Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim 70 Juta Pengungsi akan Tinggal di Indonesia

Senin, 15 Januari 2024 14:52 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim 70 Juta Pengungsi akan Tinggal di Indonesia

Sebuah video berlogo Tempo.co beredar di TikTok dan Facebook ini dan ini disertai narasi terdapat 70 juta pengungsi yang akan tinggal di Indonesia. Dikatakan juga bahwa Indonesia akan hancur bila tidak memulangkan pengungsi Rohingya ke negara asalnya.

Isi video memperlihatkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Ketua Komisioner Pengungsi PBB (UNHCR) untuk Indonesia, Thomas Vargas.

Berikut teks yang disertakan dalam video selengkapnya: Tujuh puluh juta pengungsi mau tinggal di Indonesia. Hancur negara kita Indonesia kalau pemerintah tidak bertindak memulangkan pengungsi Rohingya ke daerah asal mereka. Ini sudah direncanakan oleh negara-negara barat. Tinggal ketegasan pemimpin negara kita

Benarkah video itu diproduksi Tempo yang memberitakan 70 juta pengungsi akan dipindah untuk tinggal di Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Produksi Video Tempo.co menyatakan bahwa video yang beredar tidak diproduksi oleh Tempo. Pihak tertentu diduga tidak bertanggung jawab telah menambahkan watermark atau tanda air Tempo.co pada video yang beredar tersebut, supaya seakan-akan konten diproduksi oleh Tempo.  

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video itu adalah gabungan dari dua video berbeda. Pembuatnya telah menghilangkan konteks dari ucapan yang disampaikan oleh Ketua Komisioner Pengungsi PBB (UNHCR) untuk Indonesia, Thomas Vargas. Faktanya, Vergas tak pernah menyampaikan bahwa 70 juta pengungsi Rohingya akan pindah ke Indonesia. Berikut hasil penelusuran selengkapnya:

Video 1

Video yang beredar di TikTok diawali dengan potongan video mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpidato di sebuah podium. Video yang sama ditemukan di akun YouTube milik saluran TV Amerika Serikat, Cable-Satellite Public Affairs Network (C-SPAN) yang diunggah 19 Juni 2019.

Setelah disimak, video itu memperlihatkan Trump yang mengungkapkan selama dia menjadi presiden, akan menolak pengungsi dan imigran masuk ke Amerika Serikat. Dia mengatakan, Amerika Serikat bukan kamp imigran maupun penampungan pengungsi.

Namun sesungguhnya sikap itu ditentang Partai Demokrat (Amerika Serikat), juga ditolak oleh sebagian anggota Partai Republik yang mengusung Trump, sebagaimana diberitakan Voa Indonesia.com. Situasi itu terjadi di tengah polemik penyusunan rancangan aturan baru Amerika Serikat tentang imigrasi.

Dalam pidato tersebut, Trump tidak menyatakan akan memberangkatkan imigran dan pengungsi ke negara lain termasuk Indonesia. Dia juga tidak mengatakan akan mengirimkan 70 juta pengungsi ke Indonesia.

Video 2

Pada detik ke-11 video yang beredar memperlihatkan sosok Kepala UNHCR Indonesia Thomas Vargas. Ditemukan foto yang memiliki kesamaan dari berita Detik.com yang tayang 17 Juli 2019. Di Kompas.com juga memuat foto yang sama dengan keterangan bahwa foto Thomas Vargas itu diambil di Gedung UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada 17 Juli 2019, sesuai berita yang ditayangkan oleh Detik.

Dalam wawancara tersebut, Vargas sebenarnya menjawab tentang Pihak Indonesia meminta Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) segera memberangkatkan para pencari suaka ke negara luar negeri (LN) tujuan mereka. Saat itu, terdapat sejumlah pencari suaka asal Afghanistan dan Afrika terlihat memenuhi trotoar di depan kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, selama beberapa hari terakhir.

 Dalam video yang beredar maupun berita di Detik.com, Vargas mengatakan bahwa angka 70 juta orang adalah jumlah pengungsi secara global. Dalam video itu, Vargas tidak mengatakan UNHCR akan memindahkan semua pengungsi Rohingya ke Indonesia.

"Kita semua menghadapi krisis pengungsi dalam tingkat global. Ada lebih dari 70 juta pengungsi yang terpaksa berpindah (dari tanah airnya) di seluruh dunia. Ini adalah krisis. Kami melakukan apapun yang kami bisa untuk membantu para pengungsi," kata Vargas.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video berlogo Tempo.co berisi klaim bahwa 70 juta pengungsi akan dipindah dan tinggal di Indonesia karena Amerika Serikat menolak mereka, adalah klaim keliru.  

Sesungguhnya video itu memperlihatkan sikap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tentang imigran dan pengungsi di negaranya dan Kepala UNHCR Indonesia Thomas Vargas yang mengatakan terdapat 70 juta pengungsi. Namun, tak ada yang mengatakan seluruh pengungsi akan dipindah ke Indonesia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id