Keliru, Kapal Kargo yang Terdampar di Terusan Suez Angkut Ribuan Korban Penculikan Anak
Senin, 7 Juni 2021 12:34 WIB
Klaim bahwa kapal kargo yang terdampar di Terusan Suez mengangkut ribuan korban penculikan anak beredar di Facebook. Klaim ini dilengkapi dengan foto sebuah kapal dengan tulisan "Evergreen" di bodinya. Foto itu pun diberi sejumlah teks dalam bahasa Inggris, beberapa di antaranya "1200 kids rescued", "1350 dead children found", dan "2 million viles of fake/deadly vaccines found".
Akun ini membagikan klaim beserta foto tersebut pada 27 Mei 2021. Sama seperti yang tertulis dalam foto itu, akun ini menyatakan bahwa, dalam kapal kargo yang terdampar di Terusan Suez, ditemukan 1.200 korban penculikan anak. Ada pula 1.350 anak lainnya, namun mereka tak terselamatkan. "Kapal juga mengangkut senjata pengubah cuaca, senjata, bom dan rudal. Juga ditemukan vaksin palsu yang sangat mematikan, hulu ledak nuklir."
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait kapal kargo milik Evergreen yang terdampar di Terusan Suez pada Maret 2021 lalu.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri foto kapal kargo yang terdapat dalam unggahan tersebut dengan reverse image tool Yandex dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa kapal kargo itu identik dengan kapal Ever Given yang kandas di Terusan Suez, Mesir, pada 23 Maret 2021 lalu.
Kapal yang memiliki panjang 400 meter ini kandas setelah diterpa badai pasir di Terusan Suez saat berada dalam perjalanan dari Malaysia ke Belanda. Kapal berbendera Panama ini dimiliki oleh perusahaan Jepang, Imabari Shipbuilding, dan dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Evergreen Marine.
Evergreen Marine Corporation (EMC) adalah perusahaan transportasi dan pengapalan peti kemas asal Taiwan yang berkantor pusat di Luzhu, Taoyuan. Perusahaan ini didirikan pada 1968 dan memiliki rute layanan 114 negara dengan 315 lokasi layanan. Jaringan Evergreen mencakup beberapa rute timur-barat yang menghubungkan Asia Tenggara, Hong Kong, Taiwan, Cina Daratan, Korea, dan Jepang dengan pantai timur dan barat Amerika Serikat.
Perusahaan itu juga menyediakan layanan dari Jepang, Korea, Cina Daratan, Taiwan, Hong Kong, dan Asia Tenggara ke Eropa dan Mediterania. Kapal kontainer Evergreen menghubungkan Asia dengan Afrika dan Amerika Selatan serta Eropa dengan pantai timur AS, dan dikerahkan di berbagai rute pelayaran intensif di seluruh Asia.
Dikutip dari The Wall Street Journal, saat kandas di Terusan Suez, kapal kargo itu sedang mengangkut sedikitnya 18 ribu kontainer. Dilansir dari Freight Waves, media transportasi dan bisnis di AS, berdasarkan manifes yang didapat, ada beberapa kategori produk yang diangkut dalam kapal kargo tersebut, yaitu produk elektronik, mesin dan suku cadang, barang rumah tangga, furniture, serta alas kaki.
Salah satu importir asal AS, Tony Gualtieri, yang merupakan salah satu pendiri Oleavanti, menyatakan bahwa 6 ribu liter produk minyak zaitun extra-virgin Lebanon miliknya yang ia simpan dalam tong, botol, dan paket tas dalam kotak dari Malaysia mengalami keterlambatan karena kapal Ever Given tersebut kandas.
Seorang juru bicara Evergreen, kepada kantor berita Reuters, membantah dengan tegas klaim yang menyatakan bahwa terdapat bahan atau perangkat nuklir dalam kapal Ever Given. Dia juga membantah dan menyangkal terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun.
Reuters juga menemukan bahwa tidak ada kebenaran terkait klaim yang mengatakan kapal tersebut memuat ribuan anak-anak, dan juga mayat, yang diperdagangkan yang diselamatkan dari peti kemas dalam kapal itu. Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, menyatakan bahwa tidak ada kebenaran dari rumor itu.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kapal kargo yang terdampar di Terusan Suez, milik Evergreen, membawa ribuan korban penculikan anak, keliru. Kapal Ever Given yang terdampar di Terusan Suez pada 23 Maret 2021 itu diketahui memuat beberapa produk industri, seperti minyak zaitun, elektronik, bahan baku, furniture, dan alas kaki. Evergreen juga telah membantah terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun dengan memanfaatkan kapal kargo miliknya.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke [email protected]