Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Klaim Ini Video saat BNN Bongkar Truk Kontainer dari Cina Berisi Narkoba

Jumat, 11 Juni 2021 14:17 WIB

Sesat, Klaim Ini Video saat BNN Bongkar Truk Kontainer dari Cina Berisi Narkoba

Video yang diklaim menunjukkan momen saat Badan Narkotika Nasional atau BNN membongkar truk kontainer dari Cina yang berisi narkoba beredar di Facebook. Dalam video itu, terlihat sejumlah pria yang sedang membongkar lantai sebuah kontainer dengan linggis. Di akhir video, tampak bahwa di bawah lantai kontainer itu terdapat ratusan paket narkoba.

Akun ini membagikan video beserta klaim tersebut pada 8 Juni 2021. Akun tersebut menulis, "BNN periksa truk kontainer yang sengaja diekspor oleh Cina Tiongkok, jelas kan siapa perusak negeri ini? Masih mau bela?" Akun lainnya juga menyebarkan video itu dengan klaim serupa, "BNN periksa truk containner yang sengaja diekspor oleh Cina Tiongkok."

Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait video yang diunggahnya. Narkoba yang ditemukan dalam truk kontainer, yang terlihat dalam video ini, bukan berasal dari Cina.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, penemuan narkoba yang disembunyikan di bawah lantai truk kontainer, yang terlihat dalam video di atas, adalah peristiwa pada 2019, bukan 2021. Narkoba yang terdapat dalam truk kontainer itu pun bukan berasal dari Cina, melainkan dikirim dari Aceh.

Untuk mendapatkan fakta tersebut, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar itu ditelusuri dengan reverse image tool. Lewat cara ini, Tempo mendapatkan petunjuk bahwa video itu pernah diunggah pada Juli 2019 oleh akun Facebook Sahabat Tawa.

Video tersebut berdurasi sekitar 9 menit, jauh lebih panjang daripada durasi video yang beredar saat ini, yang sepanjang hampir 3 menit. Dalam video ini, pada menit ke-3, terlihat truk kontainer yang sama serta beberapa pria yang sama yang sedang membongkar lantai kontainer tersebut. Dalam keterangannya, tercantum bahwa video itu menunjukkan penemuan narkoba seberat 1,5 ton.

Berdasarkan petunjuk ini, Tempo pun menelusuri pemberitaan terkait dengan memasukkan kata kunci “penangkapan narkoba 1,5 ton di kontainer” di mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan sejumlah pemberitaan dari media kredibel terkait peristiwa tersebut, yang dipublikasikan pada Juli 2019. 

Kanal YouTube milik stasiun televisi tvOne misalnya, memberitakan peristiwa itu dalam videonya yang berjudul "Hebat! BNN Gagalkan Pengiriman 1,5 Ton Ganja Dalam Dek Truk". Dalam keterangannya, tertulis bahwa BNN dan petugas Bea Cukai menggagalkan penyelundupan 1,5 ton ganja yang berasal dari Aceh. Penangkapan ini dilakukan pada 30 Januari 2019 sekitar pukul 22.00 WIB. Penggerebekan itu dilakukan di dua lokasi, yaitu Bogor dan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Berita yang sama pernah dimuat oleh Tempo pada 31 Januari 2019 dalam artikelnya yang berjudul "Terbongkar: Pengiriman Ganja 1,5 Ton Lewat Bandara Soekarno-Hatta". Menurut Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang, ganja itu berasal dari Aceh dan dikirim ke Bogor. Pengiriman dilakukan melalui kargo domestik Bandara Soekarno-Hatta.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video itu adalah video saat BNN membongkar truk kontainer dari Cina yang berisi narkoba, menyesatkan. Video tersebut menunjukkan peristiwa lawas, yang terjadi pada 30 Januari 2019. Saat itu, BNN dan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta membongkar truk yang di bagian bawah lantai kontainernya disembunyikan 1,5 ton ganja. Namun, paket tersebut dikirim dari Aceh, bukan dari Cina.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id