Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah QR Code yang Dibagikan Menristekdikti Berisi Situs Capaian Jokowi?

Selasa, 2 April 2019 09:08 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah QR Code yang Dibagikan Menristekdikti Berisi Situs Capaian Jokowi?

Kuliah umum Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada 27 Maret 2019, menjadi sorotan. Itu setelah akun anonim Opposite6890 di Instagram mengungkap bahwa kuliah umum itu disusupi kampanye untuk capres-cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Akun Opposite6890 membagikan QR code yang menuju tautan ke situs yang berisi capaian kerja Jokowi.

Saat mempresentasikan materi, Menteri Mohammad Nasir meminta peserta kuliah umum untuk memindai QR Code yang ditampilkan dalam slide show.

Akun Opposite6890 menjelaskan, bahwa setelah dipindai, ternyata QR Code tersebut terhubung ke salah satu website dengan alamat http://hebatdiki.com/index.html. Website itu berisi keberhasilan Presiden Joko Widodo memerintah selama 4 tahun.

“Haruskah Kuliah Umum Era Now terkontaminasi oleh Kampanye Petahana ?? . Dan parahnya lagi di isi materi Black Campaign dan Hate Speech ?? . Petahana masih bermain dengan cara cara seperti ini ??? . Tunggu April 2019... Ada kejutan buat Rezim . #2019gantipresiden #opposite6890,” tulis akun Opposite6890.

Kabar ini segera viral di media sosial dan di media pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno seperti website Portal Piyungan.

Hal itu kemudian memicu Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia melaporkan M. Nasir ke Bawaslu, Sabtu 30 Maret 2019.

“Kami menganggap bahwa Menristekdikti telah melakukan pelanggaran pada Pasal 299 ayat 3 UU. No 7 tahun 2017. Selain itu, menristekdikti juga telah melanggar Pasal 280 ayat 1, dikarenakan melakukan kampanye di kampus sebagai tempat pendidikan,” tulis Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyahsiaran dalam siaran pers yang diterima Tempo.

  

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo mendapatkan bahan materi yang dipresentasikan Menristekdikti M. Nasir di Universitas Brawijaya. Materi itu berjudul “Meningkatkan Kinerja Tridharma Perguruan Tinggi di Era Disrupsi” yang berjumlah 13 halaman.

Gambar barcode yang menjadi kontroversi itu ada pada slide halaman ke-12. Saat Tempo memindai barcode itu, memang benar terhubung dengan website http://hebatdiki.com/index.html.

Website tersebut menampilkan capaian kinerja Jokowi, antara lain Indonesia peringkat 2 negara terbaik untuk investasi di dunia, penurunan angka kemiskinan, pembangunan infrastruktur, BBM satu harga di Papua dan capaian ekonomi lainnya.

Di website itu juga tertulis untuk melanjutkan Jokowi dua periode. “Merauke Sota dua tahun lalu seperti ini, bersyukur memiliki seorang pemimpin bangsa yang amanah. Lanjutkan dua periode lagi,” tulis website itu. Namun Tempo tidak menemukan ujaran kebencian di dalam situs tersebut.

Tempo menggunakan domainbigdata.com untuk memeriksa pembuat website itu. Hasilnya, website itu dibuat oleh perseorangan bernama Diki Firmansyah pada 12 April 2018 dan beralamat di Jakarta Barat.

Sebelum membuat website hebatdiki.com, nama Diki Firmansyah setidaknya pernah membuat 3 website lain yakni perfectstuffs.comalkacorporation.com, dan firmansyahlee.com. Namun ketiga website ini tidak bisa diakses lagi karena telah kedaluarsa.

Kepala Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya, Malang, Kotok Gurito, mengatakan, Universitas Brawijaya tidak mengetahui barcode tersebut terhubung dengan website yang berisi capaian Jokowi.

“Kami baru tahu setelah viral di media sosial,” kata Kotok, Jumat, 30 Maret 2019.

Menurut Kotok, Universitas Brawijaya hanya menjadi tuan rumah atas acara yang dihadiri oleh 3 ribuan mahasiswa penerima Bidik Misi angkatan 2016-2018.

Sekretaris Jenderal Ristekdikti, Ainun Naim, tidak menjawab konfirmasi yang dilakukan Tempo. Namun kepada suryamalang.com, Menteri Nasir menyatakan tidak ada niat kampanye saat memberi kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB) Malang tersebut.

"Saya tidak ada niat kampanye dan saya atas nama pemerintah," kata Nasir dikutip dari Surya Malang. [Sumber:https://bit.ly/2uBuLB4].

"Saya hanya menyampaikan Pemerintahan Jokowi selama 4 tahun lalu dan saya sampaikan dengan menggunakan teknologi milenial," jawabnya.

 

KESIMPULAN 

Dari pemeriksaan fakta itu memang benar bahwa QR Code yang disampaikan Menristekdikti M. Nasir memang terhubung dengan website yang berisi capaian Jokowi.

 

Ika Ningtyas