Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Israel Klaim Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jadi Sarang Hamas

Sabtu, 18 November 2023 12:46 WIB

Menyesatkan, Israel Klaim Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jadi Sarang Hamas

Video berdurasi 10 menit 10 detik di Facebook [arsip] memuat klaim bahwa Israel menyebut Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, digunakan sebagai sarang Hamas. Video yang diunggah pada 7 November 2023 itu telah ditonton 28 ribu kali itu mendapatkan 2,2 ribu komentar.

Pada video terlihat seorang pria berseragam militer menunjukan beberapa foto satelit yang berhubungan dengan rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza, di Palestina. Ia membeberkan temuannya terkait terowongan bawah tanah di wilayah Gaza Palestina termasuk hubungannya dengan rumah sakit.

Lantas benarkah Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina digunakan sebagai sarang Hamas?

PEMERIKSAAN FAKTA

Video yang dibagikan tersebut merupakan konferensi pers Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda, Daniel Hagari yang menuduh rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza digunakan oleh Hamas bersembunyi. IDF menyebut Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur di bawah tanah.

Sumber video diunggah di akun YouTube Israel Defense Forces pada 6 November 2023. 

Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada bukti-bukti yang mendukung tuduhan Israel tersebut. Kementerian Luar Negeri Indonesia telah membantah tudingan Israel yang menyebut Rumah Sakit Indonesia digunakan untuk persembunyian Hamas. 

Muhamad Iqbal, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri seperti seperti yang dihubungi Tempo, menegaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan. Rumah sakit ini ditujukan pula untuk melayani kebutuhan medis warga Palestina.

Sarbini Abdul Murad, ketua MER-C seperti dikutip dari Reuters, juga membantah tuduhan Israel yang mengatakan Rumah Sakit Indonesia di Palestina menjadi sarang Hamas. Menurutnya dikelola untuk membantu masyarakat Palestina. 

Dilansir dari CNN Indonesia, insinyur yang membangun Rumah Sakit Indonesia, Faried Thalib, mengatakan bahwa area Rumah Sakit Indonesia tidak memiliki fasilitas apapun yang menghubungkan dengan pihak manapun di Gaza. Fasilitas bawah tanah di Rumah Sakit Indonesia adalah tempat menyimpan solar untuk menghidupkan generator, bukan situs peluncuran roket.

Saat ini kondisi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina sendiri lumpuh. Menurut BBC, rumah sakit kekurangan pasokan obat-obatan dan bahan bakar minyak yang digunakan untuk menghidupkan generator listrik. Kendati begitu para tenaga medis yang bertugas di rumah sakit Indonesia di Palestina memilih untuk tidak akan meninggalkan rumah sakit meskipun telah berkali-kali nyaris terkena serangan roket oleh militer Israel. 

Rumah Sakit Dilindungi Khusus

Menurut Human Right Watch, organisasi nirlaba pemantau hak asasi manusia, bahwa rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya merupakan objek sipil yang mendapat perlindungan khusus berdasarkan hukum humaniter internasional, atau hukum perang. 

Rumah sakit, menurut laporan HRW yang terbit 14 November 2023, hanya akan kehilangan perlindungan jika mereka digunakan untuk melakukan “tindakan yang merugikan musuh,” dan setelah mendapat peringatan yang diperlukan. 

Namun HRW mengingatkan, sekalipun pasukan militer secara tidak sah menggunakan rumah sakit untuk menyimpan senjata atau menempatkan kombatan yang berbadan sehat, pasukan penyerang harus mengeluarkan peringatan untuk menghentikan penyalahgunaan ini, menetapkan batas waktu yang wajar untuk mengakhirinya.

Serangan hanya secara sah dilakukan setelah peringatan tersebut tidak dipedulikan. Memerintahkan pasien, staf medis, dan pihak lain untuk mengevakuasi rumah sakit hanya boleh digunakan sebagai upaya terakhir. Personil medis perlu dilindungi dan diizinkan melakukan pekerjaan mereka.

Dalam laporan HRW tersebut, terlepas dari klaim militer Israel pada tanggal 5 November 2023, tentang “penggunaan rumah sakit oleh Hamas,” tidak ada bukti yang diajukan yang dapat membenarkan pencabutan status perlindungan rumah sakit dan ambulans berdasarkan undang-undang hukum kemanusiaan internasional.

Perintah evakuasi umum Israel pada 13 Oktober terhadap 22 rumah sakit di Gaza utara, menurut HRW, bukanlah peringatan yang efektif karena tidak memperhitungkan persyaratan khusus rumah sakit, termasuk keselamatan pasien dan tenaga medisnya, mengingat tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk melarikan diri atau tempat yang aman untuk pergi di Gaza. 

Perintah evakuasi Israel ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa tujuannya bukan untuk melindungi warga sipil, namun untuk menakut-nakuti mereka agar meninggalkan Gaza. Direktur Jenderal WHO mengatakan bahwa “tidak mungkin mengevakuasi rumah sakit yang penuh dengan pasien tanpa membahayakan nyawa mereka.”

Laporan HRW selengkapnya bisa diakses di tautan ini.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qudra, mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Kota Gaza pekan lalu bahwa Pasukan Israel telah menargetkan lebih dari 100 fasilitas kesehatan di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Ia memperingatkan akan adanya "bencana kesehatan" di tengah kekurangan bahan bakar, yang memaksa generator utama di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara berhenti sementara generator utama di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza akan segera berhenti.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 10;10 menit diklaim merupakan bukti Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, digunakan sebagai sarang Hamas adalah menyesatkan

Israel tidak menunjukan bukti yang dapat mencabut status perlindungan khusus terhadap rumah sakit. Kementerian Luar Negeri Indonesia sendiri telah membantah tudingan Israel yang menyebut Rumah Sakit Indonesia digunakan untuk persembunyian Hamas. 

Insinyur yang membangun Rumah Sakit Indonesia, Faried Thalib bahkan mengatakan area Rumah Sakit Indonesia tidak memiliki fasilitas apapun yang menghubungkan dengan pihak manapun di Gaza. Fasilitas bawah tanah di Rumah Sakit Indonesia adalah tempat menyimpan solar untuk menghidupkan generator, bukan situs peluncuran roket.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]