Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Cina dan Israel Bekerja Sama Hilangkan Agama dan Pancasila di Indonesia

Selasa, 12 Maret 2024 10:35 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Cina dan Israel Bekerja Sama Hilangkan Agama dan Pancasila di Indonesia

Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi video yang mengklaim Cina dan Israel telah berkolaborasi untuk  menghilangkan agama serta Pancasila dari Nusantara. Video itu beredar di WhatsApp, YouTube, serta akun Facebook ini dan ini,

Video mencuplik pernyataan Ustadz Andri Kurniawan tentang langkah-langkah Cina dan Israel dalam menguasai Indonesia. Dia menyatakan kerjasama keduanya tertuang dalam nota diplomatik berkode Beijing 1448. Isi video juga mengatakan pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia telah dihapus dari kurikulum sekolah. Sejumlah langkah itu disebut bertujuan membuat umat muslim Indonesia menjadi liberal, serta menciptakan satu negara di dunia dengan dua ideologi, yakni kapitalis dan komunis.

Benarkah video itu membuktikan Cina dan Israel telah berkolaborasi untuk mencengkeram Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Ditemukan keterangan terkonfirmasi atas beberapa video yang ada dalam konten yang beredar tersebut.

Berikut hasil penelusurannya:

Verifikasi Video

Video 1

Video yang beredar pada detik ke-16 memperlihatkan sebuah gedung yang diklaim sebagai kantor perdagangan Israel di Jakarta yang digunakan sebagai markas badan intelijen Israel, Mossad.

Faktanya, gedung yang ditampilkan adalah kantor Kementerian Perdagangan RI di Jakarta, sebagaimana ditampilkan website perusahaan pengerjaan logam dan mesin, Metalextra.com. Foto itu tercantum dalam artikel yang membahas impor produk expansible polystyrene (EPS), yang tak menyebut Israel ataupun Cina.

Video 2

Video yang beredar pada detik ke-25 memperlihatkan tiga pria berbincang dengan latar belakang bendera Israel. Foto yang sama ditemukan dalam berita Dailysabah.com, tertanggal 21 April 2020, yang membahas operasi intelijen Israel pada Turkiye.

Foto menunjukkan sosok Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presidan Reuven Rivlin, dan Kepala Mossad Yossi Cohen dalam acara penghargaan untuk anggota Mossad. Berita tidak membahas Cina ataupun Indonesia.

Video 3

Selanjutnya, dalam video yang beredar pada menit ke-01:04 ditampilkan Wakil Perdana Menteri Cina, Liu Yandong, saat berkunjung ke Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Foto yang sama ditemukan di artikel website UI, tentang kuliah umum pada 27 Mei 2015.

Dalam narasi yang beredar, Liu saat itu mengatakan pihaknya akan memberi utang Indonesia Rp 647 triliun dengan syarat Indonesia meninggalkan agama dalam berbangsa dan bernegara.

Namun, sesungguhnya Liu tidak mengatakan meminta Indonesia menghapus agama ataupun Pancasila. Dalam kuliah umum itu, dia menjelaskan kerjasama Indonesia dan Cina di masa lalu, masa kini, dan rencana di masa mendatang.

Video 4

Pada menit ke-02:26 dalam video yang beredar, memperlihatkan Netanyahu dan Presiden Cina Xi Jinping berjabat tangan dengan latar belakang bendera kedua negara. Foto itu sama dengan berita Reuters dan China Daily tentang kunjungan Netanyahu ke Beijing, Cina, pada 21 Maret 2017.

Dalam pertemuan itu, Jinping mengatakan pada Netanyahu bahwa kehidupan yang damai di Timur Tengah antara Israel dan Palestina akan berdampak baik pada semua pihak. Mereka juga juga membahas kerja sama inovasi antar Israel dan Cina. Dalam berita itu, tidak ada pembahasan tentang Indonesia.

Video yang beredar pada menit ke-02:54 memperlihatkan barisan tentara dan kendaraan perang. Foto itu diklaim merupakan tentara merah milik Cina yang ditempatkan di Indonesia untuk menjebol kedaulatan RI.

Foto yang sama ditemukan di beberapa website berbahasa Mandarin, salah satunya Guancha.cn, tentang persiapan militer Cina di wilayah Tibet. Artikel itu tidak mengatakan foto berkaitan dengan Israel maupun Indonesia.

Klaim-klaim Keliru Lainnya 

Hasil penelusuran atas video yang beredar di atas memperlihatkan bahwa narasi yang disertakan tersebut keliru. Selain itu, klaim-klaim lainnya dalam konten tersebut juga ditemukan keliru.

Pertama, konten yang beredar mengatakan kerjasama Israel dan Cina untuk menjebol kedaulatan RI tertuang dalam nota diplomatik Beijing 1448. Sesungguhnya Beijing 1448 adalah dokumen rahasia diplomasi Amerika Serikat yang dibocorkan Wikileaks.

Dokumen itu memang mengatakan Cina berupaya mendorong umat muslim Indonesia hidup secara sekuler. Caranya dengan mendorong interaksi antara muslim Indonesia dengan 20 juta warga muslim Cina. Hal itu untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di Indonesia.

Namun, dalam catatan itu tidak memuat bahwa negara-negara itu ingin menghapus Pancasila dan agama di Indonesia.

Kedua, narasi yang beredar mengatakan WNA Cina akan dipindahkan sebanyak 10 juta ke Indonesia yang harus terealisasi pada tahun 2020. Klaim itu keliru. Nyatanya, pada tahun 2021, pekerja warga negara asing (WNA) Cina di Indonesia berjumlah 42.822 orang, sebagaimana diberitakan Katadata.co.id.

Ketiga, dikatakan juga bahwa 10 juta personil tentara merah Cina akan didatangkan ke Indonesia, sementara jumlah tentara Indonesia hanya kurang dari 500 ribu orang. Padahal, dilansir Globalfirepower.com, jumlah personil militer Cina tahun 2024 adalah 3,2 juta orang, dan milik Indonesia satu juta orang.

Pengajar Politik Cina Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Nur Rachmat Yuliantoro, mengatakan Cina saat ini sedang berupaya menjadi aktor yang disegani dalam forum internasional.

Dia mengatakan, dalam situasi seperti itu, kemungkinan Cina akan menjaga jarak dengan Israel yang bisa memberi dampak negatif untuk tujuan mereka tersebut. Lantaran Israel tengah menuai banyak kecaman atas serangan mereka ke Gaza.

“Saya tidak yakin Cina dan Israel bekerja sama untuk ‘menjebol kedaulatan RI’. Setidaknya, saat ini Cina berusaha menjadi aktor yang disegani dalam berbagai forum internasional, dan bekerja sama dengan Israel hanya akan menghancurkan citra dan tujuan Cina tersebut,” kata Rachmat melalui pesan, Jumat 8 Maret 2024.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar membuktikan Israel dan Cina berkolaborasi mencengkeram Indonesia untuk menghapus agama dan Pancasila, adalah keliru.

Potongan-potongan video yang disertakan tidak ada yang menerangkan Israel dan Cina berkolaborasi mencengkeram Indonesia. Sumber-sumber informasi itu direkayasa dalam video yang beredar, sehingga memunculkan makna yang menyesatkan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id