Keliru, Klaim Pijat Kaki Bisa Sembuhkan Sesak Nafas Menahun
Senin, 5 Agustus 2024 19:54 WIB
Sebuah video pendek terapi penyembuhan sakit sesak nafas menahun diunggah akun Facebook [arsip]. Dalam video tersebut narator menjelaskan tutorial mengobati sesak nafas dengan memijat titik refleksi pada kaki bagian atas dan bawah.
Titik refleksi kaki bagian atas yang dipijat mengikuti pola huruf Y terbalik yang dimulai dari pangkal jari manis. Tekan kaki mengikuti pola tersebut dengan tekanan sedang atau kuat. Pemijatan dilakukan selama 3 menit pada kaki kiri dan kanan. Setelah itu pemijatan pada titik refleksi paru-paru dan jantung di telapak kaki.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 11,8 ribu dan dibagikan hingga 4,2 ribu kali. Benarkah pemijatan pada kaki bisa menyembuhkan sesak nafas?
PEMERIKSAAN KLAIM
Menurut Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru, dr. Eva Sri Diana, sesak nafas disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain gagal jantung, penyempitan saluran pernafasan seperti PPOK atau asma bronkial, TBC atau pneumonia, bronkiektasis, anemia, obesitas, gastritis (maag), gagal ginjal, asites dan lain sebagainya.
“Faktor psikologis seperti cemas, stress, rasa takut yang berlebih juga bisa menyebabkan sesak nafas,” kata Eva melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 2 Agustus 2024.
Penyakit-penyakit di atas, lanjut Eva, sebelum diatasi penyebab dasarnya, maka gejala sesaknya tidak bisa dihilangkan hanya dengan pijat. Kecuali karena sugesti yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis penderita.
Titik-titik syaraf di telapak kaki maupun tangan yang biasa diberikan treatment dalam pengobatan (pijat), akan membuat stimulasi saraf. “Jadi yang terbantu adalah penyakit yang berhubungan dengan syaraf, misal gejala sisa stroke, pegal-pegal yang sifatnya hanya menghilangkan gejalanya saja, tidak mengobati penyakit dasarnya,” katanya.
Kemudian terkait sesak nafas karena asma, maka asma tidak bisa diobati dengan pijat. Sebab asma adalah penyakit genetik yang akan memberikan gejala disaat ada pemicu atau saat daya tahan tubuh penderita tidak mampu menghadapi pemicu tersebut.
“Pemicunya tergantung masing-masing orang, misalnya debu, dingin, udara panas atau lembab, stress, flu, penyakit infeksi paru, maag, makanan atau minuman tertentu dan lain-lain,” ungkap Eva.
Ketika tidak ada pemicu, maka tanpa mengkonsumsi obat, pasien akan sehat seperti orang lain. Kalaupun ada pemicunya tapi daya tahan tubuh pasien kuat, maka gejala yang muncul hanya ringan saja.
Website Siloam Hospital melansir beberapa penyebab sesak nafas, mulai dari masalah ringan hingga serius. Penting untuk mengidentifikasi penyebab sesak nafas terlebih sebelum mengatasinya agar pengobatan yang dilakukan jadi lebih tepat dan optimal. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab sesak nafas:
- Obesitas
- Kebiasaan merokok
- Mengidap penyakit paru-paru, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia, asma, dan lain sebagainya
- Menderita penyakit jantung, seperti serangan jantung, masalah irama jantung atau aritmia, dan lain sebagainya
- Menderita gangguan cemas
Dokter akan menganalisis penyebab sesak nafas sebelum melakukan tindakan medis. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan meredakan dengan cara antara lain:
- Pemberian oksigen tambahan
- Meresepkan obat inhaler untuk mengatasi penyempitan saluran nafas pada penderita asma
- Meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi masalah paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti pneumonia
- Meresepkan obat antiaritmia serta antihipertensi untuk mengatasi masalah jantung
- Meresepkan obat antihistamin apabila gejala sesak nafas pada pasien disebabkan oleh alergi
- Tindakan operasi apabila gejala sesak nafas pada pasien disebabkan oleh pneumotoraks atau cedera dada.
KESIMPULAN
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim pijat kaki bisa menyembuhkan sesak nafas menahun adalah keliru.
Penyebab sesak nafas sangat beragam, begitu pula pengobatannya. Sebelum penyebab dasar sesak nafasnya diatasi, maka tidak bisa dihilangkan gejala sesaknya hanya dengan pijat saja.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]