Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoax] Benarkah Era Jokowi Membangun Jalan Tol Lebih Panjang?

Rabu, 13 Februari 2019 15:29 WIB

[Fakta atau Hoax] Benarkah Era Jokowi Membangun Jalan Tol Lebih Panjang?

Dalam blog infopresiden.com edisi 3 Februari 2019, Presiden Joko Widodo mengatakan, bahwa pemerintahan yang dipimpinnya bisa membangun jalan tol sepanjang 782 kilometer dalam empat tahun.

Artikel infopresiden.com terkait proyek tol Jokowi

Jokowi mengklaim, pencapaian itu melebihi 40 tahun masa pemerintahan sebelumnya yang membangun 780 kilometer jalan tol.

"Tapi dalam kurun waktu sampai 2014, berarti hampir 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer. Dari sejak jalan tol pertama kita bangun di Jagorawi, 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer.” Kata jokowi yang dikutip blog itu.

Dalam bagian akhir tulisan, disebutkan bahwa berita itu dikutip dari situs berita merdeka.com. Hingga 12 Februari 2019, berita tersebut telah dibagikan 1.100 kali di Facebook

Sesuai keterangan yang tertera dalam blog tersebut, infopresiden.com dikelola oleh Iis Turyanto dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Situs tersebut hanya berisi informasi seputar Presiden, Pilpres, info dari sejumlah kementerian, progres pembangunan, dan informasi yang berkaitan dengan Presiden serta pemerintahan.

Sebagian sumber beritanya dikutip dari laman milik pemerintah dan media online lainnya.

 

Benarkah klaim Jokowi telah membangun jalan tol lebih panjang dalam empat tahun?

 

Penelusuran fakta

1. Sumber berita benar

Dari hasil penelusuran Tempo, memang benar bahwa merdeka.com pernah mempublikasikan berita itu pada 3 Februari 2019 dengan judul yang sama: Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km. Seluruh isi tulisan juga sama.

 

 

2. Jalan tol era Jokowi

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam empat tahun sejak 2015 hingga 20 Desember 2018, telah menyelesaikan 616 Km dari 1.150 Km Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak - Banyuwangi. Sementara ruas Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 Km ditargetkan beroperasi pada tahun 2021. 

Sementara dari data yang dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber, jalan tol yang diselesaikan di era Jokowi sejak 2015 - akhir 2018 sepanjang 756.08 km. Jumlah itu terdiri dari 668,63 km tol trans Jawa dan 87,45 km tol trans Sumatera.

Pembangunan jalan tol trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh ditargetkan sepanjang 1.800 Km hingga tahun 2019.

 

Berikut ini ruas tol yang diresmikan Jokowi sejak 2015-2018:

 

Ruas tol di Jabodetabek : 25,6 km

1. Akses Tanjung Priok = 11,4 km

2. Bekasi-Cawang-Kampung Melayu = 8,4 km

3. Antasari - Brigif = 5,8 km

 

Ruas tol di Jawa Barat : 142,85 km

4. Kedung Badak - Simpang Yasmin = 2,65 km

5. Cikampek - Palimanan = 116,75 km

6. Soreang - Pasir Koja = 8,15 km

7. Ciawi-Cigombong = 15,3 km

 

Ruas tol di Provinsi Jawa Tengah =  308,71 km

8. Pejagan - Pemalang = 57,5 km

9. Pemalang-Batang = 39,2 Km

10. Batang-Semarang = 75 Km

11. Bawen - Salatiga = 17,6 km

12. Salatiga-Kartasura = 32 Km (33)

13. Kartasura - Sragen = 35,2 km

14. Sragen - Ngawi = 51,21 km

 

Ruas tol di Jawa Timur = 191,47 km

15. Ngawi - Wilangan = 51,95 km

16. Wilangan-Kertosono = 37.9 km (39)

17. Kertosono-Bandar  = 0,9 km

18. Bandar-Jombang = 14,4 km

19. Jombang-Mojokerto = 24,9 km

20. Mojokerto-Surabaya = 36,27 km

21. Porong-Gempol = 3,55 km

22. Gempol-Rembang = 12,5 km (13,9)

23. Rembang-Pasuruan = 8,1 km (6,6)

Trans sumatera = 87,45

24. Bakeuheni - Kota Baru = 14 km

25. Palembang - Indralaya = 21,15 km

26. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi = 61,72 km (41,7)

27. Medan - Binjai = 10,6 km

 

3. Jalan tol sebelum era Jokowi

Dalam laman Badan Pengatur Jalan Tol, bahwa jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km.  Pembangunan jalan tol ini  menggunakan dana dari pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.

Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.

Hingga tahun 1997, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain. 

Pada periode 1995 hingga 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km. Namun upaya ini terhenti karena krisis moneter 1997.

Akibat penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami stagnansi. Pada 1997-2001 hanya 13,30 km jalan tol yang terbangun.

Baru pada 2002, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 15/2002 untuk melanjutkan proyek-proyek infrastruktur. Sehingga sejak 2001 sampai dengan 2004 terbangun 4 ruas jalan tol sepanjang 41,80 km. 

Pada tahun 2004 diterbitkan Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan yang mengamanatkan pembentukan BPJT sebagai pengganti peran regulator yang selama ini dipegang oleh PT Jasa Marga.

Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia. Penerusan terhadap 19 proyek jalan tol yang pembangunannya ditunda pada tahun 1997 kembali dilakukan. Sehingga pada kurun 2005 hingga 2014 pembangunan jalan tol mencapai 75 km. 

Dari data yang tersedia tersebut, total panjang jalan tol yang dibangun sejak 1975 hingga 2014 mencapai 742,1 km.

Kesimpulan

Dari fakta-fakta tersebut, bisa disimpulkan bahwa pemerintahan Jokowi memang membangun jalan tol lebih panjang dalam masa empat tahun dibandingkan 40 tahun masa pemerintahan sebelumnya.

IKA NINGTYAS