Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Pesawat N250 BJ Habibie yang Jatuh di Tol Banyumanik Semarang?

Rabu, 26 Agustus 2020 10:51 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Pesawat N250 BJ Habibie yang Jatuh di Tol Banyumanik Semarang?

Video yang memperlihatkan pesawat N250 yang berada di bawah pintu tol beredar di media sosial. Menurut pria yang suaranya terekam dalam video itu, pesawat karya mantan Presiden RI BJ Habibie tersebut jatuh di gerbang tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

"Telah terjadi pesawat jatuh di tol Banyumanik, salah jalur. Ini pilotnya sekolahe nembak, SIM-e, dadine masuk ke pintu tol. Waduh, kasian pengendara mobil lainnya ini," demikian narasi yang dilontarkan oleh pria yang merekam video tersebut.

Di YouTube, video itu diunggah salah satunya oleh kanal Alimil Hakim Ahmad pada 21 Agustus 2020. Video berdurasi 21 detik ini diberi judul "Gerbang tol//. dijalan tol banyumanik semarang". Hingga artikel ini dimuat, video itu telah ditonton lebih dari 1.300 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Alimil Hakim Ahmad.

Apa benar pesawat N250 dalam video tersebut jatuh di tol Banyumanik, Semarang?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula memasukkan kata kunci “pesawat di tol Banyumanik” dalam kolom pencarian YouTube. Hasilnya, ditemukan banyak video yang memperlihatkan pesawat N250 yang berada di gerbang tol tersebut. Namun, pesawat itu bukan pesawat jatuh.

Kanal KompasTV, pada 20 Agustus 2020, pernah mengunggah video pesawat yang berada di gerbang tol itu dengan judul “Lebarnya Badan Pesawat, Truk Pengangkut N-250 Kesulitan Keluar dari Gerbang Tol”.

Dalam keterangannya, disebutkan bahwa truk pengangkut komponen pesawat N250 yang akan dipindahkan ke Museum Pusat Dirgantara Mandala, Yogyakarta, sempat mengalami kesulitan saat keluar dari gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Lebarnya badan pesawat diduga menjadi penyebab truk mengalami kesulitan saat melewati gardu tol pada 20 Agustus 2020. Akhirnya, truk berhasil keluar dari gerbang tol setelah melalui lajur yang lebih lebar.

Dilansir dari Kompas.com, pesawat N250 Gatot Kaca karya mantan Presiden RI BJ Habibie itu memang akan menjadi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Pemindahan komponen pesawat bercat putih-biru dan bergambar tokoh wayang Gatot Kaca itu dilakukan melalui jalur darat dengan truk.

Dalam perjalanan dari Bandung menuju Yogyakarta, truk yang mengangkut komponen pesawat N250 Gatot Kaca sempat melintas di tol Semarang-Solo, tepatnya di ruas tol Banyumanik Colomadu pada 20 Agustus 2020 malam. Namun, truk itu mengalami kendala lantaran badan pesawat tidak cukup melewati pintu tol tersebut.

Peristiwa ini ramai dibicarakan warganet. Selain disebut jatuh, ada warganet yang mengatakan bahwa pesawat N250 Gatot Kaca tersangkut di pintu tol Banyumanik. PT Trans Marga Jawa Tengah, pengelola tol Semarang-Solo, pun meluruskan informasi tersebut. "Kami meluruskan tidak ada badan pesawat atau sayap yang menyangkut di gardu tol Banyumanik," kata Junior Spesialist Corporate Communications & Secretary PT TMJ Shintya Putranti Ika.

Shintya menjelaskan truk yang mengangkut pesawat itu tiba di gerbang tol Banyumanik sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, petugas PT TMJ dan Patroli Jalan Raya (PJR) Jawa Tengah telah mengarahkan truk tersebut untuk melintasi gardu 16 jalur A yang memiliki lebar 4,1 meter. Sementara lebar badan pesawat kurang lebih 4 meter setelah sayap dilepas.

"Untuk mengantisipasi risiko lain-lain, sebelum truk trailer pengangkut badan pesawat melintasi gardu tersebut, dilakukan ukur ulang dan ternyata ada space yang nantinya bisa menganggu ketika harus melintas di gardu 16 jalur A," ujarnya.

Karena itu, petugas PT TMJ memberikan solusi dengan memindahkan truk ke gardu 24 jalur B atau exit tol Banyumanik karena lebih lebar. Solusi ini pun dianggap lebih aman meskipun harus melawan arus. "Proses pada saat pindah jalur dilakukan dengan mundur karena panjangnya trailer," katanya.

Dilansir dari IDN Times, butuh waktu sekitar 2,5 jam agar bodi pesawat N250 Gatot Kaca itu bisa melintasi gerbang tol Banyumanik. Ketinggian maksimal gerbang tol Banyumanik, yakni 4,2 meter, membuat truk yang mengangkut pesawat itu perlu penyesuaian agar bisa melintas.

"Karena ukurannya besar, jadi sama teman-teman diarahkan untuk mundur ke gerbang yang lebar di sisi paling kanan gerbang tol (Banyumanik), karena lebih tinggi," kata Direktur Utama PT TMJ, David Wijayanto, saat dihubungi IDN Times pada 21 Agustus 2020.

Pesawat N250 Gatot Kaca ini dibawa dengan truk dari Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat karya BJ Habibie itu akan ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala Lapangan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor 284/VIII/2020 pada 14 Agustus 2020 tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat Prototype Aircraft PA01 N-250 milik PT Dirgantara Indonesia (DI) ke Museum Pusat Dirgantara Mandala.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa pesawat N250 dalam video di atas adalah pesawat jatuh di tol Banyumanik, Semarang, keliru. Pesawat itu merupakan pesawat N-250 Gatot Kaca karya BJ Habibie yang, ketika diangkut dengan truk, sempat mengalami kesulitan untuk keluar dari gerbang tol Banyumanik lantaran badan pesawat tidak cukup melewati pintu tol tersebut. Pada 20 Agustus 2020 lalu, pesawat ini dipindahkan dari Depohar 10 Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung, ke Museum Pusat Dirgantara Mandala, Yogyakarta, dan melewati tol Semarang-Solo.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id