Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Wali Kota Surabaya Risma Dibaptis di Gereja Demi Melenggang ke DKI?

Rabu, 2 September 2020 15:06 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Wali Kota Surabaya Risma Dibaptis di Gereja Demi Melenggang ke DKI?

Video yang memperlihatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah berada di dalam sebuah ruangan dan didoakan oleh sejumlah orang beredar di media sosial. Video itu diklaim sebagai video ketika Risma dibaptis di sebuah gereja agar bisa memimpin di DKI Jakarta.

Di YouTube, video tersebut diunggah salah satunya oleh kanal Aktual News pada 30 Agustus 2020. Video itu diberi judul "Berita Terkini ~ Ritual Walkot Risma Untuk Melenggang Ke DKI ? | Berita Terbaru Hari Ini". Hingga artikel ini dimuat, video itu telah ditonton lebih dari 1.000 kali.

Dalam video berdurasi 9 menit 50 detik itu, terdapat potongan video Risma saat dikelilingi oleh puluhan orang di sebuah ruangan. Risma duduk di sebuah kursi dengan sarung berwarna putih. Risma hanya menunduk saat orang-orang dalam ruangan itu mendoakannya.

Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Aktual News.

Apa benar Risma dibaptis demi melenggang ke DKI?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula mendengarkan secara utuh potongan video yang memperlihatkan Risma sedang didoakan tersebut. Doa itu berisi permintaan agar Risma dan Kota Surabaya selalu diberkati serta ucapan syukur karena telah diberi pemimpin seperti Risma. Berikut narasi lengkap doa tersebut:

Dalam nama Tuhan, hari-hari ke depan kita berdoa buat Ibu Risma tetap ditempatkan oleh Tuhan nantinya bukan hanya untuk Surabaya, tetapi kita berdoa agar Indonesia. (Video terpotong) ...Tuhan kerjakan lewat pribadi beliau. Kita tundukan kepala, kita arahkan tangan kita ke arah Ibu Risma bersama. Di hadapan hadiratmu kami bawa Ibu Wali Kota kami Surabaya. Tuhanlah yang mengangkat dan menetapkan dia menjadi Wali Kota Surabaya. Dan kepada-Mu pula kami serahkan ya Tuhan, kalau pada suatu saat di mana tanggung jawab yang dia pegang untuk Surabaya berakhir, tetapi Surabaya akan tetap diberkati oleh Tuhan sehingga lewat Ibu Risma Tuhan akan berkhidmat untuk menunjuk siapa yang menjadi pelanjutnya, untuk membina kota ini, masyarakat Surabaya, sehingga kami terus dalam satu kesatuan, tidak membedakan satu dengan yang lain, karena kami percaya dalam satu kesatuan ada sebuah kekuatan yang dahsyat yang akan terjadi atas kota ini, sehingga kota ini sungguh menjadi teladan kepada kota-kota yang lain. Bapa, terimakasih karena Engkau telah berikan Ibu Risma untuk membuka dan meneladani kami semua sehingga kami tinggal melanjutkannya. Karena itu Tuhan, wali kota selanjutnya kami juga serahkan kepada Tuhan, sesuai petunjuk beliau kami akan taat sehingga kami percaya Surabaya akan tetap terpelihara dengan baik. Terpujilah Engkau, Bapa, kekal selama-lamanya. Maka, sekarang kami bersatu memberkati Ibu Risma, saat ini di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. berkat Allah turun atas-Nya.

Dalam acara tersebut, tidak ada prosesi pembaptisan dengan air seperti yang biasa dilakukan gereja. Dilansir dari situs TuhanYesus.org, pembaptisan tidak bisa dilakukan ke semua orang. Calon baptisan harus terlebih dahulu meneguhkan imannya dan mengenal Yesus. Beberapa gereja mewajibkan calon baptisan mengikuti kelas untuk pengenalan. Beberapa gereja juga mengadakan semacam wawancara untuk memastikan calon baptisan tidak main-main. Hal ini penting terutama bagi mereka yang pindah dari agama lain.

Setelah yakin dengan iman calon baptisan, gereja akan melaksanakan pembaptisan. Biasanya, gereja memiliki waktu-waktu tertentu untuk menggelar pembaptisan. Secara garis besar, terdapat dua cara pembaptisan. Pertama, baptis selam, di mana pendeta atau pastor bersama calon baptisan masuk ke air bersama-sama, bisa di kolam atau danau. Kedua, baptis percik, di mana pendeta atau pastor memercikkan atau menumpahkan air ke atas kepala calon baptisan sembari mengucapkan berkat.

