Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bejo Untung yang Sebut Soeharto Dalang G30S adalah Anak PKI?

Kamis, 1 Oktober 2020 13:32 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bejo Untung yang Sebut Soeharto Dalang G30S adalah Anak PKI?

Klaim bahwa pimpinan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 Bejo Untung merupakan anak anggota Partai Komunis Indonesia atau PKI beredar di Facebook. Klaim ini disertai dengan gambar tangkapan layar sebuah artikel yang berjudul "Tolak Putar Kembali Film G30SPKI, Bejo Untung Sebut Soeharto, CIA, dan TNI AD sebagai Dalang G30S".

Akun yang membagikan klaim serta gambar tangkapan layar artikel itu adalah akun Kaum Pribumi, yakni pada 26 September 2020. Akun ini menulis, "Ini dia anak PKI yang bapaknya nabrak tiang telpon!" Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah direspons lebih dari 500 kali dan dikomentari lebih dari 200 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Kaum Pribumi.

Apa benar Bejo Untung adalah anak anggota PKI?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait di situs-situs media kredibel dengan memasukkan kata kunci "Bejo Untung anak PKI" di mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan penjelasan dari Bejo Untung dalam program televisi Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne terkait asal-usulnya.

Video ILC yang memuat penjelasan Bejo Untung itu diunggah di kanal YouTube ILC pada 19 September 2017 dengan judul "PKI, Hantu atau Nyata?". Pada menit 10:15, Bejo Untung membantah isu bahwa dirinya adalah putra dari Letnan Kolonel (Letkol) Untung bin Samsuri, Komandan Batalion I Kawal Kehormatan Tjakrabirawa dan salah satu tokoh penting Gerakan 30 September 1965. Peran Letkol Untung adalah sebagai pemimpin penculikan.

Dilansir dari Kompas.com, mengutip buku "Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang" karya Julius Pour, semasa perang kemerdekaan, Letkol Untung yang bernama kecil Kusman bertugas sebagai anggota Batalion Sudigdo, Wonogiri. Batalion ini adalah bagian dari Divisi Panembahan Senopati yang berbasis di Jawa Tengah bagian selatan, banyak dipengaruhi paham-paham komunis.

Batalion itu juga diyakini terlibat dalam Peristiwa Madiun 1948. Ketika Batalion Sudigdo dibersihkan oleh Pasukan Siliwangi, Kusman yang pangkatnya sersan mayor itu meloloskan diri ke Madiun dan menjadi bagian kecil dari pemberontakan Madiun Affair 1948. Setelah peristiwa Madiun dan Agresi Militer Belanda II, Kusman kembali ke Jawa Tengah dan mengganti namanya menjadi Untung. Ia pun kembali bergabung dengan TNI.

Kembali ke Bejo Untung, di ILC, dia menyebut Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen, yang juga diundang dalam ILC edisi tersebut, salah mengaitkan dirinya dengan Letkol Untung. Bejo Untung menjelaskan bahwa ia adalah putra seorang guru bernama Suwignyo. Ibunya bernama Tarmini. Ia dilahirkan di Sarwodadi, Comal, Jawa Tengah, pada 1947. "Jadi, kalau dihubungkan dengan PKI, saya enggak ngerti kok bisa Pak Kivlan sampai menghubungkan saya dengan Letkol Untung, itu dari mana?"

Penjelasan Bejo Untung di ILC itu pun diberitakan oleh Viva.co.id pada 20 September 2017. Dilansir dari Viva.co.id, pria yang bernama lengkap Kristian Erdianto Bejo Untung itu merupakan anak dari seorang guru dan lahir di Jawa Tengah. "Saya anak seorang guru, lahir di Sarwodadi, Jawa Tengah, saya orang desa. Pak Kivlan tahu saya anak Letkol Untung itu dari mana?" katanya dalam ILC edisi 19 September 2017.

Meskipun bukan anak Letkol Untung, pada 1965, pimpinan YPKP 1965 ini ditangkap dan dipenjara tanpa peradilan hingga sembilan tahun lamanya. “Saya masuk penjara selama sembilan tahun tanpa proses hukum. Kami mantan tapol (tahanan politik) tanpa proses hukum. Kami tidak dibebaskan dengan selayaknya manusia bebas," katanya. Bejo Untung ditangkap karena dinilai aktif mengikuti pergerakan IPI yang diduga merupakan underbouw PKI. Di ILC, Bejo Untung telah membantah bahwa IPI adalah underbouw PKI.

Berdasarkan arsip berita Koran Tempo pada 5 Oktober 2009, berjudul "Kenangan Pernikahan Lelaki Kedung Bajul", anak Letkol Untung pun bukan bernama Bejo Untung. Letkol Untung juga menikah dengan perempuan asal Kebumen, Hartati, pada 1963, belasan tahun setelah Bejo Untung lahir. Menurut Siti Fatonah, kerabat Hartati yang masih tinggal di Kebumen, dari pernikahannya dengan Hartati, Untung mendapat seorang anak laki-laki, Anto. Fatonah menyebutnya Insinyur Anto.

Terkait gambar tangkapan layar dalam unggahan akun Kaum Pribumi, bahwa Bejo Untung menyebut Soeharto, CIA, dan TNI AD sebagai dalang Gerakan 30 September, hal tersebut dilontarkan Bejo Untung dalam video di kanal YouTube tvOne berjudul "Perlukah Film G30S PKI Diputar?" pada 27 September 2018.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa "Bejo Untung adalah anak anggota PKI" keliru. Isu bahwa Bejo Untung merupakan anak dari Letkol Untung, pemimpin Gerakan 30 September 1965 dan pernah menjadi bagian kecil dari pemberontakan Madiun Affair 1948, telah dibantah oleh yang bersangkutan. Letkol Untung pun hanya memiliki satu anak, bernama Anto, bukan Bejo Untung. Letkol Untung juga menikah pada 1963, belasan tahun setelah Bejo Untung lahir.

IBRAHIM ARSYAD | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id