Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Konten Berisi Tips Melunakkan Daging dengan Pil Bodrex

Rabu, 22 November 2023 21:09 WIB

Menyesatkan, Konten Berisi Tips Melunakkan Daging dengan Pil Bodrex

Sebuah akun media sosial Facebook [arsip] memuat video pendek dengan klaim tips melunakkan daging dengan pil Bodrex. Dalam video, narator memasak gulai daging sapi dengan memasukkan satu tablet obat Bodrex. Tidak ada keterangan apa tujuan pemberian obat tersebut.

Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut disukai 1,7 ribu. Bolehkah memasak daging dengan menggunakan Bodrex?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi informasi tersebut, Tempo menghubungi ahli gizi salah satu rumah sakit swasta di Jakarta dr. Jovita Amalia, MSc, SpGK. Menurut Jovita, makanan tidak boleh dicampur dengan obat-obatan seperti Bodrex.

Menurut dia, obat memiliki kandungan kimia yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Kandungan paracetamol di Bodrex punya efek samping yang menyebabkan gangguan liver bila dikonsumsi terlalu sering dan banyak.

“Tidak disarankan untuk digunakan pada makanan seperti ini,” kata Jovita melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 21 November 2023.

Dikutip dari situs National Library of Medicine, palatabilitas dan aksesibilitas sensorik daging sangat bergantung pada kelembutan daging bagi konsumen. Meski banyak faktor yang mempengaruhi keempukan daging, namun cara memasaknya tidak bisa diabaikan. Berbagai cara mengempukkan daging secara kimia, mekanis, dan alami telah dianggap sehat dan aman bagi konsumen. 

Namun, banyak rumah tangga, penjual makanan, dan bar di negara berkembang terlibat dalam penggunaan asetaminofen (parasetamol atau APAP) yang tidak sehat untuk melunakkan daging untuk mengurangi biaya dalam proses memasak secara keseluruhan.

Asetaminofen (parasetamol atau APAP) adalah salah satu obat bebas yang paling populer, relatif murah, dan banyak ditemukan di pasaran sehingga menyebabkan tantangan toksisitas yang serius bila disalahgunakan. Penting untuk dicatat bahwa asetaminofen selama memasak dapat menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol yang merusak hati dan ginjal dan mengakibatkan kegagalan organ. Meskipun terdapat laporan tentang peningkatan penggunaan asetaminofen untuk melunakkan daging di banyak laporan web, belum ada publikasi ilmiah yang serius mengenai hal ini.

Penelitian ini mengadopsi metodologi klasik untuk meninjau literatur relevan yang diambil dari Scopus, PubMed, dan ScienceDirect menggunakan istilah-istilah kunci yang relevan (asetaminofen, toksisitas, pelunakan daging, APAP, parasetamol, mekanisme) dan operator Boolean (AND dan OR).

Makalah ini memberikan informasi mendalam tentang bahaya dan implikasi kesehatan dari konsumsi daging yang dilunakkan dengan asetaminofen melalui pengurangan jalur genetik dan metabolisme. Memahami praktik-praktik tidak aman ini akan meningkatkan kesadaran dan strategi mitigasi.

Kesimpulannya, jalur regulasi dan mekanisme yang terlibat dalam toksisitas yang disebabkan oleh APAP belum sepenuhnya dijelaskan. Temuan baru telah mengimplikasikan beberapa ncRNA rantai panjang seperti HNF1α-AS1 dan HNF4α-AS1 untuk memainkan peran regulasi dalam mengendalikan aktivitas sistem CYP450 dan juga enzim detoksifikasi lainnya (76). 

Terlepas dari kompleksitas jalur, protein, dan gen yang terlibat, sebagian besar penelitian baik pada lini sel in vitro, model hewan, dan subjek manusia masih menunjukkan dampak merugikan APAP pada jaringan hati dan ginjal. 

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan unggahan video memasak daging dengan menggunakan Bodrex adalah menyesatkan. Kandungan zat kimia pada bodrex bisa membahayakan kesehatan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id