Keliru, Video Daftar Negara yang Akan Bela Indonesia Hadapi Australia di Pulau Pasir
Senin, 7 November 2022 14:00 WIB
Sebuah video di YouTube dikirimkan oleh pembaca Cek Fakta Tempo pada Selasa, 3 November 2022 berjudul Tonton Sekarang !! Benarkah Negara Ini Siap Bela Indonesia Dari Australia Di Pulau Pasir?.
Kemudian, video itu berisi sejumlah kepala negara, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Presiden RI, Joko Widodo, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.
Selain menampilkan pimpinan negara dan peralatan perang, narator video tersebut juga menyebutkan ada beberapa negara bakal membantu Indonesia jika sewaktu-waktu diserang Amerika Serikat. Negara-negara itu seperti Rusia, Cina, Korea Utara, Turki, Jepang, Mesir, Thailand dan Sudan.
Tangkapan layar video di YouTube dengan narasi negara-negara yang siap membela Indonesia dari Australia terkait Pulau Pasir
Unggahan berdurasi 8 menit 10 detik dan sudah tayang 551 ribu kali sejak diunggah pada Rabu, 2 November 2022. Namun, benarkah narasi dan isi video tersebut?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil pemeriksaan Tempo menunjukkan bahwa setiap potongan video yang menampilkan pimpinan negara tidak terkait dengan pembahasan soal Pulau Pasir. Para kepala negara itu hanya membicarakan tentang hubungan kerja sama di berbagai bidang, seperti pertahanan hingga perdagangan.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar lalu menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Images Search.
Video 1
Video 1
Video detik ke-40 menampilkan Presiden AS, Joe Biden, sedang melakukan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi secara virtual dengan Presiden China Xi Jinping pada 18 November 2021. Kedua pemimpin negara membahas kembali jalur komunikasi untuk meredakan ketegangan.
Dikutip dari Sky News, pertemuan selama tiga jam itu, yang mengangkat isu-isu kontroversial seperti Taiwan, diakhiri dengan kedua pemimpin sepakat untuk melangkah hati-hati di panggung internasional. Sementara pasangan itu gagal mendamaikan perbedaan, harapan tetap ada untuk kerja sama di masa depan.
Dalam pembicaraan itu, Biden tidak ada berbicara dan tidak berhubungan dengan soal penyerangan terhadap Indonesia, karena dia pada saat itu bertemu dengan Xi Jinping membahas tentang relasi kedua negara.
Video 2
Video 2
Potongan video menit ke-1:21 menunjukkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden RI, Joko Widodo sedang berjalan memasuki ruangan pertemuan. Gambar ini merupakan momen saat kedua tokoh tersebut bertemu di kediaman Bocharov Ruchei di Sochi, Rusia pada 18 Mei 2016.
Pada kesempatan itu, mereka memutuskan akan bekerja sama, memberantas praktik illegal fishing dan Rusia berkomitmen menanamkan modal di Indonesia dalam skala besar. Kedua pemimpin sama sekali tidak bicara soal membantu jika Amerika Serikat melakukan serangan ke Tanah Air.
Video 3
Video 3
Video menit ke-2:36, Presiden RI, Joko Widodo kembali muncul. Kali ini ia bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat berada di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki, 6 Juli 2017. Dikutip dari arsip Tempo, artikel ini diberi judul Bikin Vlog, Jokowi Tunjukkan Keakrabannya dengan Presiden Erdogan.
Kunjungan kenegaraan Jokowi ke Turki dalam rangka kerja sama, bukan tentang soal perang. Indonesia dan Turki sepakat mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi. Selain itu, akan mengembangkan potensi di bidang pertahanan, energi, dan penanggulangan terorisme.
"Selain isu bilateral, saya dan Presiden Erdogan juga berbicara untuk ambil bagian dalam penyelesaian permasalahan global, salah satunya persoalan diplomasi yang kini dihadapi oleh negara Qatar," kata Jokowi dikutip dari Detik.com.
Video 4
Video 4
Selanjutnya, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, terlihat pada menit ke-5:14, sedang menyampaikan pidato. Foto ini sebelumnya telah tayang di media, termasuk Asaione yang berjudul 'It's a big day in my life but a big day for the country': Australia swears in new Labor PM Albanese pada 22 Mei 2022.
Pada saat itu, Albanese berbicara kepada para pendukung setelah Perdana Menteri petahana dan pemimpin Partai Liberal, Scott Morrison, mengakui kekalahan dalam pemilihan umum negara itu di Sydney, Australia.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan isi video negara ini siap bela Indonesia dari Australia di Pulau Pasir adalah keliru.
Pasalnya, setiap potongan video yang menampilkan pimpinan negara tidak membahas soal serangan Amerika Serikat ataupun membela Indonesia dari Australia di Pulau Pasir. Para kepala negara itu hanya membicarakan tentang kerja sama di berbagai bidang, seperti pertahanan hingga perdagangan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]