Sebagian Benar: Video Pernyataan Presiden Prabowo Jangan Menyerang Iran

Selasa, 1 Juli 2025 19:46 WIB

Sebagian Benar: Video Pernyataan Presiden Prabowo Jangan Menyerang Iran

SEBUAH video pendek Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, beredar di TikTok [arsip] pada 21 Juni 2025.

Video itu dibuka dengan pernyataan Prabowo, “Jangan menyerang Iran. Kalau menyerang Iran, berhadapan dengan saya, Rusia.”  Klip tersebut diunggah di tengah perang Israel dan Iran sebelum keduanya menyepakati gencatan senjata pada 23 Juni 2025. 

Benarkah video pernyataan Prabowo tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik Google Lens, penelusuran video dari YouTube, serta membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Faktanya, pernyataan Prabowo terkait Iran tersebut benar, tapi ia menyampaikannya sebelum perang Israel dan Iran meletus pada 13 Juni 2025.

Prabowo menyampaikan hal itu di acara Presiden Menjawab bersama enam pemimpin redaksi di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, 6 April 2025. Rekaman acara tersebut salah satunya dapat diakses melalui akun YouTube Kompas.com, 9 April 2025, berjudul Pertemuan Prabowo dengan 6 Pemred Media di Hambalang

Video yang beredar di TikTok tersebut, telah dipotong sehingga menghilangkan konteks aslinya. Tempo mentranskrip pernyataan Prabowo selengkapnya tentang Iran pada menit ke 46:29 hingga menit 47:12 berikut ini:

“Saya lihat dan saya yakini dalam lima, enam, delapan bulan ke depan, kita akan akan membuat langkah-langkah fundamental, terobosan yang akan memperkokoh ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Ya perang, persaingan hegemoni yang sangat berbahaya yang bisa memicu perang dunia ketiga. Ini tidak main-main, benar-benar saya pelajari tiap malam, saya lihat, wah this is very dangerous time, very dangerous time. Amerika siap mau nyerang Iran. Rusia mengatakan, "Jangan nyerang Iran. Kalau nyerang Iran berhadapan dengan saya, Rusia”," kata Prabowo seperti dikutip dari video.

Konteks Prabowo berkata tentang Iran tersebut, sebenarnya menirukan ancaman dari Rusia sebagai sinyal ketegangan situasi geopolitik. Namun tidak jelas kapan Rusia pernah menyatakan ancaman tersebut terhadap Amerika Serikat. 

Jejak publikasi yang bisa ditelusuri, peringatan Rusia agar tidak menyerang Iran, pernah disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov pada 17 Oktober 2024. Saat itu Rusia memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir Iran,  setelah rudal Iran menggempur negara itu pada 1 Oktober 2024. 

Meski begitu, ramalan Prabowo terkait perang Timur Tengah tersebut diulas oleh sejumlah media seperti Liputan6, TVOne News dan Kompas TV.

Gencatan Senjata Israel-Iran

Israel dan Iran menyepakati gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat pada 23 Juni 2025. Saling serang rudal selama 12 hari sebelumnya, untuk sementara berhenti tapi masih banyak ketidakpastian soal konflik itu. Termasuk apakah gencatan senjata akan mengarah pada perdamaian permanen.

Hingga 24 Juni 2025, perang yang meletus sejak 13 Juni tersebut telah menelan korban jiwa dari kedua negara. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan korban meninggal di pihak mereka berjumlah 610 termasuk 49 perempuan dan 13 anak. Sementara 4.746 lainnya luka. Di sisi lain korban jiwa di Israel sebanyak 28, dengan 3.238 orang terluka.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim pernyataan Prabowo, "Kalau nyerang Iran akan berhadapan dengan saya" adalah sebagian benar.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]