Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Anak PKI Bertemu Jokowi untuk Membahas Cara Menentang Rakyat yang Tak Setuju PKI

Kamis, 16 November 2023 20:13 WIB

Keliru, Anak PKI Bertemu Jokowi untuk Membahas Cara Menentang Rakyat yang Tak Setuju PKI

Sebuah akun Facebook [arsip] mengunggah video berisi klaim Presiden Jokowi berdiskusi dengan anak PKI.

Unggahan ini memuat narasi: “Anak PKI berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo utk cari solusi guna menentang/adu jotos dgn  rakyat Indonesia yang menentang kebijakan ala PKI”.

Sejak diunggah pada 17 Oktober 2023, video berdurasi 10 menit ini telah dibagikan 2 ribu kali oleh pengguna Facebook. Benarkan Jokowi berdiskusi dengan anak PKI?  

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini merupakan gabungan beberapa kegiatan dalam kurun waktu yang berbeda. Jokowi dalam video ini berdiskusi dengan kelompok relawan pendukungnya dalam Pemilu 2019 serta anggota DPR RI. 

Untuk memeriksa klaim dalam video ini Tim Cek Fakta Tempo membandingkannya dengan sumber-sumber yang kredibel. Untuk video, diverifikasi dengan menggunakan Yandex Image, Google Image, YouTube Advanced Search, dan pemberitaan media-media kredibel.

Video 1

Fragmen video menit ke-01:23 menampilkan seseorang sedang berbicara dengan Presiden Jokowi dalam sebuah ruangan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, potongan video tersebut identik dengan beberapa berita di berbagai media, salah satunya Kompas.com. Dilansir Kompas.com, video tersebut merupakan video diskusi Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dengan Presiden Jokowi. Benny merupakan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawan Demokrasi (Brikade) 98, salah satu kelompok relawan Jokowi.

Dilansir CNN, video tersebut diambil menjelang acara deklarasi relawan Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tanggal 26 November 2022. Saat itu Jokowi hadir untuk bertemu dengan sejumlah kelompok relawan yang mendukungnya pada Pilpres 2019.

Video 2

Pada menit ke-03:38, fragmen video menampilkan seorang perempuan sedang berbicara.

Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut merupakan potongan dari rekaman Talk Show Analisa yang menghadirkan Ribka Tjiptaning di Lativi (sekarang berganti nama jadi TVONE) pada tahun 2002. Arsip video ini diunggah kembali oleh sebuah akun YouTube.

Tempo menonton video ini sampai selesai dan menemukan angka 15 juta sampai 20 juta yang diucapkan Ribka merujuk anak atau cucu dari korban-korban yang didakwa terlibat PKI pada 1965. Ia tidak menyebut angka itu sebagai jumlah kader PKI di Indonesia.

Tentang Pembubaran PKI

Partai Komunis Indonesia (PKI) telah dibubarkan melalui Kepres No.1/3/1966 dan ditegaskan dalam TAP MPRS No.XXV/1966. Video ini merupakan gabungan video yang pernah diunggah di akun TikTok.

Pembubaran PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme, leninisme dan marksisme dipertegas dalam TAP MPRS No.XXV/1966. Dua aturan ini masih berlaku hingga saat ini. Dengan demikian, PKI tidak mungkin lahir atau didirikan lagi sebagai organisasi politik.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan, Tim  Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video dengan klaim anak PKI berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo adalah keliru.

Video pembicaraan Benny Rhamdani dengan Jokowi tidak ada kaitannya dengan PKI. Benny Rhamdani juga bukan anak anggota PKI, namun relawan Jokowi pada Pemilu 2019. Sedangkan video yang menampilkan Ribka Tjiptaning merupakan potongan talk show Lativi (sekarang TV One) tentang nasib anak dan cucu korban tragedi politik 1965.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id