Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Jari Tangan Pria Ini Menghitam Setelah Bakar Al Quran?

Senin, 17 Februari 2020 13:16 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Jari Tangan Pria Ini Menghitam Setelah Bakar Al Quran?

Narasi bahwa jari tangan seorang pria menghitam dan membusuk setelah membakar Al Quran beredar di media sosial. Menurut narasi yang diunggah oleh akun Facebook Islam Agamaku pada 14 Februari 2020 itu, pria tersebut adalah warga negara Amerika Serikat.

Dalam unggahannya, akun ini membagikan tautan sebuah artikel yang berjudul "Setelah Membakar Al-Qur'an Jari Tangan Pria Ini Menghitam dan Membusuk Mengeluarkan Bau Menjijikan". Artikel itu berasal dari sebuah situs yang bernama Isman Kabarmedia Site.

Terdapat foto seorang pria dalam unggahan tersebut. Pria itu terbaring di ranjang sebuah rumah sakit. Jari-jari di kedua tangannya berwarna hitam. Selain itu, terdapat foto close-up tangan yang kelima jarinya juga berwarna hitam.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Islam Agamaku yang memuat narasi sesat mengenai foto yang diunggahnya.

Benarkah jari tangan pria dalam foto di atas menghitam karena membakar Al Quran?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri foto dalam artikel Isman Kabarmedia Site itu dengan reverse image tools Google. Hasilnya, ditemukan foto yang identik dalam sebuah berita di situs media asing The Guardian yang dimuat pada 18 Juli 2012.

Namun, menurut berita itu, menghitamnya jari tangan pria yang bernama Paul Gaylord tersebut tidak terkait dengan pembakaran Al Quran. Jari tangan pria asal Prineville, Oregon, Amerika, menghitam setelah mencoba mengambil tikus yang tersangkut di tenggorokan kucing miliknya, Charlie.

Awalnya, Paul melihat Charlie tersedak. Ia pun menyadari bahwa ada seekor tikus di tenggorokan Charlie. Namun, saat berusaha mengeluarkan tikus itu, Charlie menggigitnya. Dua hari kemudian, Paul mengalami demam dan kedinginan. Kondisi Paul pun sempat kritis.

Menurut dokter, Gaylord terkena penyakit pes. Tubuh Charlie yang coba diselamatkan oleh Paul, yang akhirnya mati dan dikubur, dites untuk mengetahui penyakit yang dibawanya. Hasil tes menunjukkan bahwa Charlie memang mengidap penyakit pes.

Saat diwawancarai oleh Associated Press, Paul yang bekerja sebagai tukang las itu mengungkapkan ketakutannya akan kehilangan jari-jarinya. "Saya rasa saya tidak bisa lagi melakukan pekerjaan saya. Saya akan kehilangan semua jari di kedua tangan saya, dan mungkin juga jari-jari di kaki saya."

Gambar tangkapan layar berita di The Guardian.

Tim CekFakta Tempo pun menemukan foto close-up tangan Paul yang kelima jarinya menghitam. Foto itu dimuat dalam berita di situs media asing CNN pada 14 September 2015. Berita tersebut berjudul "How they survived bubonic plague, just barely".

Dalam berita ini, terdapat pula wawancara dengan Paul. Paul bercerita bahwa ia sempat dirawat di unit perawatan intensif. Dokter pun memasang ventilator karena paru-paru Paul tidak lagi berfungsi. Paul juga sempat mengalami koma selama 27 hari.

Setelah terbangun dari koma, jari tangan dan jari kaki Paul mulai memunculkan gangren, kondisi ketika jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati. Paul sempat kembali ke rumah selama 1,5 bulan sebelum akhirnya jari tangan dan jari kakinya harus diamputasi.

Menurut CNN, penyakit pes telah membunuh puluhan juta orang di Eropa antara abad ke-14 dan ke-17. Satu-satunya pengobatan yang bisa diberikan adalah antibiotik, yang ditemukan pada abad ke-20. Angka kesuksesannya mencapai lebih dari 80 persen.

Namun, tanpa intervensi, angka kematian akibat penyakit pes mencapai 66-93 persen. Pes, yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, menular melalui gigitan kutu. Kutu dapat membawa penyakit tersebut ke manusia dari hewan pengerat yang terinfeksi dan hewan lainnya.

Gigitan kutu tersebut dapat berkembang menjadi tiga penyakit. Pes, yang umumnya dikaitkan dengan pembengkakan dan penghitaman di dekat lokasi gigitan, terlihat dalam sekitar 80 persen kasus di Amerika. Adapun dua penyakit lainnya menginfeksi darah (septicemic) dan paru-paru (pneumonia).

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, jari tangan pria dalam foto di atas menghitam bukan karena membakar Al Quran, melainkan karena terkena penyakit pes. Dengan demikian, narasi dalam unggahan akun Facebook Islam Agamaku, yang berasal dari judul artikel di situs Isman Kabarmedia Site, merupakan narasi yang menyesatkan.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id