Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Program Nyamuk Wolbachia adalah Agenda Bill Gates

Rabu, 24 Juli 2024 20:07 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Program Nyamuk Wolbachia adalah Agenda Bill Gates

Sebuah akun Instagram [arsip] membagikan video berisi tentang program nyamuk Wolbachia yang diklaim adalah agenda Bill Gates. Dalam unggahan itu disebut pihak berwenang tidak pernah belajar dari kegagalan negara lain, tapi justru patuh dan memuluskan agenda si dokter komputer Bill Gates.

Sejak diunggah pada Minggu 14 Juli 2024, video reels tersebut telah ditonton 3,140 kali oleh pengguna Instagram disukai 145 kali dan mendapat 17 komentar?

Namun, benarkah program nyamuk Wolbachia agenda Bill Gates?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri sejarah penemuan dan pengembangan program nyamuk Wolbachia hingga realisasinya di beberapa negara di dunia, serta mengecek potongan video yang diunggah.

Penelusuran Tempo menemukan, program nyamuk Wolbachia bukan agenda Bill Gates, seperti yang diklaim pengunggah konten. Pembicaraan dalam video memang terkait penolakan program nyamuk Wolbachia, terutama dari Ketua Adat Sunda, Ari Mulia Subagja saat diskusi bertema pro dan kontra nyamuk ber-Wolbachia, Sabtu 9 Desember 2023.

Akan tetapi, hingga artikel ini diturunkan, tidak ada pernyataan yang menyebutkan bahwa program nyamuk Wolbachia adalah agenda Bill Gates. 

Bill and Melinda Gates Foundation memang pernah menawarkan untuk mendanai program tersebut pada tahun 2004, seperti dijelaskan dalam situs World Mosquito Program. Tahun 1924 dua ilmuwan Amerika bernama Marshall Hertig dan S. Burt Wolbach, menemukan bakteri pada nyamuk rumah biasa, Culex pipiens. Setelah penelitian lebih lanjut, Hertig kemudian menamai bakteri tersebut Wolbachia pipientis pada tahun 1936.

Pendiri World Mosquito Program (WMP), Professor Scott O'Neill, mulai meneliti Wolbachia tahun 1980-an di Universitas Queensland di Australia, dan mengenai demam berdarah tahun 1991.

Hingga pada dekade 2000-an, terdapat hibah dana yang besar untuk mendirikan proyek penelitian yang pada akhirnya akan berkembang menjadi World Mosquito Program. Bill and Melinda Gates Foundation kemudian mendanai pekerjaan melalui Program Tantangan Besar dalam Kesehatan Global pada 2004.

Pada 2006, Vietnam menjadi salah satu negara pertama di luar Australia yang bermitra dengan program ini, di bawah pengawasan Institut Nasional Higiene dan Epidemiologi Vietnam. Sampai akhirnya ke beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia dan Brasil menjadi dua negara berikutnya yang bergabung pada 2012.

Tahun 2020, World Mosquito Program bersama Yayasan Tahija dan Universitas Gadjah Mada, mengumumkan hasil pertama uji coba terkontrol secara acak (cluster) dari metode Wolbachia, yang menunjukkan penurunan sebesar 77 persen di sejumlah desa di Yogyakarta, dibandingkan dengan daerah yang tidak diobati. Meskipun sempat terjadi pro dan kontra.

Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D, mengatakan penolakan tersebut lumrah, sebab saat pelepasan telur nyamuk Wolbachia di beberapa lokasi di Yogyakarta sebelumnya, juga sempat menuai penolakan.

“Namun, setelah sosialisasi dan mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota akhirnya program tersebut bisa terlaksana,” kata Riris dikutip dari situs resmi Ugm.ac.id, 17 November 2023.

Penelitian teknologi Wolbachia sudah dilakukan di Yogyakarta selama 12 tahun lalu. Dimulai dari tahapan penelitian fase kelayakan dan keamanan (2011-2012), fase pelepasan skala terbatas (2013-2015), fase pelepasan skala luas (2016-2020), dan fase implementasi (2021-2022). Di dunia, studi pertama Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) dilakukan di Yogyakarta dengan desain Cluster Randomized Controlled Trial (CRCT).

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim program nyamuk Wolbachia adalah agenda Bill Gates, keliru.

Tidak ada pernyataan bahwa program tersebut agenda dari Bill Gates. Hanya saja, Bill and Melinda Gates Foundation mendanai pekerjaan melalui Program Tantangan Besar dalam Kesehatan Global pada 2004.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id