Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Serukan Jihad?

Jumat, 27 September 2019 16:20 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Serukan Jihad?

Video yang diklaim berisi rekaman Gubernur Sumut Edy Rahmayadi serukan jihad beredar di media sosial. Video berdurasi 3 menit 52 detik itu juga dibagikan di grup-grup percakapan WhatsApp serta kanal-kanal YouTube sejak Kamis, 26 September 2019.

Salah satu kanal YouTube yang mengunggah video itu adalah kanal Pangeran Wisnu Widjaya. Dalam unggahannya, video itu diberi judul “Viral Ajakan Jihad Bpk Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR”.

Gambar tangkapan layar video di YouTube yang menyebut Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi serukan jihad.

Sementara dalam pesan berantai di grup-grup WhatsApp, narasi yang menyertai video itu menyebut Gubernur Sumut sebagai pemimpin yang menyesatkan dengan ideologi radikal. “GUBERNUR SUMUT SERUKAN JIHAD DAN REVOLUSI! TEGASKAN BAHWA REZIM INI ADALAH REZIM BUSUK!"

Video itu menampilkan suasana sebuah pengajian. Di tengah jemaah yang mengikuti pengajian itu, ada seorang pria yang sedang berceramah. "Kita tidak bisa dikalahkan dengan senjata-senjata yang dihadapkan kepada kita. Maka, saya ingin menyampaikan kepada bapak-bapak TNI, kepada bapak-bapak polisi, berpihaklah kepada rakyat. Karena, siapapun yang jadi presiden, kalian tetap polisi, kalian tetap tentara."

Ajakan jihad itu ada dalam pernyataan: "Kepada para ulama di Sumatera Utara, apakah cuma saya, satu orang saja, yang mengerti tentang jihad ini? Kenapa tidak muncul ulama yang lain? Anak-anak muda ini mengerti tentang fadilah jihad karena kalian yang mengajari mereka. Tapi kemana kalian sekarang?"

Di bagian akhir ceramah itu, pria tersebut mengatakan, “Kepada mahasiswa, kalau kalian kuliah cuma untuk menjadi kutu buku, kami akan ucapkan selamat tinggal buat kalian." Di sela-sela ceramah itu, para jemaah pengajian pun berulangkali memekikkan teriakan “Betul, betul” dan “Allahu akbar, Allahu akbar”.

Video ini beredar di tengah berlangsungnya demonstrasi di sejumlah daerah pada 23-26 September 2019.

Benarkah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyerukan jihad sebagaimana isi video itu?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo menggunakan tools InVID untuk memfragmentasi video di kanal Pangeran Wisnu Widjaya itu menjadi sejumlah foto. Foto-foto yang telah terfragmentasi kemudian dicari kembali menggunakan reverse image tools di laman Yandex.com. Hasilnya, Tempo menemukan satu video yang sama diunggah di kanal Harum Hikmah CH pada 28 Mei 2019.

Berdasarkan keterangan video di kanal Harum Hikmah CH itu, Tempo menemukan petunjuk bahwa ceramah itu disampaikan oleh Ustaz Heriansyah dalam Aksi Damai 22 Mei.

Gambar tangkapan layar video di kanal YouTube Harum Hikmah CH yang berisi ceramah Ustaz Heriansyah.

Tempo kemudian mengecek profil Heriansyah dengan menambahkan kata kunci "di Sumatera Utara" sesuai dengan yang terdengar dalam video menggunakan mesin pencari Google. Hasilnya, Heriansyah adalah ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Sumatera Utara.

Salah satu video yang diunggah oleh kanal iNews di Youtube memberitakan bahwa Heriansyah akan diperiksa polisi terkait dugaan makar dalam Aksi 22 Mei di Medan, Sumatera Utara.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun telah memberikan bantahan secara resmi terkait video yang menyebut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyerukan jihad dan revolusi.

"Pemprov Sumut memastikan suara pria dalam video tersebut bukan suara Gubernur Edy Rahmayadi. Seruan jihad dan revolusi yang mengatasnamakan Gubernur Edy Rahmayadi itu adalah hoaks," kata Kepala Bagian Humas Pemprov Sumut Muhammad Ikhsan kepada Tempo pada Jumat, 27 September 2019.

Ikhsan menuturkan video itu adalah video lama yang diambil pada Mei 2019 usai pemilihan presiden. "Sekitar Mei 2019 dan sudah pernah dibantah oleh Pak Edy Rahmayadi. Kenapa bisa muncul lagi? Pemprov Sumut mohon video itu tidak dipercaya dan mohon bantahan ini disebarluaskan," ujar Ikhsan.

Menurut Ikhsan, suara pria dalam video itu sudah pernah diklarifikasi. Suara itu merupakan suara Ustaz Heriansyah dari GNPF Ulama. "Yang pasti itu bukan suara Pak Edy Rahmayadi dan itu video lama, sengaja dimunculkan lagi," kata Ikhsan.

KESIMPULAN 

Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim berisi rekaman Gubernur Sumut Edy Rahmayadi serukan jihad adalah keliru. 

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id