Sesat, Klaim Video Tsunami Ini Terkait Gempa Jepang pada Februari 2021
Selasa, 16 Februari 2021 13:45 WIB
Video amatir yang merekam peristiwa tsunami yang terjadi di sebuah wilayah pesisir pantai beredar di media sosial pada 14 Februari 2021. Video tersebut berisi teks yang mengaitkan tsunami itu dengan gempa Jepang bermagnitudo 8,9. Sebelumnya, memang terjadi gempa di Jepang pada 13 Februari 2021.
"Magnitude 8.9 Earthquake in Japan," demikian teks yang tertulis dalam video yang dibagikan oleh sebuah akun TikTok tersebut. Di Facebook, video itu juga diunggah oleh akun ini dengan narasi, "Tsunami Jepang." Di kolom komentar, terdapat informasi bahwa peristiwa itu terjadi pada 14 Februari 2021.
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang menyesatkan terkait gempa Jepang pada Februari 2021.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video itu menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar ini ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa video itu adalah video lama, yang direkam pada Maret 2011, ketika tsunami melanda wilayah Tohoku, Jepang, setelah terjadi gempa dengan magnitudo 8,9.
Video tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube John9612 pada 30 April 2011 dengan judul "New Tsunami Video: Onagawa engulfed by high water - Japan Earthquake 2011". Dalam keterangannya, tertulis bahwa video itu diambil oleh warga bernama Yoshinori Hara pada 11 Maret 2011 dari atas gedung yang berada di pelabuhan Onagawa, Prefektur Miyagi. Prefektur Miyagi merupakan salah satu perfektur yang berada di wilayah Tohoku.
Tempo kemudian menelusuri perekam video itu, yakni Yoshinori Hara. Pria tersebut juga pernah mengunggah video di atas di kanal YouTube miliknya. Video itu baru diunggah pada 3 Oktober 2016. Kanal Yoshinori sendiri baru dibuat pada 2012. Video tersebut diberi judul "Onagawa Tsunami 311". Dalam keterangannya, Yoshinori menulis bahwa video itu diambil pada 11 Maret 2011 ketika tsunami menerjang Onagawa.
Di kanal YouTube-nya, Yoshinori juga membuat playlist yang diberi nama "Favorites". Playlist ini berisi sejumlah video yang memperlihatkan peristiwa tsunami. Salah satu video dalam playlist itu adalah video yang diunggah oleh kanal YouTube John9612, yang merupakan video milik Yoshinori.
Dilansir dari Britannica, gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011 itu kerap disebut sebagai "Great Sendai Earthquake" atau "Great Tohoku Earthquake". Peristiwa ini bermula ketika gempa terjadi di lepas pantai timur laut Pulau Honshu. Gempa tersebut memicu tsunami yang menghancurkan sejumlah wilayah Jepang, terutama Tohoku. Tsunami juga menyebabkan kecelakaan nuklir pada pembangkit listrik di sepanjang pantai.
Gempa dengan magnitudo 8,9 terjadi pada pukul 14.46 waktu setempat. Pusat gempa terletak sekitar 130 kilometer di timur Kota Sendai, Prefektur Miyagi, dan berada di kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah Samudera Pasifik bagian barat. Gempa ini disebabkan oleh pecahnya hamparan zona subduksi yang terkait dengan Palung Jepang, yang memisahkan Lempeng Eurasia dari bagian subduksi Lempeng Pasifik.
Gempa pada 11 Maret 2011 itu juga dirasakan sampai ke Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia; Kao-hi, Taiwan; dan Beijing, Cina. Gempa tersebut pun menimbulkan serangkaian gelombang tsunami. Gelombang setinggi sekitar 33 kaki menerjang pantai dan membanjiri Kota Sendai. Menurut beberapa laporan, sebuah gelombang masuk ke daratan hingga sejauh 10 kilometer. Gempa ini juga menghasilkan gelombang setinggi 11-12 kaki di Kepulauan Hawaii.
Gempa Jepang 13 Februari 2021
Pada 13 Februari 2021, memang terjadi gempa Jepang dengan magnitudo 7,3. Gempa tersebut mengguncang pantai timur Jepang. Namun, berdasarkan arsip berita Tempo, yang mengutip Reuters, Badan Meteorologi Jepang tidak mengumumkan adanya potensi tsunami.
Peristiwa itu melukai puluhan orang dan memicu pemadaman listrik. Namun, tidak terjadi kerusakan besar akibat gempa tersebut. Badan Meteorologi Jepang mencatat pusat gempa berada di lepas pantai prefektur Fukushima dengan kedalaman 60 kilometer.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa Jepang pada 13 Februari tersebut mendapat julukan "gempa ulang tahun ke-10". Julukan itu muncul karena gempa yang dahsyat pernah terjadi di lokasi yang tak jauh dari Fukushima pada 11 Maret 2011.
Menurut Daryono, meskipun berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, karena kedalaman hiposenternya mendekati intermediate atau menengah, yakni sekitar 54 kilometer. "Karena magnitudo gempa yang cukup besar dengan hiposenter yang relatif dalam menyebabkan spektrum guncangan kuat yang ditimbulkan melanda wilayah yang luas mencapai Kota Tokyo," katanya.
Daryono juga menyebut bahwa gempa Fukushima ini masih merupakan rangkaian gempa susulan atau aftershocks dari gempa utama yang terjadi pada 11 Maret 2011. "Gempa Jepang ini ibarat menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar pada 2011," ujarnya.
Menurut Daryono, setelah terjadi deformasi yang hebat di zona megathrust pada 2011, bagian slab lempeng yang menunjam lebih dalam kemungkinan masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi. "Medan tegangan itu belum rilis, sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa besar tadi malam," tuturnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, unggahan pada 14 Februari 2021 tersebut, yang berisi video gempa Jepang dengan magnitudo 8,9 yang disertai tsunami, menyesatkan. Video itu adalah video lama, yang direkam pada 11 Maret 2011, ketika tsunami melanda wilayah Tohoku, Jepang, setelah terjadi gempa dengan magnitudo 8,9. Peristiwa ini kerap disebut "Great Sendai Earthquake" atau "Great Tohoku Earthquake".
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id