Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video di Telegram Soal Tentara Cina yang Berani Melawan TNI

Sabtu, 2 Juli 2022 05:11 WIB

Keliru, Video di Telegram Soal Tentara Cina yang Berani Melawan TNI

Sebuah video tentang Tentara Nasional Indonesia yang bersitegang dengan kubu tentara lain, beredar di aplikasi perpesanan Telegram. Sama-sama memegang senjata, kelompok aparat berseragam loreng berhadapan dengan sekelompok orang berseragam hitam di jalanan yang ramai warga. 

Dalam narasinya, kelompok berseragam hitam diklaim sebagai tentara Cina.

Tentara Cina SDH mulai beraksi kang SDH berani melawan tentara kita...Krn dia SDH membawa senjata perorangan...mulai beraksi.dr kelompok kecil...alasannya pengamanan aset aset nya..kebon sawit dan lain 2..itu alasannya tp sebenarnya ingin menunjukkan bahwa tentara Cina SDH menguasai wilayah. 

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo menemukan video yang sama diunggah oleh akun YouTube Tribun Timur berjudul “Warga Bela Pelaku Tambang Ilegal, Nyaris Bentrok dengan Polisi dan TNI” tertanggal 30 Juni 2022.

Video itu merekam aparat keamanan yang dihadang warga saat menindak pelaku illegal mining (penambangan ilegal) di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Selain Polisi (Brimob) yang berbaju hitam, ada pula aparat TNI berpakaian loreng dalam peristiwa tersebut.

Polda Aceh, melalui Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, memberikan keterangan resmi di laman portal mereka. Pihaknya menyatakan bahwa peristiwa itu bermula dari penindakan hukum yang dilakukan tim gabungan Polda Aceh dan Polres Pidie terhadap pelaku penambangan ilegal. Lokasinya di Pegunungan Bangkeh, KM.21, Kecamatan Geumpang, Pidie.

Dalam upayanya, petugas mengamankan empat terduga pelaku penambangan ilegal dan satu unit alat berat jenis eksavator merek Hitachi. Namun, saat hendak dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan, petugas mendapatkan informasi akan ada penghadangan dari warga.

Sebuah video beredar di Telegram dengan narasi tentara Cina berseragam hitam bentrok dengan tentara Indonesia. Faktanya, tentara berseragam hitam tersebut adalah Polisi (Brimob) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Saat perjalanan pulang ke Polres Pidie, tepatnya di Tower KM 12, petugas didatangi oleh sekelompok masyarakat menggunakan mobil pickup. Mereka menanyakan soal penangkapan para penambang sebelumnya. Setelah dijelaskan bahwa para penambang dan alat berat masih di gunung, akhirnya mereka kembali.

“Sempat dihadang warga saat tim kami balik ke Polres Pidie. Namun setelah diberi pemahaman dan negosiasi, massa langsung bubar. Untuk situasi sudah kondusif,” kata Winardy, Rabu, 29 Juni 2022 melalui siaran pers.

Kemudian saat di Jalan Geumpang – Meulaboh, KM 18, petugas kembali dicegat oleh sekelompok masyarakat. Di lokasi yang sama juga terdapat anggota TNI dari Koramil Geumpang yang melakukan cooling down kepada warga.

“Petugas sempat dicegat lagi oleh masyarakat dan mobilnya juga digeledah untuk memastikan pelaku illegal mining tidak dibawa. Kemudian personel bantuan dari Polres Pidie tiba. Setelah dilakukan negosiasi dan diberi pemahaman, akhirnya massa bubar dan tim kembali ke Polres dengan selamat. Alhamdulillah, kondisi saat ini sudah kondusif,” ujar Winardy.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video yang beredar di Telegram pada 30 Juni 2022 dengan narasi “Tentara Cina SDH mulai beraksi kang SDH berani melawan tentara kita” adalah keliru. 

Video dalam unggahan tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan narasi soal tentara Cina.

 TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.