Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video yang Diklaim Pengungsi Rohingya Rusak Rusun Jemundo di Sidoarjo

Sabtu, 30 Desember 2023 17:10 WIB

Keliru, Video yang Diklaim Pengungsi Rohingya Rusak Rusun Jemundo di Sidoarjo

Beredar video pendek di Tiktok [arsip] dan Facebook [arsip] yang diklaim bahwa pengungsi Rohingya merusak rumah susun (rusun) di Graha Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Dalam video tersebut memuat narasi sebagai berikut: “Rumah Susun Taman Sidoarjo, Jawa Timur dirusak oleh pengungsi Rohingya hanya karena listrik padam selama 24 jam. Padamnya listrik di Rumah Susun Taman Sidoarjo hari ini akibat kebakaran gudang PT Lazada di wilayah yang sama di Sidoarjo, Jumat 8 Desember 2023, pukul 01.25 WIT".

Benarkah pengungsi Rohingya yang melakukan perusakan Rusun Graha Puspo Agro di Sidoarjo tersebut?

PEMERIKSAAN KLAIM

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa perusakan rumah susun di Graha Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tidak dilakukan oleh pengungsi Rohingya. 

Dikutip dari situs Detik.com, Kepala Sub Seksi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya, Wahyu Tri Wibowo mengatakan pelaku perusakan bukan dari Rohingya, melainkan pengungsi dari negara lain. Pengungsi Rohingya yang menempati rumah itu jumlahnya hanya lima orang.

"Bukan pengungsi etnis Rohingya, mereka pengungsi lain, jumlah mereka cuma lima orang. Selama ini pengungsi Rohingya cukup kooperatif dengan pemerintah dan bahkan, mereka tidak pernah berdemo," tegas Wibowo kepada detikJatim, 10 Desember 2023.

Wibowo mengungkapkan, kericuhan yang melibatkan pengungsi di Rusun Jemundo bukan kali pertama terjadi. Proses perbaikan bekas perusakan sendiri tinggal tersisa puing-puing yang berserakan. Tinggal beberapa material pelengkap yang butuh dipasang.

Untuk diketahui hingga saat ini, total pengungsi di Rusunawa Puspa Agro tercatat sebanyak 297 orang dari berbagai macam negara yakni Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, Irak, India, Pantai Gading, Sierra Leone, hingga Kamerun.

Wawancara seorang pengungsi asal Rohingya, Husein Johar di situs Kompas TV pada menit ke-02:06 sampai 02:35 menyatakan bahwa jumlah mereka hanya 5 orang dan tidak melakukan perusakan. Saat perusakan fasilitas pengungsi di Puspa Agro terjadi, ia dan pengungsi Rohingya lainnya sedang berada di luar untuk mencari sumber listrik.

Kronologis Perusakan

Dilansir situs CNN Indonesia, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jatim Herdaus menceritakan bahwa para pengungsi yang menempati penampungan di Rusun Puspa Agro sempat protes pemadaman listrik oleh PLN sejak Jumat, 8 Desember 2023 pukul 01.30 WIB.

Pemadaman listrik itu karena ada kebakaran gudang perusahaan marketplace yang lokasinya juga berada di kawasan Puspa Agro, Sidoarjo.

"Pada Jumat siang, para pengungsi melakukan protes kepada pengelola Puspa Agro karena listrik padam dianggap mengganggu aktivitas para pengungsi yang ditampung di Aparna Puspa Agro, sehingga pihak pengelola mengupayakan recovery dengan cepat dan tepat yaitu dengan menyewa genset," ujarnya.

Pada sore harinya, genset tiba di lokasi penampungan Puspa Agro. Selanjutnya, petugas melakukan pemasangan instalasi untuk menghidupkan kebutuhan listrik penampungan.

"Sekitar satu jam setelah genset aktif, ternyata kami menerima informasi dari PLN bahwa aliran listrik telah menyala dan bisa digunakan, sehingga pemasangan dan penginstalan genset dihentikan dan proses penyambungan kembali menggunakan aliran listrik PLN," urai Herdaus.

Sekitar pukul 19.15 WIB, terdapat beberapa pengungsi yang melakukan perusakan sarana dan prasarana di Puspa Agro seperti kaca jendela, pintu, pot, meja dan sebagainya.

"Informasi yang kami terima, ada sekitar 30 orang refugees melakukan perusakan dengan melempari kaca penampungan Aparna Puspa Agro," ucapnya. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Para perusak berhenti beraksi setelah aliran listrik di penampungan kembali normal.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa pengungsi Rohingya Rusak Rusun di Sidoarjo adalah keliru.

Perusakan dilakukan oleh 30 pengungsi yang protes listrik tidak menyala. Jumlah pengungsi Rohingya hanya 5 orang dan tidak ada yang terlibat dalam aksi perusakan itu.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id