[Fakta atau Hoaks] Apa benar Indonesia Telah Mengembangkan 1.000 Start Up dalam 5 Tahun Terakhir?
Senin, 18 Maret 2019 07:28 WIB
Calon wakil presiden nomor urut satu, Ma’ruf Amin pada debat Cawapres 17 Maret 2019, mengklaim bahwa dalam tempo lima tahun atau empat tahun, pemerintah Indonesia telah mengembangkan seribu start up.
“Padahal di Iran untuk seribu start up itu memerlukan waktu sepuluh tahun,” kata Ma’ruf Amin.
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di lokasi Debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan situs Startup Rangking, jumlah startup Indonesia saat ini telah mencapai 2.079. Angka ini menempatkan Indonesia pada posisi kelima di bawah Amerika Serikat dengan 46.627 start up, India 6.192 start up, Inggris 4.909 start up dan Kanada 2.485 start up.
Sedangkan posisi Iran di angka 48 dengan jumlah start-up sebanyak 182.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, pernah menyatakan, pada 2015 jumlah start up dan calon start up hanya 52 dan meningkat menjadi 956 pada 2018
Pada 2017 lalu, situs goodnewsfromindonesia menulis bahwa jumlah start up Indonesia sebanyak 1.559, sempat menempati rangking ketiga setelah Amerika Serikat dan India. Posisi ini otomatis menempatkan Indonesia di peringkat pertama untuk skala regional Asia Tenggara.
Sementara di peringkat dua ditempati oleh Singapura dengan 306 startup. Di peringkat ketiga bertengger Filipina dengan 172 startup. Malaysia berada di peringkat keempat dengan 113 startup. Dan Thailand berada di peringkat kelima dengan 61 startup.
KESIMPULAN
Klaim Ma’ruf Amin terkait jumlah start up yang meningkat pesat dalam tempo 4-5 tahun adalah benar.