Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah PDIP Usul ke Pemerintah untuk Tutup Semua Pesantren di Indonesia?

Sabtu, 21 Maret 2020 11:07 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah PDIP Usul ke Pemerintah untuk Tutup Semua Pesantren di Indonesia?

Narasi bahwa PDIP usul ke pemerintah agar seluruh pesantren di Indonesia ditutup beredar di media sosial. Narasi itu terdapat dalam sebuah gambar tangkapan layar artikel yang juga memuat foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Artikel tersebut berjudul "PDIP Usul Ke Pemerintah Agar Pesantren Di Tutup Seluruh Indonesia". Di bawah judul itu, terdapat nama situs yang memuat artikel itu, yakni AndebaNews.

Dalam gambar tangkapan layar itu, terdapat pula potongan narasi yang berbunyi "Cukup viralkan ini dan dikopi kasikan ke rakyat plosok plosok desa insya Allah pasti tumbang dan pasti dibensi sama rakyat terutama rakyat kaum pede..."

Salah satu akun yang membagikan narasi tersebut adalah akun Facebook Ayah-apnie, yakni pada Rabu, 18 Maret 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah dikomentari lebih dari 100 kali dan dibagikan lebih dari 900 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ayah-apnie yang memuat narasi keliru mengenai penutupan pesantren.

Apa benar PDIP usul ke pemerintah agar seluruh pesantren di Indonesia ditutup?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula mencari nama situs yang tercantum dalam unggahan akun Ayah-apnie, yakni AndebaNews. Namun, lewat penelusuran di mesin pencari Google, tidak ditemukan situs yang dimaksud.

Tempo malah menemukan sejumlah pemberitaan pada 2018 yang menyatakan bahwa artikel yang dimuat oleh blog yang bernama AndebaNews tersebut hoaks. Tempo pun mencari alamat blog yang bernama AndebaNews itu. Namun, blog tersebut telah dihapus.

Dilansir dari situs cek fakta Turnbackhoax.id, artikel di blog AndebaNews tersebut berasal dari blog ID Sumatera News. Namun, blog itu juga telah dihapus. Adapun dalam artikel di blog AndebaNews itu, tidak ditemukan satu pun pernyataan dari politikus PDIP yang mengusulkan kepada pemerintah untuk menutup seluruh pesantren di Indonesia.

Verifikasi oleh situs media Jawapos.com pun menyatakan hal yang sama. Artikel di blog AndebaNews tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa PDIP meminta pemerintah menutup pesantren. Isi artikel itu hanyalah hasil copy-paste dari artikel di situs Suaranasional.com yang berjudul "Sindir Ulama sebagai Peramal dan Belum Lihat Akhirat, Megawati Lecehkan Islam".

Dalam artikel di situs Suaranasional.com tersebut, tidak ada pula penjelasan bahwa PDIP meminta pemerintah menutup pesantren. Artikel tersebut hanya membahas pidato Megawati dari pendapat seseorang bernama M. Ibnu Basuki yang disebut sebagai pemikir Islam. Pidato yang dibahas dalam artikel itu diucapkan saat perayaan HUT PDIP ke-44 di Jakarta pada 10 Januari 2017.

Dikutip dari Detik.com, pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT PDIP ke-44 yang dipermasalahkan oleh imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, terdapat pada bagian awal pidato. Mulanya, Megawati menegaskan bahwa PDIP adalah partai ideologis dengan ideologi Pancasila. Dengan diakuinya 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya, Pancasila adalah ideologi sah bangsa Indonesia.

Namun, menurut Megawati, Pancasila sebagai ideologi bangsa akhir-akhir ini terganggu. Ada sekelompok orang yang berusaha memaksakan ideologi tertutup. "Ideologi tertutup tersebut hanya muncul dari suatu kelompok tertentu yang dipaksakan diterima oleh seluruh masyarakat. Mereka memaksakan kehendaknya sendiri, tidak ada dialog, apalagi demokrasi," kata Megawati dalam pidatonya.

Para penganut ideologi tertutup ini melakukan tindakan yang hanya didasarkan pada kekuasaan totaliter. Bagi mereka, teror dan propaganda adalah jalan kunci tercapainya kekuasaan.

"Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti kebhinekaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," ujar Megawati.

Kalimat Megawati yang menyebut 'peramal masa depan' itulah yang dipersoalkan Rizieq. "Ini ada bukti pidato Megawati. Kami siapkan. Ini yang bilang rukun iman percaya pada hari akhir hanya ramalan. Kalau Megawati tidak diproses, berarti tidak ada keadilan. Ada bukti, ada laporan, wajib diproses tidak? Wajib!" kata Rizieq di Mabes Polri pada 16 Januari 2017.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa PDIP usul ke pemerintah agar seluruh pesantren di Indonesia ditutup merupakan klaim yang keliru. Dalam artikel dengan judul yang memuat klaim itu, sama sekali tidak ditemukan pernyataan dari politikus PDIP yang mengusulkan kepada pemerintah untuk menutup seluruh pesantren di Indonesia. Artikel tersebut hanya mengulas pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam HUT PDIP ke-44 pada 2017.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id