Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Sapi yang Tersambar Petir di Kupang Dagingnya Akan Dijual ke Pasar?

Senin, 9 Desember 2019 19:20 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Sapi yang Tersambar Petir di Kupang Dagingnya Akan Dijual ke Pasar?

Narasi bahwa sapi yang tersambar petir di Kecamatan Alak, Kupang, Nusa Tenggara Timur, dagingnya akan dijual ke pasar beredar di media sosial. Informasi yang memuat narasi itu terdapat dalam gambar tangkapan layar sebuah pesan di WhatsApp.

Dalam gambar tangkapan layar itu, terlihat sebuah foto yang menampakkan sejumlah sapi yang telah mati. Sapi-sapi itu tergeletak di sebuah lapangan. Adapun isi lengkap narasi yang mengiringi foto tersebut adalah sebagai berikut:

"Jangan beli sapi dulu untuk sebulan. Karena sapi-sapi yang tersambar petir di Alak mau dijual ke pasar. Kondisi sapi semua bangkai. Terima kasih. Tolong infokan ke semua saudara muslim. Terima kasih."

Salah satu akun yang membagikan gambar tangkapan layar itu adalah akun Ita di Facebook, yakni pada Jumat, 6 Desember 2019. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 1.300 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Ika di Facebook terkait sapi yang tersambar petir di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Benarkah sapi yang tersambar petir di Kupang dagingnya akan dijual ke pasar?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama terkait sapi yang tersambar petir di Alak, Kupang, NTT.

Dilansir dari berita di situs Antaranews yang dimuat pada 5 Desember 2019, memang benar ada sapi yang mati karena tersambar petir di Kupang. Namun, peristiwa itu terjadi di Dusun 05, Kampung Kolona, Desa Bolok, Kupang Barat.

Menurut Camat Kupang Barat, Yusak Ulin, sebanyak 14 ekor sapi mati akibat tersambar petir saat hujan mengguyur Desa Bolok pada 5 Desember 2019. Sapi-sapi itu milik sejumlah warga yang menggembalakannya dengan dilepas secara bebas.

Namun, menurut Yusak, belasan sapi itu akan dikubur. "Atau mungkin dagingnya dipotong-potong untuk dibagikan kepada warga setempat," ujar Yusak.

Gambar tangkapan layar berita di Antaranews terkait sapi yang tersambar petir di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Berita ini juga dimuat di situs Detik.com pada 6 Desember 2019. Berita tersebut pun mengutip pernyataan dari Camat Kupang Barat, Yusak Ulin. Menurut informasi dari warga, sapi yang tersambar petir itu akan dibagikan ke penduduk sekitar.

Dikutip dari berita di laman Kompas.com yang dimuat pada 6 Desember 2019, salah satu warga yang sapinya tersambar petir, Yakob Apaut, mengatakan bahwa belasan sapi yang mati tersebut milik enam warga.

Yakob menceritakan bahwa kejadian bermula ketika hujan turun disertai petir melanda wilayahnya. Kemudian, ia mencari sapi yang sedang dilepas di Padang Kolana untuk digiring ke kandang. Seketika, dia terkejut saat melihat sapi-sapi yang bergerombol itu berhamburan dan sebagian terjatuh karena terkena petir.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa sapi yang tersambar petir di Kupang dagingnya akan dijual ke pasar merupakan narasi yang menyesatkan. Penelusuran Tempo menemukan bahwa memang benar ada belasan sapi yang mati tersambar petir di Kupang, tepatnya di Dusun 05, Kampung Kolona, Desa Bolok, Kupang Barat. Namun, sapi-sapi itu akan dikubur atau dagingnya dipotong-potong untuk dibagikan kepada warga setempat, bukan dijual ke pasar.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id