Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Video Berisi Klaim Presiden Jokowi Tak Beri Hormat saat Upacara Militer di Kenya

Selasa, 10 Oktober 2023 18:27 WIB

Menyesatkan, Video Berisi Klaim Presiden Jokowi Tak Beri Hormat saat Upacara Militer di Kenya

Sebuah video beredar di Facebook yang diklaim sebagai perilaku memalukan Presiden Jokowi, yang keliru karena tidak memberi penghormatan dalam sebuah upacara militer.

Video tersebut memperlihatkan Presiden Jokowi berjalan di atas karpet merah di depan barisan tentara berbaju merah. Namun ada momen dia dihentikan dua orang tentara dan diminta putar balik untuk melaksanakan penghormatan.

Momen itu yang dianggap Presiden Jokowi melakukan kekeliruan dan dianggap memalukan. Namun, benarkah Presiden Jokowi keliru tak beri penghormatan dalam upacara tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Mengutip Detik.com pada 22 Agustus 2023, kejadian dalam video adalah bagian dari kunjungan Presiden Jokowi ke Kenya, Afrika Timur, Senin, 21 Agustus 2023. Dalam upacara militer itu, Jokowi melewatkan satu tahap hingga diberhentikan dan diberitahu seorang tentara.

Satu tahap itu adalah menerima penghormatan senjata atau hormat pedang dari seorang tentara Kenya berseragam merah. Presiden Jokowi pun putar balik untuk menerima penghormatan itu, lalu kembali berjalan menuju panggung.

Versi lebih panjang video tersebut dapat dilihat di unggahan saluran YouTube LookUp TV, 21 Agustus 2023. Mula-mula Presiden Jokowi yang turun dari mobil, disambut Presiden Republik Kenya William Ruto. Kemudian ia berjabat tangan dengan sejumlah pejabat

Presiden Jokowi dan Presiden Ruto naik ke atas panggung, kemudian musik lagu Indonesia Raya dimainkan, sembari menerima penghormatan senjata dari pasukan militer berpakaian merah yang berbaris. Usai pemutaran lagu kebangsaan, Presiden Jokowi turun dari panggung dan melakukan inspeksi pasukan militer Kenya.

Video tambahan dari Kompas TV memperlihatkan Presiden Jokowi sempat membungkuk memberi hormat pada bendera bergambar lambang Kenya, yang berisi dua singa kuning. Kemudian dia kembali ke panggung mengikuti rute karpet merah.

Saat hendak kembali ke panggung, Presiden Jokowi dihentikan dua tentara berseragam coklat, lalu dipersilahkan putar balik. Dia pun putar balik dan menerima penghormatan pedang dari seorang tentara berseragam merah. Kemudian Presiden Jokowi kembali berjalan ke arah panggung.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan kekeliruan itu terjadi karena perbedaan Tata Upacara Militer (TUM) dan aturan Keprotokolan Negara. Di Indonesia, dalam kondisi serupa hanya ada satu penghormatan yakni kepada bendera.

"Dalam Tata Upacara Militer (TUM) dan aturan Keprotokolan Negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera yakni saat presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan,” kata Bey, dikutip dari Detik.com.

Dia mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan informasi terkait perbedaan TUM dan aturan Keprotokolan Negara tersebut dari pihak Kenya, sehingga terjadi kekeliruan dalam pelaksanaannya. 

KESIMPULAN

Berdasarkan penelusuran Tempo, klaim yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Presiden Jokowi keliru tidak memberi hormat pada tentara saat kunjungan di Kenya, adalah menyesatkan.

Sesungguhnya Presiden Jokowi keliru melewatkan satu tahap, yakni memberi kesempatan tentara Kenya memberi hormat padanya. Namun, setelah diarahkan tentara Kenya yang mengawalnya dalam inspeksi itu, Presiden Jokowi putar balik untuk menerima penghormatan pedang dari seorang tentara berseragam merah.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id