Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoax] Asisten I Pemerintah Aceh Besar, Mukhtar, Meninggal Saat Sujud Terakhir Salat Isya

Rabu, 9 Mei 2018 22:42 WIB

[Fakta atau Hoax] Asisten I Pemerintah Aceh Besar, Mukhtar, Meninggal Saat Sujud Terakhir Salat Isya

Informasi ini tersebar melalui grup-grup WhatsApp pada Rabu pagi, 9 Mei 2018:

Inalillahi wa innailaihi Raji'un telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Mukhtar (Asisten I Kab Aceh Besar) imam musalla Al Muhajirin Alublang sedang sujud salat insha (selasa,8/5/2018) GAMPONG LAMLAGANG (Masuk SAMPING POLSEK/(Gedung AKPI) Banda Aceh.

Informasi meninggalnya Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Mukhtar saat sujud terakhir salat Isya pada 8 Mei 2018 di Musala Al Muhajirin, Lamlagang, Banda Aceh, menjadi viral di WhatsApp. Istimewa

Banyak warga yang mendoakan almarhum Mukhtar yang wafat saat sedang sujud pada rakaat terakhir salat Isya itu.

“Innalillahi wainnailahi raji'un. Semoga Almarhum diampuni segala dosanya ditempatkan di Jannahnya Allah dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi nya Aamiin.”

Mereka menyebut bahwa meninggal saat salat bakal khusnul khotimah atau akhir hidup yang baik. Sejumlah warga bahkan memimpikan wafat dalam kondisi seperti itu.

Tempo memeriksa informasi wafatnya Mukhtar yang menjadi viral tersebut pada Rabu pagi, 9 Mei 2018. Ternyata informasi tersebut benar.

Ratusan warga dan pejabat Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sedang melakukan salat jenazah bagi almarhum Mukhtar di Mushala Al Muhajirin, Lamlagang, Banda Aceh.

Suasana pemakaman Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Mukhtar yang meninggal dunia saat sujud terakhir salat Isya pada 8 Mei 2018 di Musala Al Muhajirin, Lamlagang, Banda Aceh. TEMPO/Adi Warsidi

"Beliau adalah orang yang baik dan membantu saya selama ini dalam pemerintahan sebagai asisten satu. Mohon dimaafkan jika ada salah beliau," kata Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali usai salat jenazah.

Usai disalatkan, jenazah dibawa ke Simpang Tiga, Kaye Lheu, Aceh Besar untuk dimakamkan.

Ismail mengatakan almarhum Mukhtar adalah salah seorang imam di Musala Muhajirin. Dia meninggal saat sujud terakhir salat Isya.

"Sempat terdengar beliau batuk saat sujud dan bunyi nafas beliau keras," kata Ismail, pengurus Musala Muhajirin.

Pada saat salat Isya itu, Mukhtar berdiri di shaf bagian belakang. Selanjutnya pada sujud terakhir, almarhum berusaha bangun untuk duduk, tapi kemudian terjatuh.

Salah seorang jamaah sempat menggosok punggungnya. "Telihat beliau kemudian tanganya kaku, beliau sudah tiada," kata Ismail.

Pengurus Musala Al Muhajirin, Ismail berdiri pada shaf dimana Muhktar meninggal saat sujud terakhir salat Isya pada 8 Mei 2018. TEMPO/Adi Warsidi

Sebagian jamaah membawanya ke Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin, untuk memastikan kondisinya. Kemudian jenazahnya dibawa ke rumah rumah duka.

Menurut Ismail, Mukhtar adalah sosok yang baik di mata warga. Malam sebelum meninggal, Mukhtar menyiapkan daftar imam salat dan penceramah tarawih selama Ramadhan di mushala tersebut.

Daftar itu ditempel pada dinding kaca luar musalah. Ini jadi pengabdian terakhir Mukhtar untuk Musala Muhajirin, Banda Aceh.

ADI WARSIDI [BANDA ACEH]

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id