Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Foto yang Dikaitkan dengan Jenazah Rumini yang Tewas Berpelukan saat Erupsi Gunung Semeru

Rabu, 8 Desember 2021 16:40 WIB

Sesat, Foto yang Dikaitkan dengan Jenazah Rumini yang Tewas Berpelukan saat Erupsi Gunung Semeru

Sebuah foto yang dikaitkan dengan jenazah Rumini yang tewas berpelukan di rumahnya saat Gunung Semeru erupsi, beredar di internet. Foto itu diunggah oleh sejumlah situs pada Rabu 8 Desember 2021. Gunung Semeru sendiri erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Situs detikterkinii.online memuat foto itu dengan judul Kisah Haru Erupsi Semeru, Tak Rela Tinggalkan Sang Ibu yang Sudah Renta, Rumini Ditemukan Tewas Berpelukan

Foto tersebut menampakkan seperti mayat yang tertutup abu berwarna putih. Ada lingkaran merah pada mayat sedang memeluk lainnya. Tidak ada penjelasan atas foto itu. 

Situs lain, www.kompasnews.xyz, juga memuat foto dan judul yang sama. Kedua situs menghubungkan foto tersebut dengan kisah Rumini dan ibunya Salamah, asal Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang yang ditemukan tewas berpelukan saat erupsi Gunung Semeru. 

Tangkapan layar unggahan foto yang dikaitkan dengan jenazah Rumini yang tewas berpelukan saat erupsi Gunung Semeru

PEMERIKSAAN FAKTA 

Kisah Rumini yang ditemukan tewas berpelukan bersama ibunya, Salamah, saat erupsi Gunung Semeru, memang benar. Akan tetapi foto yang digunakan sejumlah situs, bukanlah foto jenazah Rumini dan Salamah. 

Tempo menggunakan alat reverse image dari Google untuk melacak foto tersebut. Hasilnya, foto yang sama dengan ukuran lebih besar, dimuat oleh situs Volcano Discovery. Situs tersebut memberikan penjelasan bahwa foto tersebut adalah penduduk di Kota Pompeii, yang terkubur lapisan abu vulkanik saat Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi. 

“Banyak penduduk mengambil keputusan fatal untuk tetap tinggal di kota, mencoba mengatasi jatuhnya batu apung. Ketika aliran piroklastik pertama menyerbu kota, korban selamat yang tersisa tewas seketika. Tubuh mereka diselimuti abu tebal dan endapan batu apung dan meninggalkan lubang ketika bahan organik terurai,” tulis situs itu.

Foto itu sendiri adalah karya Tom Pfeiffer, ahli vulkanologi Jerman yang melakukan penelitian PhD-nya tentang letusan Minoa Santorini di Yunani dan letusan Plinian Vesuvius pada tahun 79 M di Italia.

Dikutip dari situs Britannica, Pompeii adalah salah satu kota tua di era Romawi. Saat ini terletak 23 kilometer dari Napoli, Italia. Letusan besar dari Gunung Vesuvius mengubur kota Pompeii. Bangunan dan penduduknya hancur. Selama berabad-abad Pompeii diselimuti selubung abu yang mengawetkan sisa-sisanya. Kota ini digali kembali pada 1700-an dan sejumlah peneliti menemukan berbagai bangunan mewah dan sisa-sisa penduduk yang terkubur abu. Bangunan dan isinya mengungkapkan kehidupan sehari-hari di dunia kuno—dan membangkitkan minat abad ke-18 pada semua hal klasik.

Kisah tentang Rumini dan Salamah yang ditemukan meninggal berpelukan telah dipublikasikan oleh sejumlah media. Dikutip dari Kompas.com, Rumini diduga tidak tega meninggalkan Ibunya, Salamah yang tidak sanggup berjalan karena faktor usia.  

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, foto yang menampakkan jenazah tertutup abu bukan jenazah Rumini dan Salamah yang meninggal berpelukan saat erupsi Gunung Semeru. Foto tersebut adalah penduduk penduduk di Kota Pompeii, Italia yang terkubur lapisan abu vulkanik saat Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi. Kedua situs tersebut tidak memberikan keterangan pada foto yang digunakan sehingga dapat menyesatkan publik. 

Tim Cek Fakta Tempo