pinterest, didapatkan petunjuk bahwa foto ini adalah foto suasana kamp konsentrasi yang dibuat Jepang di Jawa. Di salah satu blog yang bercerita tentang kesaksian seorang penyintas, terdapat keterangan bahwa foto ini diambil pada 1946, saat para tahanan perempuan di Semarang menyiapkan makanan.

Sumber: Pinterest dan blog Just Add Love

Foto 12

Fakta:

Berdasarkan petunjuk di Pinterest, foto ini adalah foto suasana kamp Cideng, Batavia, yang diambil November 1945.

Sumber: Pinterest

Foto 13

Fakta:

Foto ini adalah arsip Spaarnestad. Keterangan yang tertera untuk foto ini terbatas, yakni: "Keluarga di kamp." Menurut petunjuk lain di Pinterest, foto ini diambil di salah satu kamp di Indonesia.

Sumber: Atria dan Pinterest

Foto 14

Fakta:

Berdasarkan petunjuk di Pinterest, foto ini adalah foto suasana kamp di Cideng, Batavia.

Sumber: Pinterest

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim yang ditulis oleh akun Facebook Franci, bahwa foto-foto di atas adalah foto-foto orang Belanda di kamp-kamp Jepang saat menjajah Indonesia, sebagian benar. Terdapat tiga foto yang bukan foto suasana kamp pendudukan Jepang di Indonesia yang diisi oleh orang-orang Belanda. Tiga foto tersebut diambil di Filipina, Papua Nugini, dan Malaysia.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id