Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Konsumsi Produk Ini Dapat Menurunkan Diabetes

Senin, 22 Juli 2024 15:06 WIB

Keliru, Konsumsi Produk Ini Dapat Menurunkan Diabetes

Sebuah halaman Facebook [arsip] mengunggah video promosi sebuah produk terkait diabetes.

Dalam keterangan video tertulis “Ternyata rutin cek gula darah bisa membuat Anda 1 LANGKAH LEBIH DEKAT dalam melawan diabetes! Jika hasil cek ada angka yang terlalu tinggi/rendah, Anda tidak perlu khawatir Ada cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya secara TEPAT & AKURAT..

Benarkah diabetes dapat disembuhkan tanpa obat? Berikut pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim ini dengan menggunakan sumber terbuka seperti BPOM, E-Commerce, jurnal kesehatan, dan pernyataan pakar.

Video ini merupakan promosi sebuah produk dengan merek MGanik Meta Fiber. Link yang tertera pada video ini mengarah pada laman yang berisi penjelasan tentang produk ini dan berbagai tips untuk mengatasi diabetes. 

Penelusuran Tempo menemukan produk ini banyak beredar di e-commerce dan beberapa website dengan nama domain mganic link 1, link 2, link 3. Salah satu website mencantumkan bahwa produk ini didistribusikan oleh  PT Mganic Naturindo Cemerlang, beralamat di Tangerang, Banten

Dari beberapa foto produk yang beredar di e-commerce, terdapat beberapa foto yang memperlihatkan kode registrasi produk ini di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Scan barcode pada beberapa produk tersebut juga menunjukan kode registrasi (90)MD230531312367(91)250625 yang dikeluarkan BPOM.

Namun saat kode register tersebut dicek pada laman BPOM, produk ini didaftarkan dan diproduksi oleh PT Indo Greenlife Harvest yang beralamat di Tangerang. Pada laman BPOM, produk ini diberi kode PO.  Kode PO merupakan kode untuk makanan/panganan olahan. 

Pangan Olahan (PO) diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga. Dalam peraturan disebutkan pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. 

Pengaturan tentang pangan olahan juga diatur dalam Pedoman Label Pangan Olahan. Salah satu yang diatur adalah terkait klaim manfaat dari pangan olahan. Dijelaskan, klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan, menyarankan atau secara tidak langsung menyatakan perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, manfaat, sifat, produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya.

Dijelaskan juga, pangan yang mengandung zat gizi, vitamin dan mineral, tidak boleh mencantumkan keterangan “dengan … (diikuti nama zat gizi)” atau “dari … (diikuti nama zat gizi)”, kecuali pangan tersebut memenuhi persyaratan klaim untuk zat gizi.

Dilansir Veteran Affair US, ratusan suplemen makanan termasuk herbal, vitamin dan mineral telah dilaporkan memiliki efek anti glikemik yang bermanfaat bagi pasien diabetes, meskipun, dalam banyak kasus, buktinya berkualitas buruk. 

Namun beberapa penelitian menunjukkan suplemen seperti Kayu manis, Nigella Sativa (Bunga Adas, Biji Hitam, Jintan Hitam), Vitamin dan Mineral (Magnesium, Asam alfa-lipoat (ALA), Vitamin D, Zink), Folat, Asam Lemak Tak Jenuh Ganda Omega-3 (Pufas), Suplemen dan Serat Probiotik memiliki kandungan yang dapat digunakan pada terapi diabetes melitus.

Dalam penelitian berjudul “Dietary fiber for the treatment of type 2 diabetes mellitus: a meta-analysis.” disebutkan beberapa suplementasi serat makanan telah terbukti meningkatkan kontrol glukosa. 

Berdasarkan temuan di atas, penggunaan dan konsumsi pangan olahan yang membuat klaim tentang manfaat pada terapi penyakit tertentu perlu mencermati ingredients produk tersebut. Serta mencermati, izin yang dikeluarkan BPOM.

Pengobatan Diabetes 

Kepada Tim Cek Fakta Tempo, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) dr. Heru Wijono, SpPD mengatakan sampai saat ini belum ada terapi yang menyembuhkan diabetes dengan hanya sekali terapi. “Sampai sekarang belum ada. Semua terapi yang menjanjikan penyembuhan harus melalui uji klinis untuk memastikan aman dikonsumsi masyarakat,” kata Heru kepada Tempo.

Heru mengatakan, sebelum bicara diabetes itu bisa sembuh atau tidak, perlu diketahui bahwa diagnosis diabetes tidaklah mudah. Diagnosis diabetes bukan hanya dilihat dari kenaikan gula darah, tapi juga kadar hemoglobin yang terikat dengan gula darah (Hba1c) dan gejala klinis yang menyertai.

“Pengobatan diabetes bisa dilakukan dalam empat tahap. Pertama, pengaturan diet; kedua, olahraga teratur; ketiga, tidak merokok dan konsumsi alkohol; dan keempat, obat diabetes,” tegasnya.

Tahap pertama sampai ketiga bisa dilakukan secara mandiri. Sedangkan tahap keempat, yakni penggunaan obat, harus dengan pengawasan dokter.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim bahwa produk tersebut dapat mengobati diabetes tanpa obat” adalah keliru.

Produk tersebut merupakan pangan olahan makanan bukan produk obat, berdasarkan kode registrasi yang dikeluarkan BPOM.  

Diagnosis diabetes bukan hanya dilihat dari kenaikan gula darah, tapi juga kadar hemoglobin yang terikat dengan gula darah dan gejala klinis yang menyertai. Maka pengobatan diabetes harus dengan pengawasan dokter dan harus dipastikan obat tersebut sudah melalui uji klinis dan rekomendasi BPOM.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id