Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Kisah Mantan PM Jepang Yoshiro Mori yang Salah Ucap Bahasa Inggris saat Bertemu Obama

Rabu, 17 Februari 2021 19:16 WIB

Keliru, Kisah Mantan PM Jepang Yoshiro Mori yang Salah Ucap Bahasa Inggris saat Bertemu Obama

Gambar yang berisi kisah tentang mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori saat bertemu mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beredar di Facebook. Kisah berjudul "English is difficult language for some" itu menyebut bahwa Mori melakukan kesalahan pengucapan dalam bahasa Inggris saat bercakap-cakap dengan Obama ketika bertemu di Washington DC, AS.

Menurut kisah tersebut, sebelum bertemu Obama, Mori diberi pelatihan dasar percakapan dalam bahasa Inggris. Instruktur menyarankan Mori untuk bertanya "how are you?" atau "apa kabar?" ketika bersalaman dengan Obama. Dia bakal menjawab "I am fine, and you?" atau "saya baik-baik saja, dan kamu?". Mori pun diminta untuk mengatakan "me too" atau "saya juga".

Namun, dalam pertemuannya dengan Obama, Mori melakukan kesalahan dengan melontarkan pertanyaan "who are you?" atau "siapa kamu?". Obama pun terkejut, tapi kemudian meresponsnya dengan gurauan, "Well, I'm Michelle's husband (Saya suami Michelle), ha-ha." Mori tetap menjawab "me too". Seketika, ruang pertemuan hening.

Gambar itu dilengkapi dengan dua foto Mori, yang diambil pada 2008 dan pada 2018. Terdapat pula satu foto yang memperlihatkan seorang pria sedang bersalaman dengan Obama. Salah satu akun membagikan gambar tersebut pada 11 Februari 2021, di tengah kecaman publik terhadap Mori, Ketua Olimpiade Tokyo 2020, yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya ini.

Gambar yang berisi klaim keliru terkait percakapan antara mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori dan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo melakukan penelusuran ke mesin pencari Google dengan menggunakan kata kunci “English is a difficult language for some”. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa percakapan antara Mori dan Obama dalam gambar tersebut bukanlah kisah nyata, melainkan humor politik atau anekdot. Anekdot ini pun merupakan hasil daur ulang.

Dilansir dari organisasi cek fakta AS Snopes, terdapat kejanggalan dalam kisah itu, bahwa Yoshiro Mori melakukan perjalanan ke Washington DC untuk bertemu dengan Barack Obama. Masa jabatan Mori sebagai PM Jepang berakhir pada April 2001, hampir delapan tahun sebelum Obama menjadi Presiden AS. Ini menjadi petunjuk bahwa kisah di atas adalah hasil daur ulang.

Menurut Snopes, kisah itu adalah daur ulang dari kisah yang pernah beredar pada pertengahan 2000, selama tahun terakhir Bill Clinton menjabat sebagai Presiden AS. Anekdot tersebut beredar dengan judul yang berbeda, yakni “This is a true story from the Japanese Embassy in US”. Anekdot ini menceritakan percakapan yang melibatkan Mori dan Clinton.

Pada pertengahan 2009, ketika Obama menjabat sebagai Presiden AS, tokoh Clinton dalam kisah itu diubah menjadi Obama. Anekdot itu pun kembali beredar baru-baru ini, ketika Mori yang merupakan Ketua Olimpiade Tokyo 2020 menjadi pembicaraan publik setelah melontarkan pernyataan seksis dalam sebuah pertemuan komite Olimpiade bahwa wanita terlalu banyak bicara.

Menurut Snopes, pada 2009, lelucon yang sama juga muncul di AS, namun dikaitkan dengan Kim Young-sam, yang menjabat sebagai Presiden Korea Selatan selama lima tahun pada 1993-1998. Kisah apokrif yang sama juga telah menyasar sejumlah politikus dari berbagai negara yang dalam tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya.

Situs cek fakta Hoax or Fact juga telah menyatakan bahwa kisah itu tipuan. Pesan tersebut beredar setelah Yoshiro Mori bertemu dengan Bill Clinton pada 2000. Pada 2009, kisah itu kembali beredar, di era pemerintahan Barack Obama. "Kedengarannya lucu, tapi kejadian seperti itu tidak terjadi. Cerita tersebut adalah tipuan," demikian penjelasan Hoax or Fact.

Menurut Hoax or Fact, Mori menjabat sebagai PM Jepang pada 2000-2001, sementara Obama menjabat sebagai Presiden AS sejak 2009. "Jadi, tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bertemu secara resmi, dan mengarah pada pembicaraan semacam itu."

Clinton menjabat sebagai Presiden AS pada 1993-2001, dan Mori bertemu dengannya pada 5 Mei 2000, selama kunjungannya ke negara-negara G8. Pertemuan dan percakapan mereka didokumentasikan di situs American Presidency Project. Namun, di situ, tidak disebutkan kejadian semacam itu.

Ketika ditanya apakah Mori bisa berbicara dalam bahasa Inggris, jawabannya adalah: "Perdana Menteri tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik." Jadi, percakapan dilakukan melalui penerjemah. "Karena itu, hal ini menunjukkan bahwa percakapan lucu antara Clinton (atau Obama) dan Mori tidak pernah benar-benar terjadi," demikian penjelasan Hoax or Fact.

Terkait foto seorang pria yang sedang bersalaman dengan Obama, pria tersebut bukanlah Yoshiro Mori. Foto itu pernah dimuat dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Jepang pada 2008. Foto ini memperlihatkan momen ketika Wakil PM Jepang Taro Aso bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada 24 Februari 2009 di Washington DC.

Tempo kemudian mencari berita maupun foto tentang pertemuan antara Yoshiro Mori dan Barack Obama. Namun, tidak ditemukan berita bahwa Mori dan Obama pernah bertemu atau pun foto yang memperlihatkan keduanya dalam satu frame di sebuah pertemuan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kisah mantan PM Jepang Yoshiro Mori yang salah ucap bahasa Inggris saat bertemu mantan Presiden AS Barack Obama itu, keliru. Kisah tersebut hanyalah humor politik atau anekdot, yang merupakan hasil daur ulang dari kisah serupa yang beredar pada 2000. Ketika itu, tokoh dalam kisah tersebut adalah Mori dan mantan Presiden AS lainnya, Bill Clinton. Namun, dalam dokumentasi yang ada, tidak pernah disebutkan bahwa terjadi percakapan semacam itu antara Mori dan Clinton.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id