Keliru, Video Kericuhan yang Diklaim Terkait Merebaknya HMPV di Cina
Kamis, 9 Januari 2025 19:30 WIB
Sebuah video beredar di Instagram [arsip] dan X yang diklaim sebagai kericuhan di Cina karena meningkatnya jumlah kasus infeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Video itu memperlihatkan sejumlah orang berseragam hazmat bertuliskan ‘POLICE’ menarik beberapa orang untuk dipaksa masuk ke dalam sebuah area gedung. Dikatakan hal itu berkaitan dengan virus HMPV yang menyerang Cina. “Virus HMPV menyerang Tiongkok. Virus ini bukan semacam COVID tapi gejala hampir sama dengan COVID. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan..Amin.”
Namun, benarkah video itu memperlihatkan kericuhan di Cina karena merebaknya HMPV?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex. Hasilnya, video itu tidak terkait dengan menyebarnya virus HMPV di Cina.
Video yang beredar sesungguhnya tidak memperlihatkan kericuhan karena peningkatan jumlah kasus HMPV di Cina baru-baru ini. Video itu keributan yang terjadi dari pelaksanaan strategi Zero COVID di Cina tahun 2022, sebagaimana diberitakan CNN.com.
Strategi tersebut berupa peningkatan pembatasan untuk mencegah penularan Covid-19 yang menimbulkan kelaparan bagi sejumlah warga. Sebagian masyarakat memberontak atas perpanjangan masa penguncian (lock down) tersebut.
Dilansir Tempo, Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa HMPV bukan virus berbahaya seperti Covid-19. Gejalanya lebih mirip flu biasa.
“HMPV itu mematikan? Enggak. Coba di-Google saja. HMPV itu fatality rate-nya mungkin sulit ditemukan karena sangat-sangat rendah,” ujarnya Kamis, 9 Januari 2025.
Dia juga mengatakan bahwa keberadaan virus HMPV sudah lama diketahui, yakni sejak tahun 2001. Demikian juga keberadaannya di Indonesia, sudah terjadi lama. Pasien-pasien yang tercatat terinfeksi HMPV pun telah sembuh.
Selain itu, karena keberadaannya yang sudah lama, maka sistem imun tubuh manusia pun telah mengenali dan berlatih melawannya. Tidak seperti Covid-19 yang baru muncul pada akhir 2019, sehingga sistem kekebalan tubuh banyak orang masih lemah untuk menghadapinya.
Diduga Sudah Beredar 60 Tahun
Dalam artikel “Human metapneumovirus - what we know now” tahun 2018, HMPV adalah virus yang diidentifikasi oleh peneliti Belanda tahun 2001. Penemuan itu menggunakan sampel nasofaring dari 28 anak dengan penyakit pernafasan.
Meski begitu, lewat studi retrospektif (penelitian yang menggunakan data yang sudah ada untuk menganalisis peristiwa yang telah terjadi di masa lalu), menunjukkan jumlah individu yang memiliki antibodi hMPV tinggi di antara manusia pada tahun 1958 di Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa virus tersebut telah beredar dalam populasi manusia setidaknya dalam kurun 66 tahun.
Selain itu, dua studi di Kanada yang mendeteksi adanya HMPV dalam spesimen yang dikumpulkan dari pasien dengan penyakit pernapasan antara tahun 1993 dan 2001.
Kemudian sebuah studi di AS mendeteksi adanya HMPV dalam spesimen yang diambil dari pasien dalam rentang waktu 1976-2001.
Setelah penemuan HMPV di Belanda pada tahun 2001, kelompok penelitian lain di seluruh dunia juga melaporkan keberadaan virus ini dalam sampel klinis, termasuk di Amerika Utara, Australia, dan Eropa. Penelitian berikutnya berhasil mengidentifikasi lima jenis varian dari HMPV yakni A1, A2a, A2b, B1, dan B2, yang berdasarkan variasi nukleotida pada gen G, gen yang paling bervariasi sehubungan dengan identitas sekuens antara strain HMPV.
Varian A2b dianggap menjadi yang paling dominan pada pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia, pertama kali terdeteksi di Spanyol, kemudian Jepang, Kroasia, dan Cina, yang menunjukkan bahwa varian baru ini mungkin menjadi varian yang dominan di seluruh dunia.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan video yang beredar merupakan kericuhan yang terjadi di Cina disebabkan peningkatan jumlah kasus infeksi HMPV adalah klaim keliru.
Video itu kejadian tahun 2022 di Cina saat terjadi pandemi Covid-19. Di sisi lain, virus HMPV merupakan jenis virus yang berbeda dengan Covid-19.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]