Keliru, Susu Beruang (Bear Brand) dapat Menyembuhkan Covid-19

Jumat, 9 Juli 2021 11:45 WIB

Keliru, Susu Beruang (Bear Brand) dapat Menyembuhkan Covid-19

Susu beruang atau Bear Brand diburu banyak konsumen dalam beberapa hari terakhir. Hal itu dipicu beberapa unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa susu tersebut membuat seseorang cepat pulih dari Covid-19.

Salah satunya adalah narasi yang dibagikan di Facebook pada 6 Juli 2021 yang menyatakan meminum Bear Brand menjadi bagian dari 11 tips cepat pulih dari Covid-19.

“Sedikit informasi berbagi pengalaman karena ponakan saya pernah terkena covid-19 (gejala ringan/isoman). Biar cepat pulih sering minum susu bear brand,” tulis narasi di Facebook.

Sepuluh tips lainnya yang dibagikan antara lain makan-makanan bergizi, mengkonsumsi vitamin C, madu dan rempah, minum paracetamol saat demam, berjemur dan berolahraga ringan, irigasi nassal saat hilang indra penciuman, dan terapi uap minyak putih. 

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa susu Bear Brand maupun jenis susu lainnya bukan obat Covid-19. Perlindungan terbaik dari virus penyebab Covid-19 adalah sering mencuci tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, memakai masker wajah saat merasa sakit, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, dan menjaga jarak.

Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM Rahadyana Muslichah mengatakan, susu beruang tidak dapat mengobati Covid-19. Sebab, hingga saat ini belum apa penelitian yang membuktikan jika susu bisa mengobati virus corona jenis baru ini.

"Susu beruang bukan obat dan sampai sekarang pun belum ada obat spesifik untuk mengobati Covid-19. Jadi, klaim susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 itu tidak benar," kata dia, Senin, 5 Juli 2021.

Ia menjelaskan dalam setiap produk susu memiliki kandungan gizi yang hampir sama, termasuk susu beruang. Dalam produk susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral.

Hanya saja, dalam susu beruang varian kemasan warna putih, kata Icha, merupakan produk susu murni (100 persen susu sapi). Di dalamnya hanya mengandung makronutrien yakni karbohidrat, protein, serta lemak. Sementara varian lainnya telah difortifikasi dengan vitamin dan mineral.

"Tidak ada perbedaan antara susu beruang dengan produk susu lainnya, kandungan gizinya hampir sama. Soal kandungan gizi ini bisa dicek di label kemasan," ujar Icha menjelaskan.

Icha menambahkan, mengonsumsi susu saja tidak lantas meningkatkan imunitas tubuh. Untuk menjaga dari paparan Covid-19, tubuh membutuhkan asupan makanan bergizi.

"Minum susu sebenarnya salah satu opsi yang bisa dikonsumsi untuk tambahan asupan. Utamanya ya dari makanan holistik yakni karbohidrat, protein, sayur, dan buah, kalau susu saja tidak lengkap kandungan gizinya," paparnya.

Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik menyatakan hal yang sama. Menurut dia, semua jenis olahan susu cair baik itu susu pasteurisasi ataupun susu UHT seperti susu beruang dengan susu steril dari berbagai merek yang beredar di pasaran memiliki kandungan nilai gizi yang hampir sama.

Dia menerangkan, sebagaimana bahan pangan lainnya, susu merupakan sumber nutrisi bagi tubuh untuk menjaga proses metabolisme normal, termasuk mencegah inflamasi juga meningkatkan imunitas tubuh, tapi susu bukanlah obat atau vaksin.

Di luar negeri, klaim bahwa susu bisa menyembuhkan Covid-19 juga pernah dibahas oleh Reuters. British Nutrition Foundation menyatakan, tidak ada makanan atau suplemen yang dapat melindungi seseorang dari virus SARS-Cov 2 (COVID-19). Namun demikian, memiliki pola makan yang sehat penting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh kita dan banyak nutrisi mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Di satu sisi, memang benar bahwa vitamin C dan zinc memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Menurut National Institutes of Health (NIH), vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati dan membantu sistem kekebalan bekerja dengan baik untuk melindungi tubuh dari penyakit. NIH juga mengatakan bahwa zinc membantu sistem kekebalan melawan bakteri dan virus yang menyerang.

Namun, susu tidak mengandung vitamin C atau zinc dalam jumlah yang signifikan. Departemen Pertanian AS (USDA) mencantumkan makanan dan nutrisinya dalam database. Untuk susu murni tanpa merek, tercantum 0,903 mg zinc dan 0 mg Vitamin C per cangkir.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan klaim bahwa susu Bear Brand atau susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 adalah keliru. Susu maupun makanan tertentu, tidak dapat mengobati atau melindungi seseorang dari virus SARS-Cov 2 (Covid-19).

Tim Cek Fakta Tempo