Keliru: Video Presiden Korea Utara Berpidato Membela Iran
Senin, 30 Juni 2025 19:41 WIB

SEBUAH akun TikTok [arsip] mengunggah video Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, berpidato di hadapan barisan angkatan bersenjata Korea Utara. Dalam pidato itu, Kim Jong Un menyatakan siap berperang membela Iran.
Dalam video tersebut, Kim Jong Un berpidato menggunakan bahasa korea, namun, pengunggah video memberikan keterangan teks berbahasa Indonesia seakan-akan terjemahan dari pernyataan Kim Jong un tersebut.
“Saat ini perang Iran dan Amerika sudah meluas. Saya memutuskan untuk langsung ikut membantu Iran. Saat ini militer kita sudah sangat siap untuk menghadapi Amerika dan sekutunya. Inilah saatnya kita keluar untuk berperang,” tulis teks terjemahan dalam video.
Namun, benarkah dalam video itu Kim Jong Un berpidato membela Iran?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik Google Lens, penelusuran video dari YouTube, serta membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Faktanya, meski Korea Utara telah mengecam serangan Israel dan Amerika Serikat ke Iran, namun video Kim Jong Un tersebut berasal dari tahun 2022 saat merayakan ulang tahun militer Korea Utara ke-90 tahun.
Video aslinya dapat ditemukan melalui akun YouTube AFP edisi 26 April 2022 berjudul North Korea's Kim gives nuclear warning at military parade. Tayangan lebih panjang diunggah akun berbahasa Korea ini dan akun NK News.
“Senjata nuklir kami tidak dapat terikat hanya pada satu misi,” kata Kim tersebut yang ditayangkan di media pemerintah KCTV. “Misi dasar kami terkait kekuatan nuklir adalah untuk mencegah perang, tetapi senjata nuklir kami tidak tertutup semata-mata di dalam batas-batas mencegah perang hingga tercipta situasi yang tidak pernah kami harap akan kami saksikan di tanah ini.”
Rekaman video pidato Kim Jong Un itu terjadi jauh sebelum perang Israel dan Iran pecah pada 13 Juni 2025. Sehingga, tak ada pernyataan membela Iran untuk menghadapi Amerika Serikat dan Israel dari Kim Jong Un.
Menurut situs VOA, dalam acara parade perayaan militer tersebut, Korea Utara memamerkan misil balistik terbesarnya dan berbagai senjata canggih lainnya.
Dukungan Korea Utara ke Iran
Menurut media yang didanai pemerintah Jerman Deutsche Welle, meski pidato Kim tersebut tidak berkaitan dengan perang Israel dan Iran, namun Korea Utara sejak lama menyuplai Iran dengan desain peluru kendali dan konstruksi bunker nuklir.
Sekitar dua dekade lalu, Korea Utara mulai mengirimkan tenaga ahli spesialis terowongan bawah tanah ke Iran. Pengalaman mereka berasal dari Perang Korea yang berlangsung pada 1950, di mana Korea Utara membangun banyak fasilitas militer strategis di bawah tanah untuk menghindari deteksi dan serangan musuh.
Korea Utara telah mengecam keras serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga situs nuklir utama Iran, sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Masyarakat internasional yang adil harus menyuarakan kecaman dan penolakan bulat terhadap tindakan konfrontatif AS dan Israel,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Pyongyang sebelumnya juga telah menyebut serangan rudal Israel terhadap Iran sebagai "tindakan keji."
Gencatan Senjata Israel-Iran
Israel dan Iran menyepakati gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat pada 23 Juni 2025. Saling serang rudal selama 12 hari sebelumnya, untuk sementara berhenti tapi masih banyak ketidakpastian soal konflik itu. Termasuk apakah gencatan senjata akan mengarah pada perdamaian permanen.
Hingga 24 Juni 2025, perang yang meletus sejak 13 Juni tersebut telah menelan korban jiwa dari kedua negara. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan korban meninggal di pihak mereka berjumlah 610 termasuk 49 perempuan dan 13 anak. Sementara 4.746 lainnya luka. Di sisi lain korban jiwa di Israel sebanyak 28, dengan 3.238 orang terluka.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Kim Jong Un berpidato membela Iran adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]