[Fakta atau Hoaks] Benarkah Siswa Secapa AD Bantah Positif Covid-19 di Depan Kasad TNI?
Selasa, 28 Juli 2020 18:46 WIB
Video saat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengunjungi siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD Bandung yang dinyatakan positif Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa sejumlah siswa Secapa AD yang ditanyai oleh Andika dalam video itu membantah positif terkena Covid-19.
Di Facebook, video dan klaim tersebut diunggah salah satunya oleh akun Anyta Putry, yakni pada 16 Juli 2020. Berikut narasi lengkap yang ditulis oleh akun Anyta Putry:
“Pak KASAD klarifikasi....!!!! setelah 1300 lebih anggota TNI di bandung dinyatakan Positif Corona Pak Andika KROSCEK langsung secara acak pada anggota nya , apa benar kena Covid ..?? ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19!!.... jadii Covid ituu sebenarnya............??? waspada Pesantren &TNI mulai di gembosin, PKI benar2 sedang beraksi... dan mrka sangat jahaaat sekali.”
Hingga artikel ini dimuat, video unggahan akun tersebut telah ditonton lebih dari 123 ribu kali dan dibagikan lebih dari 2.500 kali.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Anyta Putry.
Namun, apa benar para siswa Secapa AD yang ditanyai oleh Kasad TNI dalam video itu membantah positif terkena Covid-19?
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video yang diunggah oleh akun Anyta Putry itu bersumber dari kanal YouTube milik situs media iNews.id, iNews Portal. Video yang dibagikan pada 11 Juli 2020 itu diberi judul “Dikunjungi KSAD, Siswa Positif Covid-19 di Secapa Mengaku Sehat Secara Fisik Namun Merasa Sedih”.
Dalam video berdurasi 4 menit 52 detik tersebut, Kasad TNI Andika menanyakan kondisi tiga siswa Secapa AD setelah dinyatakan positif Covid-19. Berikut transkripnya:
Andika: Oke, kita pernah kordinasi soal saya akan tanya ke Zakiyah?Zakiyah: Siap, tidak.Andika: Belum pernah ya?Zakiyah: Siap, belum pernah.Andika: Coba, saya ingin tahu, harus jujur ya Zakiyah, apa yang dirasakan setelah positif Covid-19?Zakiyah: Siap, yang dirasakan saat kami dinyatakan positif Covid-19 adalah, pertama, kami merasa sehat Jenderal, tidak ada keluhan flu, demam, atau pun yang lain-lain.Andika: Jadi, sama sekali tidak ada yang dirasakan ya?Zakiyah: Siap, tidak ada Jenderal.
Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Andika kepada dua siswa lainnya, yakni Dede dan Aditya. Jawaban mereka sama dengan Zakiyah, yakni tidak merasakan keluhan secara fisik. Keduanya pun merasa sedih setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun, tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19.
Kunjungan Andika ke Secapa AD ini juga diberitakan oleh Tempo. Andika mengatakan terungkapnya siswa Secapa AD yang tertular Covid-19 terjadi secara tidak disengaja. “Jadi, tepatnya dua minggu lalu, ada laporan pertama dari Komandan Secapa AD kepada saya. Diawali ketidaksengajaan,” kata dia di Makodam III/Siliwangi, Bandung, pada 11 Juli 2020.
Andika menjelaskan klaster Covid-19 Secapa AD berawal dari berobatnya dua siswa ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi. “Yang satu keluhan karena bisul, demam karena adanya infeksi, dan satu lagi masalah tulang belakang atau HMP. Tapi ternyata, saat mereka di-swab, positif,” ujar Andika.
Pada hari itu juga, Andika mengirim alat rapid test dari Jakarta sebanyak 1.250 buah. "Karena jumlah siswa Secapa AD saat itu dan sampai saat ini adalah 1.198. Tapi, karena pertimbangan ada para pelatih yang sehari-hari berinteraksi dengan mereka, akhirnya kami kirim 1.400,” tuturnya.
Hasil rapid test mendapati 187 penghuni Secapa AD reaktif Covid-19. Agar lebih yakin, Andika meminta dilakukan tes swab. “Saya kirim VTM, kemudian dilakukan tes swab. Dari situ akhirnya ditemukan,” kata Andika.
Orang tanpa gejala Covid-19
Dilansir dari BBC Indonesia, sebanyak 1.262 siswa dan pelatih Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit, sementara sisanya yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi di Secapa AD.
Berdasarkan arsip berita Tempo pada 29 Juni 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo pernah menyatakan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh OTG. Karena itu, menurut Doni, penyebaran virus dari OTG harus benar-benar diwaspadai.
"Faktanya, di negara kita, lebih dari 70 persen. Bahkan, beberapa daerah ada yang mendekati 90 persen, mereka yang tidak ada gejala, positif Covid-19," kata Doni usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada 29 Juni 2020.
Dilansir dari berita di Kompas.com pada 13 Juni 2020, OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tapi memiliki kontak erat. Karena tidak dapat diketahui secara kasat mata, OTG sulit terdeteksi.
OTG juga kerap disebut asimptomatik, berarti seseorang yang telah terinfeksi virus, namun tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Meskipun begitu, menurut WHO, OTG dapat menularkan Covid-19. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat penularannya.
Orang yang tidak bergejala ini dapat melepaskan virus dengan berbagai cara, termasuk melalui meludah, batuk, dan bersin. Infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang lain atau dengan mencemari suatu permukaan atau benda. "Ketika Anda berbicara, kadang-kadang Anda akan meludah sedikit," ujar Anne Rimoin, profesor epidemiologi di School of Public Health Universitas California Los Angeles.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa siswa Secapa AD membantah positif Covid-19 di depan Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, keliru. Tiga siswa Secapa AD yang ditanyai oleh Andika hanya mengatakan bahwa mereka tidak memiliki keluhan secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19. Siswa dan pelatih Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 memang mencapai 1.262 orang. Namun, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit. Sisanya berstatus orang tanpa gejala (OTG).
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke [email protected]