Dikutip dari situs RubrikKristen.com, sesuai Alkitab, calon baptisan harus dibaptis dengan sarana air. Istilah baptis berasal dari kata baptizo dalam bahasa Yunani yang artinya dicelupkan atau ditenggelamkan. Dengan demikian, baptisan harus menggunakan air.

Dilansir dari situs media Jawapos.com, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febri Adhitya Prajatara pun menjelaskan, video itu merupakan video saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri undangan silaturahmi dengan para rohaniwan se-Kota Surabaya. Risma berkesempatan menyampaikan sikap dan komitmen. Kemudian, Risma didoakan agar selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan. "Enggak ada acara lain. Apalagi itu (dibaptis), enggak benar itu,” katanya.

Febri juga meluruskan bahwa lokasi pertemuan antara Risma dan para rohaniwan tersebut bukan di gereja, melainkan sebuah gedung di Surabaya Barat, tepatnya di kawasan Club House Graha Family. Soal waktu pelaksanaan pertemuan itu, Febri menyatakan tidak tahu secara detail, yang pasti Agustus tahun ini.

Selain itu, Febri menunjukkan keterangan tertulis yang memuat penjelasan Ketua Panitia Silaturahmi Wali Kota Surabaya dengan Para Rohaniwan Se-Kota Surabaya Yohanita Bega. Dalam keterangannya, Yohanita mengatakan bahwa acara itu hanyalah silaturahmi dan untuk mendoakan Risma, baik saat menjabat sebagai wali kota maupun setelah tidak menjabat nanti. "Itulah inti doa kami. Dan itulah inti acara itu. Kami ingin mendoakan Ibu Wali Kota yang telah memajukan Surabaya,” ujarnya.

Penjelasan juga diberikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser. Dikutip dari CNN Indonesia, Fikser menjelaskan bahwa, dalam video itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hanya sekedar didoakan oleh rohaniwan, tidak dibaptis. "Jadi, bukan suatu pembaptisan, itu hoaks. Ibu [Risma] sebagai wali kota diundang oleh warganya. Kebetulan yang mengundang adalah perkumpulan rohaniwan," kata Fikser.

Menurut Fikser, kegiatan dalam video itu digelar pada 25 Agustus 2020. Kegiatan juga tidak dihelat di gereja. "Tanggal 25 Agustus kalau enggak salah. Jadi, diundang bukan di gereja, tapi seperti di tempat pertemuan, gedung gitu. Kehadiran beliau juga karena panitia menjamin physical distancing," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, kata Fikser, Risma berpesan agar para tokoh agama menjaga keutuhan dan kerukunan antar umat di Surabaya. Pesan itu sama dengan yang pernah disampaikan kepada umat agama lainnya. Mengenai sikap Risma yang menduduk saat didoakan oleh rohaniwan, Fikser membantah bahwa itu adalah proses pembaptisan.

Menurut Fikser, para rohaniwan sekadar mendoakan Risma agar diberi kesehatan. "Secara spontanitas, mereka berdiri lalu mendoakan Ibu, dengan cara agama mereka, dengan ritual mereka, untuk kesehatan Ibu supaya Ibu juga memimpin Surabaya kuat sampai akhir masa jabatan beliau. Dan ini dilakukan secara spontan, kalau Ibu langsung menghindar kan enggak mungkin," ujarnya.

Fikser pun meminta publik tidak mengaitkan video itu dengan tuduhan yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Ia menyebut Risma mengayomi seluruh warganya. "Yang jelas, bahwa kehadiran beliau itu sebagai seorang wali kota ke warganya, dan kebetulan warganya itu bermacam-macam suku dan agama. Janganlah ambil kesimpulan sendiri," katanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dibaptis di gereja demi melenggang ke DKI, keliru. Dalam video yang digunakan untuk menyebarkan klaim itu, Risma hanya didoakan oleh para rohaniwan dalam sebuah acara silaturahmi dan doa bersama, bukan dibaptis. Acara itu pun digelar di sebuah gedung pertemuan, bukan di gereja.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id