Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Video dengan Klaim Minyak Bumi Bukan dari Fosil Makhluk Hidup

Kamis, 22 Desember 2022 17:37 WIB

Menyesatkan, Video dengan Klaim Minyak Bumi Bukan dari Fosil Makhluk Hidup

Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan narasi bahwa minyak bumi bukanlah dari fosil atau sisa makhluk hidup zaman dulu. Teori ini diklaim sengaja diciptakan oleh Rockefeller untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga minyak bumi karena langka.  

Video tersebut menampilkan wawancara dengan seorang pria yang menyatakan tentang rencana Rockefeller tersebut di hadapan konvensi saintis di Jenewa pada 1982. “Rockefeller mengambil keuntungan dengan mengirim beberapa saintis yang mengatakan minyak bumi, petroleum adalah hidrogen, karbon dan oksigen. Maka itu pasti berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.” 

Pria tersebut juga mengatakan bahwa  tidak pernah ada fosil pada kedalaman 5 kilometer karena minyak bumi diambil dari kedalaman 8, 9 hingga 10 km. “Dari situ kita tau bahwa minyak bumi bukan dari fosil,” kata dia.

Diunggah pada tanggal 26 Desember 2022, video ini telah disukai 30,557 pengguna instagram.

Apakah benar Rockefeller dan tim saintis yang dikirimnya ke Konvensi Jenewa 1982 yang membuat istilah minyak bumi dari fosil? Apakah minyak bumi (crude oil) merupakan sisa fosil zaman dahulu? 

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo, pria dalam video tersebut bernama Leroy Fletcher Prouty. Potongan video yang diunggah di Instagram merupakan video wawancara Fletcher Prouty berjudul “Discussed the origins of Oil”. Video ini sebelumnya terdapat di website https://prouty.org, namun sudah tidak dapat diakses. Video ini diunggah ulang oleh akun The Auto Channel dengan judul “Fletcher Prouty Explains Invention and Use of Term "Fossil Fuels"

Leroy Fletcher Prouty merupakan seorang pensiunan tentara Angkatan Udara  Amerika Serikat dengan pangkat Kolonel yang meninggal 5 Juli 2021. Ia pernah menduduki posisi strategis di Pentagon sebagai staf Menteri Pertahanan, Kepala Staf Gabungan dan 5 tahun bekerja untuk Markas Besar Angkatan Udara AS. Ia juga pernah menjadi perwira perantara pertama antara CIA dan Angkatan Udara AS.

Dilansir dari laman resmi, Kolonel Leroy Fletcher Prouty memang pernah memberi komentar terkait minyak bumi melalui artikel berjudul “Mengolesi Telapak Tangan Baron Minyak”. Ia menuliskan bahwa sebagian besar ahli geokimia yang digaji perusahaan minyak percaya bahwa minyak bumi berasal dari penguraian bahan organik.  

Prouty juga menolak teori bahwa, minyak mentah (crude oil) sebagai bahan bakar "fosil" karena berasal dari organisme yang sebelumnya hidup. Alasannya saat ini, sejumlah besar minyak ditemukan di sumur yang lebih dalam, di bawah level fosil mana pun. Ia meyakini minyak bukan berasal dari organisme atau fosil.

Klaim 1: Rockefeller menciptakan teori bahwa minyak bumi berasal dari fosil

Fakta: Prouty mengklaim bahwa John D. Rockefeller dan Tim Saintisnya yang mengusulkan istilah “minyak fosil’ pada Konvensi Jenewa 1982. Rockefeller merupakan pendiri Standard Oil Company dan salah satu orang terkaya di dunia.

Yayasan Rockefeller dituding membayar para ilmuwan di Konvensi Jenewa agar menyebut minyak sebagai "bahan bakar fosil". Penyebutan ini bertujuan menimbulkan kesan dan gagasan “kelangkaan" sehingga pengusaha minyak dapat menaikkan harga.

