Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Kolapsnya Christian Eriksen dalam Laga Euro Terkait Vaksin Pfizer

Selasa, 22 Juni 2021 13:30 WIB

Keliru, Kolapsnya Christian Eriksen dalam Laga Euro Terkait Vaksin Pfizer

Narasi yang mengaitkan kolapsnya pemain sepakbola Denmark, Christian Eriksen, saat berlaga dalam Euro 2020 dengan vaksin Covid-19 Pfizer beredar di Twitter. Narasi ini menyebar setelah pemain berusia 29 tahun tersebut mengalami serangan jantung dalam pertandingan Finlandia melawan Denmark pada 12 Juni 2021 lalu.

Akun ini membagikan klaim tersebut pada 12 Juni 2021. Akun itu mencuit: “Christian Eriksen, pemain sepakbola yang sangat fit yang bermain untuk salah satu tim sepakbola top di dunia dan memiliki perawatan medis terbaik, pingsan di lapangan hari ini karena gagal jantung. Syukurlah mereka bisa menghidupkannya kembali. Dia diberikan Pfizer beberapa hari yang lalu.”

Gambar tangkapan layar cuitan di Twitter yang berisi klaim keliru terkait penyebab kolapsnya Christian Eriksen, pemain sepakbola Denmark, dalam laga Euro 2020 pada 12 Juni 2021 lalu.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri berbagai informasi resmi dan pemberitaan terkait penyebab kolapsnya Christian Eriksen di tengah pertandingan Finlandia melawan Denmark dalam Euro 2020. Dilansir dari Beritasatu.com, dokter Timnas Denmark Morten Bosen mengkonfirmasi bahwa Eriksen terjatuh di lapangan setelah mengalami serangan jantung, yang penyebabnya masih belum diketahui.

Hal itu juga diberitakan oleh kantor berita BBC. Menurut laporan BBC, gelandang andalan Denmark tersebut harus menginap di rumah sakit selama dua malam guna menjalani serangkaian tes setelah terkena henti jantung saat laga Euro 2020 pada 12 Juni 2021 lalu. Namun, tim dokter masih belum mengetahui secara jelas mengapa jantungnya tiba-tiba berhenti. Karena itu, mencari faktor penyebabnya menjadi prioritas utama saat ini.

Terkait klaim soal vaksin, Giuseppe Marotta, direktur Inter Milan, klub Christian Eriksen, telah membantahnya. Dilansir dari USA Today, Marotta menyatakan bahwa itu hanyalah rumor. Marotta mengatakan kepada Rai Sport, saluran TV olahraga Italia, bahwa Eriksen "tidak menderita Covid-19 dan juga belum divaksinasi."

Dikutip dari kantor berita AFP, dokter klub Piero Volpi akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan penyebab kolapsnya Eriksen. “Yang paling penting adalah dia baik-baik saja, tapi tidak pernah ada indikasi masalah apa pun, baik ketika dia di Tottenham maupun di Inter. Di Italia, pemeriksaannya sangat ketat,” kata Volpi kepada Gazzetta dello Sport.

Dilansir dari akun Twitter resmi organisasi sepakbola Denmark, kondisi Christian Eriksen saat ini berangsur membaik. Ia sudah dapat mengirimkan salam kepada rekan setimnya. "Kondisinya stabil, dan dia akan tetap dirawat rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut."

Tim dan staf Timnas Denmark pun telah mendapatkan bantuan krisis dan akan terus bersama satu sama lain setelah kejadian kemarin. "Kami ingin berterima kasih kepada semua orang atas salam-salam tulus untuk Christian Eriksen, dari para penggemar, para pemain, keluarga Kerajaan Denmark dan Inggris, asosiasi internasional, klub-klub, dan lain sebagainya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kolapsnya Christian Eriksen saat berlaga dalam Euro 2020 terkait dengan vaksin Covid-19 Pfizer, keliru. Dokter Timnas Denmark Morten Bosen telah mengkonfirmasi bahwa Eriksen terjatuh di lapangan setelah mengalami serangan jantung. Direktur Inter Milan Giuseppe Marotta pun telah menyatakan bahwa Eriksen belum mendapatkan vaksin Covid-19, termasuk vaksin buatan Pfizer.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id