Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Eks Dirut Garuda Ari Askhara adalah Anggota BIN?

Selasa, 17 Desember 2019 17:24 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Eks Dirut Garuda Ari Askhara adalah Anggota BIN?

Informasi yang menyebut bahwa mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara, adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN) beredar di media sosial. Akun yang menyebarkan informasi itu adalah akun Twitter Doradong, @do_ra_dong, yakni pada Sabtu, 7 Desember 2019.

Dalam unggahannya, akun Doradong menuliskan cuitan yang berbunyi: "Sebagai informasi. Eks Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara)."

Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah disukai lebih dari 3 ribu kali dan di-retweet lebih dari seribu kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Twitter Doradong yang memuat informasi keliru mengenai eks Dirut Garuda, Ari Askhara.

Benarkah eks Dirut Garuda, Ari Askhara, adalah anggota BIN?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 16 Desember 2019, juru bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, membantah kabar bahwa eks Dirut Garuda, Ari Askhara, merupakan salah satu anggota BIN.

"Kami, Wawan Hari Purwanto, Jubir Kepala BIN, bermaksud meluruskan berita tersebut dan menyatakan bahwa Ari Askhara adalah bukan anggota BIN," ujar Wawan seperti dikutip dari situs Tirto.id pada 16 Desember 2019.

Wawan juga menuturkan bahwa lembaganya belum menentukan sikap atas cuitan yang ditulis oleh akun Twitter Doradong tersebut. BIN hanya sebatas mengklarifikasi isu yang menjadi viral itu. "Belum ke ranah hukum," ujar Wawan.

Bantahan tersebut juga dimuat oleh laman Detik.com pada 16 Desember 2019 dalam berita yang berjudul "Eks Dirut Garuda Ari Askhara Bukan Anggota BIN". Menurut Wawan, klarifikasi itu perlu dibuat lantaran isu bahwa Ari Askhara merupakan anggota BIN sudah tersebar luas.

"Sehubungan dengan beredarnya berita via Twitter maupun medsos lainnya bahwa Eks Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN dan berita tersebut mendapat re-tweet serta tanggapan luas dari berbagai pihak, maka dengan ini kami Wawan Hari Purwanto, jubir Kepala BIN, bermaksud meluruskan berita tersebut," tuturnya.

Gambar tangkapan layar berita di Detik.com yang memuat bantahan dari BIN terkait kabar bahwa eks Dirut Garuda, Ari Askhara, adalah anggota BIN.

Selama hidupnya, Ari Askhara pun diketahui tidak pernah berkarier di BIN. Dikutip dari laman Jawapos.com, Ari memulai kariernya di BUMN dengan bekerja di Bank Eskpor Impor Indonesia yang kini telah dilebur dengan tiga bank lain menjadi Bank Mandiri. Di situ, Ari berkarier selama 11 tahun dan posisi terakhirnya adalah assistant vice president.

Sejak 2005, Ari menduduki sejumlah jabatan di berbagai perusahaan perbankan internasional. Di antaranya vice president di Deutsche Bank, direktur di Barclays Investment Bank, dan executive director of natural resources group di ANZ Indonesia.

Pada Mei 2014, Ari kembali ke BUMN dan menjabat sebagai Direktur Keuangan Pelindo III. Pada Desember 2014, dia ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Garuda Indonesia. Pada 2016, Ari menduduki posisi sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem Wijaya Karya.

Setelah itu, pada Mei 2017, Ari ditugaskan untuk mengemban jabatan sebagai Direktur Utama Pelindo III. Sepak terjangnya berlanjut hingga dia diangkat Menteri BUMN kala itu, Rini Soemarno, sebagai Dirut Garuda Indonesia pada September 2018.

Kasus Ari Askhara

Rumor bahwa eks Dirut Garuda Ari Askhara merupakan anggota BIN tersebar setelah mencuatnya kasus penyelundupan motor Harley-Davidson dan sepeda Brompton dengan pesawat anyar Garuda.

Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo, pengangkutan itu dilakukan melalui maskapai penerbangan pelat merah tersebut dengan nomor registrasi GA 9721 jenis Airbus 300-900 pada 17 November 2019 dan terciduk oleh Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Kepabeanan menemukan pesawat anyar perusahaan pelat merah membawa 18 boks berisi barang selundupan. Benda-benda itu diangkut maskapai dari Prancis menuju Jakarta dan didaratkan di hanggar empat milik PT Garuda Maintenance Facility (GMF).

Lima belas boks di antaranya berisi suku cadang Harley-Davidson seri Electra Glide Shovelhead keluaran 1970-an. Sedangkan tiga boks lainnya berisi dua unit sepeda Brompton serta aksesorisnya yang harganya ditaksir sekitar Rp 50 juta.

Setelah diusut, benda-benda ini dimiliki oleh penumpang yang ternyata adalah Dirut Garuda kala itu, Ari Askhara. Pada 5 Desember 2019, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah memberhentikan Ari dari jabatannya.

Pada 9 Desember 2019, empat direktur lainnya yang ditengarai memuluskan penyelundupan itu diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris Garuda. Keempatnya adalah Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Human Capital Heri Akhyar, serta Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto.

Selain itu, Ari Askhara serta empat bekas direktur tersebut juga dipecat dari kursi komisaris anak-cucu usaha Garuda. Berdasarkan lampiran yang disertakan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Garuda pada 9 Desember 2019, berikut ini jabatan komisaris para bekas direktur di anak-cucu perusahaan Garuda:

- Ari Askhara: Komisaris Utama PT GMF AeroAsia, Komisaris Utama PT Citilink Indonesia, Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter, Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia

- Mohammad Iqbal: Komisari Utama PT Gapura Angkasa, Komisaris PT Aerojasa Perkasa, Komisaris PT Citra Lintas Angkasa, Komisaris PT Garuda Tauberes Indonesia

- Bambang Adisurya: Komisaris PT Gapura Angkasa, Komisaris Utama PT Sabre Travel Network Indonesia, Komisaris PT Aero Globe Indonesia, Komisaris PT Aerotrans Service Indonesia

- Heri Akhyar: Komisaris PT Aerofood Indonesia, Komisaris Utama PT Aeroglobe Indonesia, Komisaris Utama GIH Indonesia, Komisaris PT GOH Korea, Commissioner of Strategic Function PT GOH Jepang, Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter, Komisaris PT Garuda Daya Pratama Sejahtera, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia

- Iwan Joeniarto: Komisaris Utama PT Aerosystem Indonesia, Komisaris PT Aero Wisata, Komisaris PT Aerofood Indonesia, Komisaris PT Garuda Energi Logisik & Komersil, Komisaris Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera, Komisaris PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia

Menteri BUMN Erick Tohir menegaskan, selain mencopot Ari Askhara sebagai Dirut Garuda, ia akan terus mengusut skandal penyelundupan motor Harley-Davidson sampai tuntas. Menurut Erick, kasus ini harus dituntaskan secara hukum karena telah merugikan negara. "Jadi, bukan hanya perdata tapi juga pidana. Ini yang memberatkan," ujarnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa eks Dirut Garuda Ari Askhara adalah anggota BIN merupakan narasi yang keliru. Juru bicara Kepala BIN menyatakan Ari Askhara bukan salah satu anggota BIN. Selama hidupnya, Ari Askhara pun diketahui tidak pernah berkarier di BIN.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id