Keliru, Video Timnas Thailand Didiskualifikasi karena Doping Saat Lawan Indonesia di Piala AFF 2020
Sabtu, 1 Januari 2022 10:49 WIB
Sebuah video yang mengklaim Tim Nasional Thailand didiskualifikasi karena doping saat melawan Indonesia pada final leg pertama Piala AFF 2020 beredar di youtube. Video yang diunggah akun ini pada 30 Desember 2021 ini menuliskan narasi “AFF GEMPAR!!¸ THAILAND DI DISKUALIFIKASI PERTADINGAN HARUS DI ULANG??"
Dalam videonya, akun ini menyebutkan pada pertandingan final leg pertama piala AFF 2021 yang diselenggarakan di stadion Internasional Singapura yang berakhir dengan skor 0-4 pada Rabu, 29 Desember 2021 ada berita yang beredar mengenai salah satu pemain timnas thailand terdeteksi menggunakan doping sebelum pertandingan.
Namun sampai saat ini panitia AFF sedang menyelidiki pemain thailand tersebut dan masih merahasiakan pemain itu. Ini Pastinya ini akan menjadi berita baik untuk timnas indonesia. Namun soal kalah atau menang kita tetap doakan yang terbaik untuk skuad timnas indonesia dikarenakan ini akan menuju proses kejayaan.
Klaim ini beredar jelang pertandingan leg kedua Piala AFF antara Indonesia dan Thailand yang akan diselenggarakan 1 Januari 2021.
Hingga laporan ini ditulis video tersebut setidaknya sudah ditonton 877 ribu kali dan mendapatkan 3.504 komentar. Lantas benarkah Timnas Thailand Didiskualifikasi Karena Doping Saat Lawan Indonesia di Piala AFF 2020 ?
Tangkapan layar salah satu unggahan video youtub dengan klaim Timnas Thailand Didiskualifikasi Karena Doping Saat Lawan Indonesia di Piala AFF 2020PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim tersebut, TEMPO mula-mula menelusuri informasi terkait penyelenggaraan final piala AFF 2020 dari sumber yang kredibel. Dari hasil penelusuran tidak ditemukan adanya laporan terkait penggunaan doping pemain tim nasional Thailand pada saat final leg pertama piala AFF 2020 yang diselenggarakan di stadion Internasional Singapura.
Dikutip dari Reuters, Thailand memang sedang mendapatkan sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) namun sanksi tersebut tidak berhubungan dengan final piala AFF. Sanksi yang dijatuhkan badan anti doping dunia untuk Thailand lantaran negara ini tidak mematuhi dan gagal menerapkan Kode Anti-Doping 202. Sanksi serupa sebenarnya diberikan juga untuk Indonesia.
Otoritas Olahraga Thailand (SAT) sendiri mengatakan sedang mengajukan petisi keberatan kepada WADA untuk mempertimbangkan kembali keputusan ketidakpatuhan tersebut. Thailand bahkan mengaku telah selesai mengubah teks peraturan anti-dopingnya agar sesuai dengan Kode Anti-Doping WADA 2021, tetapi dokumen tersebut belum diterbitkan untuk disahkan karena proses hukum internal.
Dilansir dari kumparan, Indonesia dan Thailand sebenarnya mendapatkan sanksi dari WADA pada awal Oktober lalu. Kedua negara ini mendapatkan sanksi secara bersamaan karena tidak patuh terhadap Kode Anti-Doping Dunia. Sanksi yang diberikan untuk kedua negara ini adalah tidak bisa mengibarkan bendera negara saat memenangi laga. Pada situs web resmi AFF, Indonesia memakai gambar logo Garuda Pancasila dan tulisan "Indonesia" di atasnya. Thailand juga menggunakan logo lain.
Untuk Piala AFF 2020, tak ada ballboy yang membawa bendera dari tiap negara yang tampil. Bendera dari para kontestan akan diperlihatkan melalui layar lebar yang ada di pinggir lapangan. Pada laga perdana saat Thailand melawan Timor Leste, 5 Desember lalu, logo Federasi Sepak Bola Thailand menghiasi layar. Hal serupa terjadi saat Indonesia melawan Kamboja pada 9 Desember lalu.
Badan sepak bola dunia (FIFA) sendiri mengaku untuk memastikan sepak bola tetap bersih, mereka melakukan selalu kontrol doping secara acak dengan menguji darah atau urin pemain. Langkah dilakukan untuk memastikan mereka tidak menggunakan zat atau metode terlarang.
Unit Anti-Doping FIFA yang mengelola program anti-doping untuk semua kompetisi FIFA dan dapat meminta pemain untuk mengambil bagian dalam kontrol doping kapan saja. Fokus utama adalah pada pemain yang berada di kolam pengujian terdaftar internasional (IRTP) FIFA dan yang mengambil bagian atau mempersiapkan kompetisi.
Jika seorang pemain dipilih untuk kontrol doping dalam kompetisi, setelah peluit akhir, seorang pendamping akan menyapa pemain saat mereka meninggalkan lapangan dan memberitahu bahwa mereka telah dipilih untuk kontrol doping. Pendamping kemudian akan mengantar pemain ke ruang kontrol doping bersama dengan perwakilan tim mereka. Dari saat mereka diberi tahu sampai saat mereka meninggalkan ruang kendali doping, pemain akan diawasi. Dan setelah proses notifikasi ini, pemain akan diberikan waktu untuk mempersiapkan pengambilan sampel. Unit Anti Doping kemudian akan mengambil sampel urin atau darah, atau keduanya.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan fakta TEMPO, klaim tim Nasional Thailand didiskualifikasi karena doping saat melawan Indonesia pada final leg pertama piala AFF 2020, Keliru. Dari penelusuran tidak ditemukan adanya laporan terkait doping pemain tim nasional Thailand pada laga final leg pertama piala AFF 2020.
Thailand memang diketahui sedang mendapatkan sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) namun sanksi tersebut tidak berhubungan dengan final piala AFF. Sanksi yang dijatuhkan badan anti doping dunia untuk Thailand tersebut lantaran negara ini tidak mematuhi dan gagal menerapkan Kode Anti-Doping 202. Sanksi serupa sebenarnya diberikan juga untuk Indonesia.
TIM CEKFAKTA TEMPO