Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Bocah di Amerika Serikat Diadili karena Merampok Toko dan Hakim Mendenda Pengunjung Pengadilan

Senin, 15 November 2021 19:21 WIB

Keliru, Bocah di Amerika Serikat Diadili karena Merampok Toko dan Hakim Mendenda Pengunjung Pengadilan

Foto seorang bocah dengan klaim dia diadili di Amerika Serikat karena merampok toko kebutuhan sehari-hari, beredar di Facebook 11 November 2021. Hingga 15 November 2021, unggahan ini telah dibagikan 171 kali. “Di Amerika Serikat bocah ini diadili karena merampok toko kebutuhan sehari-hari.

Foto itu menunjukkan seorang anak dalam balutan baju berwarna oranye, berada di antara para polisi yang berjaga. Dalam narasi disebutkan bahwa anak itu memiliki ibu yang tengah berjuang melawan sakit. Dan diberhentikan bekerja di sebuah pencucian mobil karena harus menolong ibunya.

“Yang mengejutkan adalah putusan hakim yang mendenda seluruh yang hadir karena membiarkan seorang anak yang tidak mampu sampai harus merampok,” lanjut narasi tersebut.

“Bahkan mendenda pemilik toko karena telah memperkarakan seorang yang lemah yang seharusnya dibantu.”

 Tangkapan layar unggahan dengan klaim bocah di Amerika Serikat diadili karena merampok toko dan hakim mendenda pengunjung pengadilan

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan, bocah tersebut diadili bukan lantara merampok toko kebutuhan sehari-hari. Melainkan, karena membunuh adik tirinya yang berusia 2 tahun. 

Bocah itu bernama Cristian Fernandez, berusia 12 tahun saat insiden itu terjadi. Fernandez dibawa ke pengadilan tingkat pertama di Jacksonville, salah satu kota di negara bagian Florida, Amerika Serikat, pada 14 Maret 2011. Ia didakwa atas kasus pembunuhan setelah memukuli saudara tirinya yang berusia 2 tahun, David Galarraga, hingga tewas. 

Dikutip dari situs Jacksonville, kasus Fernandez saat itu menjadi perhatian publik karena ia dihadapkan pada sistem pengadilan untuk kasus orang dewasa dan terancam dijatuhi hukuman seumur hidup. 

Pada Januari 2018, Fernandez dibebaskan setelah menjalani hukuman 7 tahun dan ia berlanjut pada masa percobaan selama 8 tahun di dalam fasilitas remaja.

Menurut CBS News, Fernandez lahir di Miami pada tahun 1999 dari pasangan Biannela Susana, yang berusia 12 tahun. Ayahnya yang saat itu berusia 25 tahun itu, menerima 10 tahun masa percobaan hukuman penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Dua tahun kemudian, ibu dan anak itu pergi ke panti asuhan setelah pihak berwenang di Florida Selatan menemukan balita Fernandes, kotor dan telanjang, berjalan di jalan pada pukul 4 pagi di dekat motel tempat neneknya menggunakan narkoba.

Pada Oktober 2010, Fernandez dan ibunya tinggal di Hialeah, pinggiran kota Miami, dengan suami baru ibunya. Fernandez menderita cedera mata yang sangat parah sehingga pejabat sekolah mengirimnya ke rumah sakit tempat dia diperiksa untuk kerusakan retina. Fernandez mengatakan kepada petugas bahwa ayah tirinya telah meninjunya. Ketika petugas pergi ke apartemen keluarga, mereka menemukan ayah tirinya meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri.

Beberapa bulan kemudian pada 14 Maret 2011, para deputi dipanggil ke apartemen: adik bayi Fernandez, David yang berusia 2 tahun, meninggal di rumah sakit setempat. Pemeriksa medis menentukan bahwa balita itu memiliki tengkorak yang retak, memar di mata kirinya dan otak yang berdarah.

Susana, yang saat itu berusia 25 tahun, mengaku kepada penyelidik bahwa dia telah meninggalkan Fernandez, David, dan anak-anaknya yang lain di rumah sendirian. Ketika dia kembali, dia bilang dia menemukan David tidak sadarkan diri. Dia menunggu delapan setengah jam sebelum membawanya ke rumah sakit dan mencari bantuan secara online dan mengirim SMS kepada teman-teman selama waktu itu.

Menurut seorang dokter, Fernandez menyangkal rencana atau niat untuk membunuh saudaranya. "Dia tampak agak defensif untuk membahas apa yang memicu kemarahannya. Dia berbicara tentang memiliki 'kilas balik' pelecehan oleh ayah tirinya sebagai motif pelanggaran ini. Christian agak terlepas secara emosional saat membahas insiden itu."

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, bocah di Amerika Serikat diadili karena merampok toko dan hakim mendenda pengunjung pengadilan adalah keliru. Bocah tersebut didakwa pada 2011 karena kasus pembunuhan pada adik tirinya yang berusia 2 tahun.  

Tim Cek Fakta Tempo