Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian Benar, Judul Artikel bahwa SBY Ingin Bantu Ekonomi tapi Partainya Tidak di Dalam Pemerintahan

Rabu, 17 Februari 2021 16:49 WIB

Sebagian Benar, Judul Artikel bahwa SBY Ingin Bantu Ekonomi tapi Partainya Tidak di Dalam Pemerintahan

Gambar tangkapan layar artikel dari situs Bizlaw yang mengutip pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY beredar di Facebook. Artikel itu berjudul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada dalam Pemerintahan”. Artikel ini dimuat pada 12 Agustus 2020.

Dalam gambar tangkapan layar tersebut, terdapat foto SBY yang mengenakan jaket berwarna biru. Salah satu akun membagikan gambar itu pada 13 Februari 2021. Akun tersebut menulis narasi, "Apa maksud UCAPANNYA yach? Apa ingin anaknya dipanggil untuk dijadikan MENbaperan?" Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 64 reaksi dan 111 komentar.

Gambar tangkapan layar sebuah unggahan di Facebook yang memuat artikel terkait pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo memeriksa artikel Bizlaw yang berjudul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada dalam Pemerintahan” tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa Bizlaw memang pernah memuat artikel dengan judul yang tersebut pada 12 Desember 2020.

Pernyataan yang terdapat dalam judul ditemukan pada akhir artikel. Pernyataan itu berbunyi: "Bola di tangan pemerintah, istilahnya we have given everything to this government, tinggal tolong ini semua digunakan dengan baik, rakyat membantu, saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan," ujar SBY.

Kutipan tersebut memang sedikit berbeda dengan yang digunakan dalam judul artikel. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyebut “karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan”. Sementara dalam judul, pernyataan tersebut diubah menjadi “tapi partai saya tidak ada dalam pemerintahan”. Perubahan “karena” menjadi “tapi” menimbulkan persepsi yang berbeda.

Tempo pun membandingkan isi artikel itu dengan pemberitaan yang dimuat oleh media lain. Pernyataan SBY tersebut pernah dimuat oleh beberapa media. Pernyataan itu dilontarkan dalam peluncuran buku "Monograf" di Cikeas, Bogor, pada 11 Agustus 2020.

Kompas.com misalnya, mempublikasikan pernyataan SBY tersebut dalam beritanya yang berjudul "Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi". Dalam berita ini, terdapat pernyataan SBY yang berbunyi sebagai berikut:

"Bola di tangan pemerintah, istilahnya we have given everything to this government, tinggal tolong ini semua digunakan dengan baik, rakyat membantu. Saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan," ujar SBY.

Kontan juga pernah memuat berita serupa dalam artikelnya yang berjudul "Ada ancaman krisis ekonomi, SBY: Jangan salahkan Presiden Jokowi". Dalam artikel tersebut, terdapat pula pernyataan SBY di bagian akhir berita, yang sama dengan yang dimuat oleh Kompas.com.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, judul artikel “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada dalam Pemerintahan” sebagian benar. Judul ini memang berasal dari pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun, terdapat sedikit perbedaan dengan pernyataan asli SBY yang dilontarkan pada 11 Agustus 2020 itu, yakni "Saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan”. Perubahan “karena” menjadi “tapi” menimbulkan kesalahan persepsi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id