Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah PDIP tidak membutuhkan dukungan dan suara umat Islam?

Selasa, 2 April 2019 13:23 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah PDIP tidak membutuhkan dukungan dan suara umat Islam?

Narasi bahwa PDIP dan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak membutuhkan dukungan dan suara dari umat Islam, beredar di media sosial. Narasi itu beredar disertai gambar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.

Gambar yang diunggah oleh akun Mayang Sari di Facebook pada 23 Maret 2019. 

Gambar itu memuat dua teks bertuliskan “Megawati: Kami tidak butuh dukungan dan suara dari kalangan umat Islam” dan “TKN Jokowi Ma’ruf: Tanpa dukungan orang Islam kami tetap menang”.

Gambar itu diunggah oleh akun Mayang Sari di Facebook pada 23 Maret 2019. Dia menulis di berandanya, “Tenggelamkan partai yg sudah melecehkan ummat islam ini.” 

Hingga 2 April 2019, narasi itu telah dibagikan 1,2 ribu kali.

 

PEMERIKSAAN FAKTA

Narasi ini sebenarnya pernah beredar pada 2017 dengan menyunting sebuah gambar billboard. Dalam laman Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang pernah memverifikasi informasi itu, disebutkan bahwa saat itu gambar billboard yang bertuliskan “PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam” menjadi viral di Facebook.

Setelah ditelusuri, Mafindo menemukan bahwa billboard di Kota Padang itu aslinya bertuliskan “Wahai suamiku..... Carilah rezeki yang HALAL saja. Aku dan anak-anakmu rela Lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang, namun dibakar API NERAKA.”

Rin (37), pelaku pembuat hoaks billboard “PDIP tidak butuh Suara Umat Islam” itu telah ditangkap tim Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, pada 21 Desember 2017. Rin ditangkap di rumahnya di Perumahan Baranang Siang Indah Blok G1, Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Bandung. 

"Tersangka membuat tulisan 'PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam', yang kemudian di-posting di akun Facebooknya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat itu. 

Munculnya narasi “PDIP tidak butuh dukungan dan suara umat Islam” sebenarnya memelintir pernyataan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto pada Oktober 2017.

Saat itu Hasto menyampaikan bahwa PDIP tak takut bakal ditinggal para pemilihnya dari kalangan muslim karena mendukung pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Ormas menjadi undang-undang.

Menurut Hasto, selama ini partainya selalu mendapat dukungan dari kantong-kantong massa basis Islam. 

"Lho PDIP sendiri lebih dari 85 persen pendukungnya basis muslim. Islam yang membangun peradaban, Islam yang meneladani tokoh-tokoh pergerakan juga. Di mana PDIP betul-betul membumikan itu," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, 28 Oktober 2017.

Pascapernyataan itu, banyak hoaks beredar menyerang PDIP, salah satunya yakni beredarnya gambar billboard bertuliskan 'PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam’.

Adapun alasan PDIP mendukung penerapan UU Ormas karena hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. 

Narasi itu kini kemudian beredar kembali menjelang pemilihan presiden 17 April 2019, dimana PDIP kembali mengusung Jokowi sebagai calon presiden.

 

KESIMPULAN

Dari fakta-fakta di atas bahwa narasi Megawati yang menyatakan PDIP tidak butuh umat Islam adalah keliru.

 

Ika Ningtyas