Menyesatkan, Timor Leste Negara Termiskin dan Menyesal Pisah Dari Indonesia

Sebuah akun di Facebook mengunggah video tentang sejarah kemerdekaan Timor Leste dan nasib negara tersebut setelah lepas dari Indonesia. Narasi yang tertera pada video pada 1 April 2023 tersebut: “Jadi Negara Termiskin, Timor Leste Menyesal Pisah dari Indonesia”.

Video berdurasi 6.35 menit itu sudah mendapat 1,6 ribu like dan 236 ribu kali diputar. Narator video menyatakan bahwa sejak mendeklarasikan kemerdekaannya pada 20 Mei 2002, Timor Leste banyak mengalami krisis baik dari segi sosial, ekonomi maupun konflik internal. Negara bekas koloni Portugis ini disebut tak mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya walau diketahui memiliki minyak bumi dan gas alam.

Ekonomi Timor Leste dikelompokkan sebagai ekonomi berpendapatan rendah oleh Bank Dunia. Timor Leste menempati peringkat ke-133 dalam Indeks Pembangunan Manusia, peringkat rendah dalam indeks tersebut. Sebanyak 20% penduduknya adalah pengangguran dan 52,9% penduduknya hidup kurang dari US$1,25 per hari. Benarkah klaim tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Pernyataan bahwa ekonomi Timor Leste dikelompokkan sebagai ekonomi berpendapatan rendah oleh Bank Dunia dan menempati peringkat ke-133 dalam Indeks Pembangunan Manusia sama persis dengan informasi yang ditampilkan dalam situs Wikipedia.

Dalam informasi tersebut, pada tahun 2007, gagal panen menyebabkan kelaparan mematikan di sebagian wilayah Timor Leste. Bulan November 2007, sebelas subdistrik masih membutuhkan makanan yang dipasok melalui bantuan internasional.

Akan tetapi menurut data terbaru, Global Finance Magazine melansir, Timor Leste ada di urutan ke-29 daftar negara termiskin di Dunia pada tahun 2022. Tempat pertama diduduki negara Burundi. Pengukuran berdasarkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan Purchasing Power Parity (PPP) atau paritas daya beli. PPP dapat menilai daya beli individu dengan lebih baik di negara mana pun.

Terkait narasi Timor Leste menyesal pisah dari Indonesia pernah diverifikasi Tempo pada 6 Desember 2022. Saat itu beredar video dengan narasi mantan Presiden Xanana Gusmao menyesal berpisah dari Indonesia. Klaim tersebut diberi label keliru atau tidak pernah ada pernyataan bahwa Timor Leste menyesal memisahkan diri di Indonesia.

Verifikasi Video

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video dengan bantuan Yandex Image Search dan mesin pencarian Google. Berikut hasilnya:

Video 1

Potongan video ini adalah kunjungan Mantan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste, Francisco Guterres Lu yang pernah dipublikasikan di kanal YouTube Sekretariat Negara RI pada 28 Juni 2018.

Dilansir Kompas.com, pada pertemuan tersebut Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang konektivitas kedua negara. Presiden Joko Widodo mengatakan, salah satu bentuk kerjasama di bidang ini, yakni pembangunan Jembatan Motaain. Hal itu ia sampaikan dalam pernyataan pers di Ruang Teratai, Istana Presiden Bogor, Kamis, 28 Juni 2018 siang.

Jembatan Motaain merupakan akses penghubung antara wilayah Indonesia dengan Timor Leste. Jembatan ini biasa digunakan masyarakat kedua negara untuk urusan perdagangan.

Video 2

Potongan video ini pernah muncul di detik ke-33 di unggahan kanal YouTube NTD Indonesia pada 8 Januari 2022. Video tersebut mengupas pernyataan analis tentang larangan ekspor batu bara Indonesia yang akan memukul Tiongkok.

Video 3

Ini adalah grafis tentang kekuatan persenjataan yang dimiliki oleh Timor Leste. Data ini diambil dari Wikipedia.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan unggahan yang mengklaim bahwa Timor Leste negara termiskin dan menyesal pisah dengan Indonesia adalah menyesatkan.

Video yang diunggah adalah hasil kompilasi beberapa video yang tidak terkait dengan narasi yang disampaikan. Negara Timor Leste tidak pernah mengatakan menyesal berpisah dari Indonesia. Hubungan bilateral yang terjalin antara kedua negara cukup baik. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id