Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Kata Pengantar Megawati dalam Buku-buku yang Disita TNI di Probolinggo?

Kamis, 18 Juni 2020 12:48 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Kata Pengantar Megawati dalam Buku-buku yang Disita TNI di Probolinggo?

Klaim bahwa TNI menyita buku-buku Partai Komunis Indonesia (PKI) yang di dalamnya terdapat kata pengantar dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, beredar di media sosial. Klaim itu terdapat dalam gambar tangkapan layar tautan artikel yang berasal dari blog Operain.

Artikel itu berjudul "TNI: Buku PKI Yang Kami Sita Terdapat Kata Pengantar Megawati Soekarnoputri & Eva Sundari". Terdapat pula foto seorang anggota TNI yang menunjukkan tiga buku yang disita. Di Facebook, gambar tersebut diunggah salah satunya oleh akun Al Qadri, yakni pada 13 Juni 2020.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Al Qadri.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri artikel yang terdapat di blog Operain tersebut. Namun, blog Operain tidak dapat lagi diakses. Di halaman utama blog itu, tertera pemberitahuan “Maaf, blog di operain.blogspot.com telah dihapus. Alamat ini tidak tersedia untuk blog baru.”

Dilansir dari situs cek fakta Turnbackhoax.id, judul artikel dalam gambar tangkapan layar itu merupakan hasil suntingan dan berasal dari situs penyebar hoaks yang saat ini sudah tidak bisa diakses. Dalam berita aslinya di situs Liputan6.com yang dimuat pada 30 Juli 2019, judulnya adalah “LBH Surabaya: Penyitaan Buku di Probolinggo Langgar Hukum”.

Adapun berita itu berisi kritik LBH Surabaya terhadap penyitaan buku-buku yang diduga memuat ajaran komunis milik komunitas Vespa Literasi oleh Polsek Kraksaan dan TNI Kabupaten Probolinggo pada 27 Juli 2019. Terdapat empat buku yang disita, yaitu "Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara", "Sukarno, Marxisme, dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia", "Menempuh Jalan Rakyat", dan "D.N. Aidit: Sebuah Biografi Ringkas".

Tempo pun memverifikasi apakah buku-buku yang disita di Probolinggo itu memuat kata pengantar dari Megawati. Berikut hasilnya:

Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara

Buku setebal 143 halaman ini merupakan satu dari empat seri buku Tempo, "Orang Kiri Indonesia", yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia pada 2010. Tidak ada kata pengantar dari Megawati di buku ini.

Sukarno, Marxisme, dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia

Buku ini diterbitkan oleh Komunitas Bambu. Cetakan pertama terbit pada 2014 dan cetakan kedua pada 2017. Kata pengantar dalam buku ini ditulis oleh si penulis, yakni Peter Kasenda.

Kata pengantar di buku "Sukarno, Marxisme, dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia".

Menempuh Jalan Rakyat

Dalam buku ini, juga tidak terdapat kata pengantar dari Megawati. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Pembaruan pada 1952. Kata pengantar buku ini ditulis oleh penerbit.

Kata pengantar di buku "Menempuh Jalan Rakyat".

Buku dengan kata pengantar Megawati

Buku yang sempat disita oleh aparat gabungan dari Komando Distrik Militer (Kodim) dan Kejaksaan Padang yang di dalamnya terdapat kata pengantar dari Megawati adalah buku berjudul "Mengincar Bung Besar". Dilansir dari Detik.com, buku tersebut ditulis oleh Tim Majalah Historia.

Buku ini ditulis berdasarkan riset dan reportase mengenai upaya-upaya pembunuhan terhadap Presiden RI ke-1, Sukarno. Salah satunya ketika pria yang akrab disapa Bung Karno itu dilempari granat di daerah Cikini, Jakarta Pusat. "Soal sejarah, bukan nyebarin komunisme," kata Bonnie seperti dikutip dari Tirto.id.

Peluncuran buku itu pun, pada 30 November 2017 di Museum Nasional, dihadiri oleh Megawati dan juga mantan wakil presiden Try Sutrisno. "(Launching) bukunya aja yang menghadiri purnawirawan Jenderal TNI, masak bukunya disita dengan tuduhan komunisme?" kata Bonnie pada 10 Januari 2019.

Bonnie menduga razia yang dilakukan TNI terhadap buku yang ditulis oleh Historia itu sebagai upaya menghapus rekam sejarah tentang Bung Karno. Ia meminta aparat membaca buku itu terlebih dulu. “Pelajari dulu bukunya. Seharusnya juga kalau mau dirazia harus melalui pengadilan. Buku-buku itu juga harus jelas, misalnya yang menyebarkan ajaran kekerasan,” kata Bonnie.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa terdapat kata pengantar Megawati dalam buku-buku yang disita TNI di Probolinggo merupakan klaim yang keliru. Dalam buku-buku tersebut, yakni "Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara", "Sukarno, Marxisme, dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia", serta "Menempuh Jalan Rakyat", tidak terdapat kata pengantar dari Megawati.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id