Dilansir dari Reuters, John Howell, Profesor Geosains Virtual di School of Geosciences, University of Aberdeen, mengatakan bahwa istilah tersebut tidak diciptakan oleh Rockefeller. 

Laman Earth Archives, The Pennsylvania State University menjelaskan istilah "bahan bakar fosil" pertama kali digunakan oleh ahli kimia Jerman bernama Caspar Neumann pada tahun 1759.  Dalam indeks terjemahan bahasa Inggris berjudul “The Chemical Works of Caspar”, Neumann menyebutkan bahwa Bituminous Substances yang mengacu pada produksi minyak bumi dalam bahasa latin yang berarti “minyak batuan” di Timur Tengah.

Klaim 2: Minyak bumi bukan berasal dari fosil

Fakta: Menurut Encyclopædia Britannica, minyak bumi adalah salah satu jenis bahan bakar fosil yang terbentuk sebagai hasil dari proses geologi pada sisa-sisa bahan organik yang dihasilkan melalui fotosintesis, yakni proses di mana tanaman hijau dan organisme tertentu lainnya mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. 

Sebagian besar bahan bakar fosil yang digunakan saat ini berasal dari ganggang, bakteri, dan tanaman yang beberapa di antaranya berasal dari masa sebelum Periode Devonian,  419,2 juta hingga 358,9 juta tahun yang lalu. 

Dr. Kenneth Lacovara, seorang peneliti dan penulis buku Why Dinosaurs Matter mengatakan jika bahan bakar fosil tidak berasal dari dinosaurus melainkan berasal dari Plankton. Minyak yang diekstraksi dari bumi saat ini sebagian besar berasal dari fitoplankton yang terkubur, biomassa laut, dan ganggang jutaan tahun.

Plankton dan organisme kecil lainnya berubah dengan cepat. Ketika mereka mati, tubuh mereka yang sangat kecil menghujani dasar laut dan menjadi endapan biogenik. Endapan ini membentuk cairan organik yang tebal dan luas. Jika endapan biogenik ini terkubur oleh sedimen yang lebih muda, dan mendapat tekanan panas maka minyak dan gas alam dapat terbentuk.

Dilansir National Geographic, minyak bumi terbentuk  jutaan tahun ketika tumbuhan, alga, dan plankton hanyut di samudra dan laut dangkal. Organisme ini tenggelam ke dasar laut pada akhir siklus hidupnya. Seiring waktu, mereka terkubur dan hancur di bawah jutaan ton sedimen dan juga lapisan puing-puing tanaman.

Saat laut purba mengering terbentuklah cekungan sedimen. Jauh di bawah dasar cekungan, bahan organik  yang terkompresi di antara mantel bumi berubah jadi kerogen.  Seiring waktu, panas, dan tekanan, kerogen berubah jadi hidrokarbon (hidrogen dan karbon) yang merupakan unsur pembentuk minyak bumi.

Minyak bumi atau minyak mentah terbentuk dari 13 % hidrogen dan 85% karbon serta unsur lain seperti nitrogen 0,5%, belerang 0,5%, oksigen 1%, serta logam seperti besi, nikel, dan tembaga kurang dari 0,1%.

Saat ini minyak bumi ditemukan di reservoir bawah tanah yang luas di mana laut purba berada. Reservoir minyak bumi dapat ditemukan di bawah tanah atau dasar laut, kemudian diekstraksi dengan mesin bor raksasa baru diolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim minyak bumi bukan berasal dari sisa-sisa makhluk hidup di masa lalu adalah menyesatkan.

Minyak bumi terbentuk jutaan tahun dari tumbuhan, alga, dan plankton yang dalam siklus akhir hidupnya menjadi endapan biogenik di dasar samudra dan laut dangkal. Endapan biogenik ini karena tekanan, panas, dan waktu menghasilkan hidrokarbon yang jadi unsur pembentuk minyak bumi, dan gas alam.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id