Keliru, Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin Mengancam FIFA Agar Tidak Mencampuri Sepakbola dengan Urusan Politik

Senin, 11 April 2022 13:22 WIB

Keliru, Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin Mengancam FIFA Agar Tidak Mencampuri Sepakbola dengan Urusan Politik

Unggahan dengan narasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam federasi sepakbola internasional, FIFA, beredar di Facebook. Unggahan tersebut

berupa video bergerak yang memuat foto Presiden Rusia dengan teks bertuliskan:

“Jangan berani-berani mencampuri urusan militer. Sepakbola tetap sepakbola jangan disangkutpautkan dengan politik. Jika berani menghalangi kami bermain di Piala Dunia 2022 di Qatar, maka tidak ada Piala Dunia 2022 untuk dibicarakan.”

Diketahui hingga saat ini Rusia masih berkonflik dengan Ukraina. Sejak beredar 5 Maret 2022, unggahan itu telah dibagikan 281 kali. Namun benarkah Putin mengeluarkan ancaman tersebut pada FIFA?

Tangkapan layar unggahan video yang diklaim Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam FIFA agar tidak mencampuri sepakbola dengan urusan politik

PEMERIKSAAN FAKTA 

Pada akhir Februari lalu, FIFA dan UEFA telah mengeluarkan Rusia dari Piala Dunia 2022 dan timnya diskors dari semua kompetisi sepak bola internasional hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Kebijakan itu terjadi setelah invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Dikutip dari Al Jazeera, Rusia akan bermain melawan Polandia di babak semifinal playoff kualifikasi Piala Dunia pada 24 Maret, dan bisa saja menghadapi Swedia atau Republik Ceko pada 29 Maret untuk memperebutkan satu tempat di putaran final.

Tapi tiga calon lawan mereka bersikeras mereka akan memboikot pertandingan.

"FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama bahwa semua tim Rusia, baik tim perwakilan nasional atau tim klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata badan sepak bola global dan Eropa.

Namun setelah keputusan FIFA dan UEFA tersebut, Tempo tidak menemukan pemberitaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam FIFA. Tidak ditemukan pernyataan Putin yang meminta FIFA tidak mencampuradukkan masalah sepakbola dengan militer atau politik. 

Media Inggris, Reuters dalam artikel cek faktanya juga tidak menemukan bukti bahwa Presiden Putin menyatakan hal tersebut, sesuai situs Kremlin yang mentranskripsi pidato-pidato Putin. 

Termasuk juga dengan pencarian dalam bahasa Rusia dan Inggris, tidak memunculkan outlet berita terpercaya yang melaporkan Putin mengatakan hal itu. 

Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) sendiri mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terhadap keputusan FIFA dan UEFA tersebut. Dikutip dari The Athletic

CAS mengkonfirmasi pada 8 Maret lalu bahwa banding telah diajukan dengan RFU berharap untuk kembali ke kompetisi FIFA dan UEFA.

RFU telah mengajukan banding terhadap FIFA dan UEFA serta asosiasi sepak bola milik negara-negara yang mengatakan mereka akan menolak untuk bersaing dengan tim Rusia.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan dengan narasi Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam federasi sepakbola internasional, FIFA adalah keliru. Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada pernyataan Presiden Putin yang meminta FIFA tidak mencampuradukkan sepakbola dengan militer atau politik. 

Tim Cek Fakta Tempo

Riset Penulisan Cek Fakta

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarakat.

Anda bisa berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut: Survei CekFakta