Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video CCTV Penculikan Anak di Gresik Jawa Timur?

Kamis, 27 Februari 2020 12:42 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video CCTV Penculikan Anak di Gresik Jawa Timur?

Informasi bahwa telah terjadi penculikan anak di Perumahan Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, beredar di media sosial. Informasi tersebut dibagikan bersama sebuah video yang diklaim sebagai video CCTV penculikan anak itu.

Dalam video tersebut, terdapat keterangan yang berbunyi "Penculikan Bocah Terekam Kamera Pengawas, Korban Diculik Saat Ibunya Berbelanja" serta lokasi kejadian tersebut, yakni di Gresik, Jawa Timur.

Adapun suara yang terdengar dari video itu, suara seorang laki-laki dan seorang perempuan, menjelaskan kronologi dari penculikan yang terekam kamera CCTV. "Ini adalah video dari kamera CCTV yang merekam atau menunjukkan detik demi detik penculikan terhadap seorang bocah berumur 6 tahun di Perumahan Randu Agung, Kecamatan Kebo Mas, Gresik, Jawa Timur. Terjadi pada Senin siang dan ini sempat membuat geger warga setempat. Penculikan dilakukan terhadap seorang bocah bernama Muhammad Farel Kurniawan."

Di Facebook, informasi itu dibagikan salah satunya oleh akun Krisyanto Yen Oni, tepatnya pada 22 Februari 2020. Akun ini menuliskan narasi terhadap video unggahannya, "Lihat aksi penculikan anak yang terekam CCTV. TKP Perumahan Randu Agung, Kecamatan Kebo Mas, Gresik, Jawa Timur. Terjadi pada hari Senin seiang, sang bocah berusia 6 tahun, bernama Muhammad Farel Kurniawan. Para orang tua wajib meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak!"

Hingga artikel ini dimuat, unggahan video yang berdurasi 47 detik tersebut telah ditonton lebih dari 24 ribu kali, direspons lebih dari 250 kali, dan dibagikan lebih dari 500 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Krisyanto Yen Oni yang memuat narasi sesat mengenai video yang diunggahnya.

Apa benar video di atas adalah video CCTV penculikan anak di Gresik, Jawa Timur?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital video tersebut dengan memasukkan kata kunci "penculikan anak di Gresik terekam CCTV" di kotak pencarian YouTube. Hasilnya, ditemukan video yang sama yang diunggah lebih dari satu tahun yang lalu, tepatnya pada 30 Oktober 2018. Video yang diunggah oleh kanal Doy Navyseals itu berjudul "Detik detik Penculikan Anak di Gresik Terekam CCTV".

Berbekal petunjuk waktu tersebut, Tempo menelusuri pemberitaan mengenai penculikan anak di Gresik pada 2018. Hasilnya, ditemukan berita di Jawapos.com pada 25 Juli 2018 yang memuat peristiwa tersebut. Berita itu berjudul "Ayah Jemput Anak, Ibu Lapor Penculikan". Dalam berita itu, disertakan pula foto yang memperlihatkan video yang sama dengan yang diunggah oleh kanal Doy Navyseals.

Seperti yang disebutkan dalam judul, "penculik" bocah berusia 6 tahun yang bernama Muhammad Farel Kurniawan tersebut adalah ayahnya sendiri, Kisman Kurniawan, warga Koja, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi lantaran adanya perselisihan dalam rumah tangga antara Kisman dengan istrinya yang juga ibu Farel, Wiwin Ikha Setyawati, warga Jalan Raya Brantas, Gresik.

Peristiwa itu bermula ketika Wiwin menjemput Farel di sekolahnya sekitar pukul 10.30. Usai menjemput anaknya, Wiwin mampir di sebuah toko kelontong. Wiwin masuk ke dalam toko, sedangkan Farel diminta menunggu di atas motor. "Saat kembali, anak saya sudah tidak ada. Sudah saya cari tidak ketemu. Inilah yang membuat saya berteriak minta tolong," ujarnya.

Warga yang mendatangi Wiwin pun berinisiatif melihat kejadian itu melalui rekaman kamera CCTV. Kebetulan, kamera CCTV yang mengarah ke jalan berada di lantai dua rumah Miftachul Huda, Camat Kebomas. "Dari rekaman CCTV terlihat anak saya dibawa pria misterius dengan sepeda motor. Tapi ciri-cirinya mirip suami saya yang ada di Jakarta," ujar Wiwin.

Diliputi perasaan panik dan bingung, Wiwin memilih melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kebomas. Di hadapan Kepala Polsek Kebomas, Komisaris Rony, Wiwin menceritakan kronologi kejadian tersebut. Dalam kesempatan itu, Wiwin juga menyebutkan bahwa ciri-ciri orang yang membawa anaknya mirip dengan ciri-ciri suaminya.

Menurut Wiwin, dia dan suaminya memang sedang berseteru. Mereka sudah pisah ranjang sejak lima bulan yang lalu. Suaminya kini berdomisili di Jalan Mangga Lontar IV, Koja, Jakarta Utara. "Saya berencana mendaftarkan gugatan cerai kepada suami karena selama hampir lima bulan tidak dinafkahi," ujar Wiwin kepada penyidik Polsek Kebomas.

Kepala Polsek Kebomas, Komisaris Ronny, membenarkan laporan dari Wiwin tersebut. Namun, hasil penyelidikan menyatakan bahwa orang yang membawa kabur anak Wiwin adalah ayahnya sendiri. Sejak Maret 2018, Wiwin dan Kisman sudah pisah ranjang. Selain tidak tinggal serumah, keduanya sempat terlibat cekcok di telepon dua pekan sebelumnya.

Dilansir dari Detik.com, polisi menemukan Farel pada 25 Juli 2018. Saat itu, Farrel sedang bersama Kisman di kediamannya di Koja, Jakarta Utara. "Setelah dimintai keterangan, ayah korban mengaku kangen dengan anaknya sendiri yang beberapa bulan terakhir sulit untuk ditemui karena ada problem rumah tangga," ujar Kepala Polres Gresik, Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro.

Dikutip dari IDN Times, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, pun menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan kasus penculikan. "Kami menyampaikan bahwa hal ini (penculikan) tidak benar. Yang benar adalah permasalahan ini adalah permasalahan keluarga," ujar Frans pada 31 Oktober 2018.

Menurut Barung, kasus yang terjadi pada Juli 2018 itu sebenarnya telah diproses oleh Polres Gresik. Usai proses penyelidikan, polisi menangkap sang ayah yang telah mengambil anaknya sendiri tanpa sepengetahuan ibunya. "Walaupun ia orang tua kandung, tapi mengambil (anak tersebut) pada saat itu dengan cara tidak elegan sehingga ditangkap," katanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi yang dibagikan oleh akun Facebook Krisyanto Yen Oni, bahwa video unggahannya adalah video CCTV penculikan anak, menyesatkan. Video itu memperlihatkan kejadian saat bocah dalam video tersebut diambil oleh ayah kandungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi lantaran adanya perselisihan dalam rumah tangga antara kedua orang tua bocah itu.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id