[Fakta atau Hoaks] Benarkah Binatang Transparan Ini Hidup dalam Air Minum?
Selasa, 3 Desember 2019 13:57 WIB
Kolase berisi tiga foto binatang kecil yang menyerupai ikan dengan tubuh transparan beredar di media sosial. Kolase itu disebarkan dengan narasi bahwa binatang dalam foto itu hidup di dalam air minum. Narasi itu berasal dari sebuah artikel di situs Apa Cerita.
Salah satu yang membagikan artikel itu, yakni di Facebook, adalah halaman Nasihat Ustaz. Artikel dalam situs Apa Cerita itu berjudul "Waspada Binatang Transparant Ini Hidup Dalam Air Minuman Anda". Halaman Nasihat Ustaz menambahkan narasi yang sama dengan judul itu.
Menurut artikel dalam situs Apa Cerita itu, binatang yang ada dalam kolase yang dimuatnya adalah transparent eel larva. Hewan ini disebut hidup di air, beracun, dan termasuk berdarah panas. Si penulis pun menambahkan pernyataan imbauan agar berhati-hati sebelum meminum air.
Hingga artikel ini dimuat, unggahan halaman Nasihat Ustaz itu telah disukai lebih dari seribu kali dan dibagikan lebih dari 35 ribu kali.
Gambar tangkapan layar unggahan halaman Nasihat Ustaz di Facebook.
Benarkah larva transparan dalam kolase di atas hidup dalam air minum?
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, situs Apa Cerita merupakan situs yang berbasis di Malaysia. Hal tersebut diketahui lewat situs pencarian domain, Who.is.
Sementara itu, foto dalam kolase di atas berasal dari beberapa blog yang berbeda.
Foto pertama, foto larva di atas telapak tangan, bersumber dari blog The Life You (And I) Never Knew. Foto itu dimuat dalam artikel berjudul "A Freshly-Caught Glass Eel" yang dimuat pada 10 Juni 2010. Menurut artikel itu, glass eel atau belut kaca tersebut ditemukan di Pantai Morris Cove, New Haven, Connecticut.
Artikel itu juga menyebut, sebenarnya, belut kaca merupakan tahap kedua dalam siklus hidup belut dalam famili Anguillidae. Ada lima tahap dalam siklus hidup belut ini. Tahap pertama merupakan tahap larva leptocephalus. Pada tahap ini, tubuh larva transparan. Setelah sekitar satu tahun, larva ini bermetamorfosis menjadi belut kaca.
Foto kedua, foto larva di atas kertas kotak-kotak, bersumber dari blog TYWKIWDBI. Larva itu merupakan larva leptocephalus. Foto larva tersebut diunggah pada 30 April 2012.
Adapun foto terakhir pernah dimuat situs Paperblog. Menurut situs ini, larva dalam foto itu adalah larva leptocephalus. Larva ini hidup di laut dan termasuk dalam superordo Elopomorpha. Superordo ini terdiri atas 801 spesies yang terbagi dalam 24 ordo, 24 famili, dan 156 genus.
Untuk mengecek kebenaran informasi dalam blog-blog di atas, Tempo memasukkan kata kunci "transparent eel larvae" di mesin pencarian Google.
Gambar tangkapan layar artikel unggahan situs resmi Central Florida Aquarium Society.
Dilansir dari situs resmi Central Florida Aquarium Society, larva transparan itu benar merupakan larva leptocephalus. Larva ini merupakan tahap kedua dari metamorfosis belut dan anggota lain superordo Elopomorpha. Superordo ini memiliki lebih dari 800 spesies yang mencakup beberapa ordo serta famili dan telah dikenal lebih dari 140 juta tahun yang lalu.
Dikutip dari situs sains SciTechDaily, larva ini bertubuh transparan karena mengandung zat seperti jeli di bagian dalam. Larva tersebut juga memiliki lapisan otot yang tipis dengan membran di bagian luar. Namun, larva ini tidak memiliki sel darah merah.
Situs Getty Images pernah memuat video larva transparan tersebut. Menurut keterangan video yang berdurasi 10 detik itu, larva tersebut terekam oleh penyelam di Samudera Pasifik.
Selain di Samudera Pasifik, dilansir dari laman Kompas.com, larva leptocephalus itu pernah ditemukan di lepas pantai sebelah timur Bali. Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diambil Bali Reef Divers dan dimuat di situs Wired.
Dalam bahasa Latin, leptocephalus berarti kepala kecil. Pada akhir abad ke-19, ahli hewan dari Prancis, Yves Delage, menegaskan bahwa leptocephalus adalah larva, bukan spesies yang berbeda dari belut. Tahap larva ini bisa berlangsung selama tiga bulan hingga lebih dari satu tahun.
Menurut perusahaan pemurnian air di Afrika Selatan, Process Water Technologies, larva tersebut tidak mungkin masuk ke air keran. Alasannya, kata Direktur Pelaksana Process Water Technologies, Colin Basch, larva itu hidup di laut, bukan di sungai ataupun bendungan, di mana sumber air keran itu berasal.
Kalau pun masuk ke air keran, larva itu akan disingkarkan dalam proses pemurnian air. Menurut Basch, pemurnian air melalui proses yang sangat ketat. Karena itu, larva transparan tersebut tidak mungkin ditemukan dalam air keran mana pun di dunia.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa larva transparan dalam kolase di atas hidup dalam air minum merupakan narasi yang keliru. Larva tersebut adalah larva leptocephalus yang merupakan salah satu tahap metamorfosis belut. Larva ini hidup di laut dan tidak mungkin masuk ke air keran ataupun air minum.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke [email protected]